Arti Kata Bahasa Arab
Arti Al Insanu Bittafkir Wallahu Bittaqdir, Manusia Berencana Allah Menentukan Ikhlas atas Ketetapan
Karena itu bila berencana atau berjanji yang waktunya adalah di depan, biasakanlah untuk mengucap Insya Allah, yang artinya: Jika Allah mengizinkan
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Al Insanu Bittafkir Wallahu Bittaqdir, Manusia Berencana Allah Menentukan Ikhlas atas Ketetapan-Nya.
Kalimat Al Insanu bi Al Tafkir Wa Allahu bi Al tadbir aw Al taqdir atau juga dengan kalimat Al Insanu Bittafkir Wallahu Bittaqdir adalah ungkapan dalam bahasa Arab yang memiliki arti:
Manusia hanya berencana, Allah juga yang berkuasa mengatur dan menentukan.
Di dunia ini segala sesuatu memang Tuhanlah yang menentukan.
Manusia bisa saja memperkirakan, memprediksi, merencanakan, tapi Allah-lah yang mengatur dan berkuasa menentukan.
Karena itu bila berencana atau berjanji yang waktunya adalah di depan, biasakanlah untuk mengucap Insya Allah, yang artinya: Jika Allah mengizinkan.
Karena kita tidak tahu seperti apa masa-masa atau waktu di depan.
Al Insanu bi Al Tafkir Wa Allahu bi Al tadbir aw Al taqdir, kalimat ini sangat akrab di telinga, tapi belum tentu akrab di hati.
Artinya, kadang seseorang memahaminya tapi tidak mampu mengamalkannya.
Memang bukan hal mudah menerapkan ungkapan di atas. Sekilas sederhana, namun sarat akan makna.
Contoh sederhana, seseorang hendak melakukan perjalanan dengan pesawat. Jarak tempuh yang diperkirakan adalah dua jam. Satu jam sebelum boarding pass dia sudah berada di bandara.
Setelah menunggu beberapa lama, ternyata penerbangan delay satu jam. Dan ternyata lagi, saat pesawat terbang menuju lokasi yang dimaksud, mendadak cuaca buruk menimpa. Karena alasan keselamatan, pesawat pun menunda pendaratan selama setengah jam.
Akhirnya total 3,5 jam perjalanan udara yang dia jalani. Contoh-contoh senada sangat banyak terjadi di sekitar kita.
Dalam kondisi seperti ini tentunya setiap orang akan jengkel, suntuk, menggerutu dan perasaan negatif lainnya. Karena rencana yang diatur sedemikian rupa tidak berjalan sesuai harapan.
Sikap di atas sudah biasa. Yang luar biasa adalah jika dia menerima keadaan ini dengan pasrah dan lapang dada.
Dengan keyakinan bahwa semua ini adalah bagian dari ketentuan (takdir) Allah yang harus diyakini sekaligus diterima, baik dan buruknya. Sekaligus sebagai perwujudan rukun iman keenam, iman pada qodlo dan qodar.
Ikhlas Terhadap Ketetapan Allah
Keikhlasan terhadap ketetapan Allah SWT adalah sikap tulus dan ikhlas dalam menerima segala keputusan dan ketetapan dari Allah SWT.
Ini mencakup baik keputusan yang menyenangkan maupun yang menyakitkan hati, karena seorang yang ikhlas percaya bahwa segala yang Allah tetapkan pasti memiliki hikmah dan kebaikan yang tak terlihat.
Kembali lagi dengan kalimat Al Insanu bi Al Tafkir Wa Allahu bi Al tadbir aw Al taqdir, manusia boleh berencana Allah juga yang menentukan.
Keikhlasan terhadap ketetapan Allah SWT merupakan salah satu prinsip dasar iman.
Hal ini tercermin dalam firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 216 yang artinya
"Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal ia baik bagimu, dan mungkin kamu menyukai sesuatu, padahal ia tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui".
Firman Allah lainnya:
Surat Al-Insan Ayat 30
وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
Arab-Latin: Wa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāh, innallāha kāna 'alīman ḥakīmā
Artinya: Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Dengan memiliki keikhlasan terhadap ketetapan Allah SWT, seorang muslim dapat merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hati dan selalu merasa yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya adalah kehendak Allah yang pasti membawa kebaikan.
Itulah Arti Al Insanu Bittafkir Wallahu Bittaqdir, Manusia Berencana Allah Menentukan Ikhlas atas Ketetapan-Nya. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Al Ilmu Hayatul Islam Wa Imadul Iman, Kutipan Ilmu Hidupnya Islam Tiangnya Iman, ini Maknanya
Baca juga: Arti Laa Ilaha Illallaahul Jalilul Jabbar, Bacaan Dzikir dan Doa Keselamatan dari Kematian Mendadak
Baca juga: Arti Allahumma Inni AsAluka Min Khoiri, Doa Agar Semua Takdir Baik, Diajarkan Rasulullah pada Aisyah
Baca juga: Arti Qad Aflaha, Qad Aflaha Man Tazakka, Qad Aflaha Man Zakkahaa, Orang yang Beruntung Menurut Allah
Al Insanu bit Tafkir Wallahu bi takdir
Al Insanu bitTafkir Wallahu bitakdir artinya
Al Insanu bitTadbir Wallahu bittaqdir artinya
Al-insanu bi al-tafkir wa Allahu bi al-tadbir aw a
Insanu Bittafkir Wallahu BitTaqdir
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
ikhlas dan ridho atas ketetapan allah
mengapa harus beriman kepada qada dan qadar
Arti Allahumma Inni Audzubika Min Adzabi Jahannam Wamin Adzabil Qabri Wamin Fitnatil Mahya Wal Mamat |
![]() |
---|
Arti Allahumma Sholli Alaihi, Ya Robbi Sholli Alaihi Wassalim dan Shallallahu Alaihi Wassallam |
![]() |
---|
Arti Wa Barik Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad, Bagian dari Bac aan Shalawat |
![]() |
---|
Arti Kata Sayyidina Muhammad, Ala Sayyidina Muhammad, Hikmah Mengucapkannya Saat Bershalawat |
![]() |
---|
Arti Shollu Alan Nabi Muhammad, Sholli Alan Nabi dan Cara Menjawabnya, Seruan untuk Bersholawat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.