Mahasiswa UI Bunuh Adik Tingkat

Cuhat Pilu Ibu Zidan Tak Karuan Melepas Anak Masuk UI, Setahun Kuliah Dibunuh Senior: Malaikat Kecil

Satu tahun belakang sebelum Zidan, mahasiswa Universitas Indonesia dibunuh oleh seniornya, sang ibunda sempat mengungkapkan perasaan kalut

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tangkap layar YouTube Kompas TV/ig/elfirarustina
Tangis histeris Elfira Rustina mewarnai kedatangan jasad putranya Muhammad Naufal Zidan di Kabupaten Lumajang,Jawa Timur, Sabtu (5/8/2023). Satu tahun belakang sebelum Zidan, mahasiswa Universitas Indonesia dibunuh oleh seniornya, sang ibunda sempat mengungkapkan perasaan kalut. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM - Satu tahun belakang, sebelum Zidan, mahasiswa Universitas Indonesia dibunuh oleh seniornya, sang ibunda sempat mengungkapkan perasaan kalut.

Hal itu diungkap Elfira Rustina ibunda Zidan saat sang anak hendak merantau demi melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia.

Tepat pada ulang tahun Zidan ke-18 tahun pada 13 Juli 2022 lalu, Elfira Rustina mengaku perasaannya tidak karuan melepas putra sulungnya.

"13 Juli 2022 Entahlah... perasaan campur aduk nggak karuan ketika harus melepasmu semata-mata demi meraih asa menggapai cita citamu nak," tulisnya dalam unggahan Instagram pada (13/7/2022).

Baca juga: Reaksi Kekasih Saksikan Altaf Mahasiswa UI Ditangkap usai Bunuh Junior, Kebingungan : Ini Ada Apa?

Curhat  ibunda sempat mengungkapkan perasaan kalut sebelum Zidan, mahasiswa Universitas
Curhat ibunda sempat mengungkapkan perasaan kalut sebelum Zidan, mahasiswa Universitas Indonesia dibunuh oleh seniornya

Elfira juga mengenang selama hidup sang anak tidak pernah memiliki cerita duka, melainkan hanyalah kenangan manis bersama keluarga.

"Genap 18 tahun kita selalu bersama, tak ada cerita duka, yang ada hanya cerita- cerita manis tentang kebersamaan kita saat merajut kebahagian kasih kebersamaan keluarga.

Kini ribuan kilo jarak kita berada. Ribuan tempat telah menjadi kenangan bersama keluarga." sambungnya.

Elfira pun seolah merelakan putranya pergi demi mengejar pendidikannya tepat pada ulang tahunnnya.

"Terima kasih telah membersamai perjalanan bunda sang putra bayuku. Kini saatnya engkau belajar mengenal indahnya kehidupan. Disaat bunda harus melepas untuk belajar, disaat itu pulah engkau merayakan ulang tahunmu yang ke 18 dikota yang memang menjadi impian kecilmu mu.

Lelaki kecilku kini genap berusia 18 tahun. Sekarang dia bukan lagi lelaki kecilku tapi kini dia tumbuh menjadi seorang remaja. Selamat ULANG TAHUN MAS ZIDAN. Doa bunda selalu menyertai setiap cita-cita dan langkahmu Nak!

Raihlah impian besarmu ini dikota yang engkau impikan. Selamat berjuang malaikat kecil bunda, penjaga hati bunda." tandasnya.

Namun sayang, baru satu tahun kuliah nasib nahas menimpa Zidan yang dibunuh oleh seniornya pada Rabu, (9/8/2023).

Diketahui, Zidan dan seniornya merupakan mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Sastra Rusia yang memiliki hubungan dekat.

Baca juga: Cerita Ayah Zidan Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Kebingungan 3 Hari Anak Tak Ada Kontak

Baca juga: Sosok Altafasalya Ardnika Basya Mahasiswa UI Bunuh Junior Gegara Terlilit Pinjol, Juara Karate

Mimpi yang diharapkan sang ibunda kini hancur, setelah melihat putranya meregang nyawa akibat dibunuh seniornya.

Diketahui, AAB membunuh MNZ di kamar kos korban di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, pada Rabu (2/8/2023) petang pukul 18.00 WIB.

Warga menemukan jenazah MNZ disimpan di kolong kamar kos Jumat pagi tadi pukul 10.00 WIB (4/8/2023).

Jasad MNZ ditemukan terbungkus plastik warna hitam, disimpan di kolong kamar.

Zidan tewas setelah ditusuk sebanyak 10 kali di bagian dada.

Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengatakan, pelaku mengakui motif ia nekat menghabisi nyawa korban adalah karena terlilit uang pembayaran kamar kos.

(kiri) Pihak keluarga tampak berduka saat mengambil jenazah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/8/2023). MNZ tewas usai jadi korban pembunuhan senior kampusnya di indekos inisial AAB (kanan) di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023) pagi. Ibu korban minta pelaku dihukum seberat-beratnya
(kiri) Pihak keluarga tampak berduka saat mengambil jenazah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/8/2023). MNZ tewas usai jadi korban pembunuhan senior kampusnya di indekos inisial AAB (kanan) di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023) pagi. Ibu korban minta pelaku dihukum seberat-beratnya (TribunJakarta.com/Dwi Putera Kesuma)

Selain itu, Nirwan juga mengatakan pelaku iri dengan kesuksesan yang diraih korban.

Pelaku iri dengan kesuksesan korban dan terlilit bayar kosan," ucap Nirwan pada wartawan, Jumat (4/8/2023).

Selain itu, Nirwan mengungkapkan bahwa pelaku juga terlilit hutang pinjaman online.

Penyerahan jenazah Zidan kepada pihak keluarga pun dilakukan pada Jumat malam sekitar pukul 21.24 WIB di ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

Tangis histeris Elfira Rustina mewarnai kedatangan jasad putranya Muhammad Naufal Zidan di Kabupaten Lumajang,Jawa Timur, Sabtu (5/8/2023).

Air mata itu keluar begitu saja ketika sang anak sedang dimakamkan di desa Kelurahan Jogoyudan, Kabupaten Lumajang, Sabtu (5/8/2023) siang.

Dengan berderai air mata, Elfira ingin anaknya itu pulang.

"Pulanglah nak, tidak apa-apa ibu ikhlas," kata Elfira sambil menangis.

Elfira yang tak kuasa membendung tangisnya pun ditenangkan oleh para keluarganya.

Pamitan terakhir Zidan

Pamitan terakhir Zidan, mahasiswa UI yang tewas dibunuh seniornya, masih tergambar jelas dalam ingatan sang ibunda.

Sambil menangis histeris, Elfira Rustina berkata bahwa putra sulungnya terakhir berpamitan kuliah sebagai mahasiswa UI.

"Zidan kuliah, Zidan kuliah," teriak Rustina dikutip dari Kompas.com.

Ia juga mengungkap firasat terakhir sebelum kematian sang anak.

Sewaktu di bandara mengantar Zidan terbang untuk kuliah di Depok, sang anak sempat memaksa untuk foto bareng.

Padahal selama ini Zidan paling susah difoto.

Baca juga: Jerit Tangis Ibu Zidan Mahasiswa UI Dibunuh Senior di Kosan, Pelaku Ucapkan Permintaan Maaf

Permintaan terakhir Zidan itu menjadi penyesalan bagi sang ibunda karena tak menyadarinya sebagai tanda pertemuan terakhir.

"Saya sangat menyesal tidak memahami firasat itu. Ternyata itu saat pertemuan kami untuk yang terakhir,” imbuhnya sambil terus menangis.

Keluarga Sulit Memaafkan Pelaku

Pihak keluarga Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) menyebut sulit memaafkan Altafasalya Ardnika Basya (23) alias AAB yang menjadi membunuh Zidan.

Seperti diketahui, Altafasalya membunuh dengan keji Zidan yang masih adik tingkatnya di Universitas Indonesia (UI).

Faiz Rafsanjani, paman Zidan mengungkapkan mengenai sulitnya memaafkan perbuatan Altafasalya tersebut.

Faiz Rafsanjani, paman korban mahasiswa Universitas Indonesia bernama Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) yang dibunuh secara keji oleh seniornya Altafasalya Ardnika Basya (23) alias AAB menyatakan sulit menerima permintaan maaf atas perbuatan pelaku.

"Secara emosional mungkin tidak," kata dia kepada wartawan Sabtu (5/8/2023). Pihaknya meminta agar pembunuh keponakannya dihukum mati sesuai pasal 340 KUHP dilansir Tribunnews.com.

"Kami dari pihak keluarga minta pasalnya 340 terkait hukuman mati. Kita selaku orangtua saya yakin sebagai ortu pelaku juga tidak mau jika diperlakukan seperti itu," urai Faiz.

Sebagai perwakilan keluarga almarhum, Faiz menegaskan akan terus mengawal proses hukum pelaku.

"Kami akan mengawal proses hukum yang berlaku kepolisian, kejaksaan, sampai tuntas. Ini negara hukum kita selesaikan di mata hukum," tegas dia.

Baca berita lainnya di google news

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved