Tewas Tawuran di Palembang

Polisi Kantongi Identitas Pembunuh Ferdi, Kapolrestabes Palembang: Bukan Tawuran Tapi Duel Maut

Polisi sudah mengantongi identitas pembunuh Ferdi Fandiko Sajagat (18), sempat diinfokan pemuda tawuran belakangan ternyata aksi duel maut.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA
Polisi sudah mengantongi identitas pembunuh Ferdi Fandiko Sajagat (18), sempat diinfokan pemuda tawuran belakangan ternyata aksi duel maut. Keterangan ini disampaikan Kapolrestabes, Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Senin (7/8/2023). 

"Korban diantarkan oleh dua orang belum tau apakah itu rekannya atau bukan ke RS Siti Khadijah. Tanpa memberi penjelasan ke sekuriti dan perawat di rumah sakit keduanya langsung pergi meninggalkan Rumah Sakit. Barulah kami dihubungi oleh pihak rumah sakit, " ujar Ginanjar, ketika dikonfirmasi, Senin (7/8/2023) pagi.

Terkait lokasi pasti tawuran, Ginanjar mengaku belum mengetahui sebab tidak ada informasi dari orang yang mengantarkan korban dan dari rumah sakit.

Ia menyebutkan jika kasus tawuran tersebut sedang ditangani Satreskrim Polrestabes Palembang.

"Belum diketahui lokasi tawuran itu persisnya dimana. Sekarang Satreskrim Polrestabes Palembang sedang menyelidiki perkara tersebut, " ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya masih menjalankan patroli rutin setiap malam di wilayah Polsek Ilir Barat I.

"Selain imbauan ke orangtua, kami juga menerapkan patroli rutin setiap malam di wilayah RT-RT setempat untuk mengimbau pemuda yang nongkrong di luar jam wajar. Setiap malam 25 personel Polsek diturunkan, " katanya.

Gladi Lawan Gulga Area

Da (16) remaja putri teman dekat korban Ferdi Fandiko Sajagat mengatakan terakhirnya dirinya berkomunikasi dengan Ferdi, sekitar pukul 20.00, melalui pesan WhatsApp (WA). s

Sat itu korban mengirimkan pesen hendak melakukan gladi sebelum tawuran-red).

"Korban sempat kirim pesen lewat wa, dia mengatakan hendak gladi sebelum tawuran 1 vs 1 lawan Gulga Area," kata Da seperti pesan wa yang diberikan korban kepadanya.

Lalu, lanjut Da, korban juga meminta doakan kepadanya, dan jika dirinya mengalami luka tolong besuk dirinya. " Korban juga wa saya meminta besuk jika dirinya luka.

"Man aku luko besuk aku e", itulah terakhir kami wa pak. Setelah itu aku tidur," ungkap Da yang sudah satu tahun dekat dengan korban .

Sekitar pukul 02.00, malam, sambung Da, dirinya mendapatkan kabar bahwa Ferdi sudah berada di RS Siti Khadijah, dengan mengalami luka tusuk di dada.

"Jam 02.00 saya juga mendapatkan telepon dari seorang perawat rumah sakit mengatakan Ferdi meninggal dunia" katanya.

Ketika ditanya apakah malam itu apakah dirinya sempat melarang korban, jawab Da, dirinya sempat melarang korban tetapi korban tetap pergi.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved