Palembang Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023, Respon Gubernur Sumsel Herman Deru

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Respon Gubernur Sumsel Herman Deru setelah Palembang batal jadi tuan rumah piala dunia U-17 2023 ketika diwawancarai Kamis (3/8/2023).

Piala Dunia U-17 2023 dipastikan hanya digelar di Pulau Jawa saja. Adapun tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 akan digelar di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Solo.

Dengan ini, kota Palembang yang sudah lama bersiap artinya batal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.

Menanggapi hal tersebut menurut Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru, bukan batal tapi fokus di pulau Jawa.

Jadi Piala Dunia U 17 fokus di Pula Jawa, karena kalau di sana lebih efesien dibandingkan keluar pulau Jawa.

"Jadi bukan karena fasilitas ataupun lapangan kita tidak memadai, karena untuk U-20 saja sudah memadai. Tapi memang di fokuskan di Jawa," katanya.

Baca juga: Rencana Pakde Slamet Selepas Masa Jabatan Wabup Banyuasin Berakhir 18 September, Fokus Hal Berikut

Menurut Deru, ia tergantung penyelenggaraan FIFA, kalau FIFA hanya fokus di Jawa berarti tidak di Bali ataupun di Sumatera.

"Kita bukan menerima putusan atau tidak, memang yang punyo gawe memutuskan fokus di pulau Jawa. Tapi kita tetap berharap bisa diselenggarakan di Palembang itu juga lebih baik," katanya

Sedangkan ketika ditanya terkait upaya untuk melobi agar Gelora Sriwijaya di JSC bisa masuk ke Piala Dunia U-17, menurutnya itu tergantung pihak penyelenggara melalui PSSI.

100 Hari Tak Mau Ambil Resiko 

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang batal menjadi tuan rumah dalam pergelaran akbar Piala Dunia U-17 2023. 

Dengan alasan efisiensi pendanaan, Piala Dunia U-17 2023 hanya akan digelar di Pulau Jawa.

Adapun tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 akan digelar di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Solo.

Sekretaris Tim Teknis Asprov PSSI Sumsel Panitia Persiapan Piala Dunia Faisal Mursyid SH Dt Talangik sedih dan kecewa terkait  Piala Dunia U-17 2023 yang hanya digelar di Pulau Jawa.

"Kurang ngerti kita dengan ini. Dua kalimat yang disatukan itu kita kecewa berat. Pertimbangannya apa. Kalau pertimbangan mobilisasi, transport," ungkap Faisal Mursyid, Kamis (3/8/2023).