Berita Nasional

Duduk Perkara Mayor Dedi Hasibuan Geruduk Polrestabes Medan Intimidasi Kasat Reskrim, Bawa Prajurit

Inilah duduk perkara 40 anggota TNI geruduk Polrestabes Medan pada sabtu kemarin (5/5/2023).Kedatangan prajurit TNI dikomandoi oleh Mayor Dedi Hasib

Editor: Moch Krisna
Kolase/Tribun Medan
Momen Mayor Dedi Hasibuan Bawa 40 Prajurit Datangi Polrestabes Medan, Intimidasi Kasat Reskrim 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Inilah duduk perkara 40 anggota TNI geruduk Polrestabes Medan pada sabtu kemarin (5/5/2023).

Kedatangan prajurit TNI dikomandoi oleh Mayor Dedi Hasibuan guna menemui Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa.

Salah seorang pria bahkan sempat berbicara dengan nada tinggi kepada Kompol Fathir. "Kami perintah komandan.

Kalau belum selesai, enggak pulang. Kalau perlu diratakan saja ini," kata salah seorang pria diduga anggota TNI berpakaian preman.

Peristiwa anggota TNI mendatangi Mapolrestabes Medan dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi.

Menurutnya, salah seorang di antara anggota TNI yang mendatangi Mapolrestabes Medan merupakan penasihat hukum Kodam I Bukit Barisan Mayor Dedi Hasibuan.

Kehadiran puluhan anggota TNI ke Mapolrestabes Medan ini untuk mengetahui proses hukum ARH.

Mereka juga berkoordinasi terkait permohonan penangguhan penahanan ARH yang merupakan saudara Mayor Dedi Hasibuan.

Sebagai informasi, ARH merupakan tersangka dugaan pemalsuan surat keterangan lahan di sebuah perseroan terbatas (PT). "Semua ini dalam koridor koordinasi terkait persoalan hukum.

Pada prinsipnya, kepolisian profesional dalam menegakan hukum berdasarkan aturan yang berlaku," kata Hadi. Pihaknya juga memastikan hubungan polisi-TNI tetap solid.

Intidimiasi Kasat Reskrim

Mayor Dedi Hasibuan, anggota satuan Hukum Kodam I/Bukit Barisan terekam terang-terangan mengintimidasi Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa pada Sabtu (5/8/2023) siang.

Dalam rekaman video yang beredar, Mayor Dedi Hasibuan menyenggak-nyenggak Kompol Teuku Fathir Mustafa.

Mayor Dedi Hasibuan ngotot, minta Ahmad Rosyid Hasibuan, terduga mafia tanah yang diklaim sebagai keluarganya dilepas.

Padahal, Kompol Teuku Fathir Mustafa sudah menjelaskan, bahwa ada tiga laporan terhadap Ahmad Rosyid Hasibuan.

Merespon video yang viral dan kedatangan Mayor Dedi Hasibuan bersama sejumlah anggotanya ke Polrestabes Medan, Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico J Siagian mengatakan bahwa tindakan Mayor Dedi Hasibuan itu bersifat pribadi. 

Profil Mayor Dedi Hasibuan Diperiksa Intel Kodam Usai Geruduk Gedung Polrestabes Medan dengan Pasukan
Profil Mayor Dedi Hasibuan Diperiksa Intel Kodam Usai Geruduk Gedung Polrestabes Medan dengan Pasukan (Tribun Medan)

Rico bilang, Mayor Dedi Hasibuan datang ke Polrestabes Medan bersama sejumlah pasukan, karena dia masih memiliki hubungan kekerabatan dengan tersangka ARH.

Sehingga, Mayor Dedi Hasibuan datang untuk menanyakan proses penangguhan ARH.

"Untuk kejadian yang tadi pagi itu tidak ada penggerudukan, memang anggota Kumdam datang kebetulan dia bersama beberapa orang ke sini untuk bertemu dengan pihak dari Reskrim," kata Rico, Sabtu (5/8/2023) tengah malam.

Setelah menanyakan proses penangguhan dan mendapat jawaban dari pihak Sat Reskrim Polrestabes Medan, Mayor Dedi Hasibuan akhirnya mengerti.

Dan proses penangguhan, kata Rico, bisa dilakukan.

"Memang dia (datang ke Polrestabes Medan) pribadi. Tapi istilahnya menjadi penasihat hukum dari pihak keluarga," kata Rico.

Soal adanya isu bahwa Mayor Dedi Hasibuan mengerahkan pasukan untuk menyerang Polrestabes Medan dan ingin 'meratakan' kantor polisi, itu tidak benar.

"Bukan untuk menyerang," kata Rico.

Ia menegaskan, bahwa TNI dan Polri solid satu suara.

Tidak ada gesekan antara TNI dan Polri.

Rico menegaskan, bahwa Kodam I/Bukit Barisan mendukung penuh Polrestabes Medan dalam memproses hukum tersangka ARH.

Kodam I/Bukit Barisan juga sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus ini pada Sat Reskrim Polrestabes Medan.

"Jadi tidak ada istilahnya Kumdam membawa pasukan untuk menggeruduk (Polrestabes Medan), itu tidak ada," kata Rico, yang malam itu mengenakan kaus hitam merk Levis..

Disesalkan Kodam 

Sementara itu, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Inf Riko Siagian juga membenarkan peristiwa penggerudukan sejumlah anggota TNI ke Mapolrestabes Medan.

Ia menuturkan, Mayor Dedi Hasibuan memang merupakan penasihat hukum dari ARH.

Pihaknya pun menyesalkan kedatangan Mayor Dedi yang membawa beberapa anggota TNI.

"Kodam I Bukit Barisan dan Polda Sumut solid dan berkomitmen setiap persoalan hukum mempercayakan semua prosesnya terhadap kepolisian. Juga dalam hal ini kepada Polrestabes Medan," ujarnya, dikutip dari Tribun News.

(*)

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved