Anak Ketua DPRD Ambon Aniaya Remaja

Tangis Histeris Ibu RRS Remaja Tewas Dianiaya Anak Ketua DPRD Ambon : Beta Seng Ikhlas Dunia Akhirat

Diberitakan, Ketua DPRD Ambon, Elly Toisuta mengaku prihatin sekaligus berbelasungkawa atas meninggalnya pelajar RRS (16) pasca dianiaya AT (25).

|
Editor: Weni Wahyuny
Ist via Tribun Ambon
(kiri) AT pelaku penganiayaan remaja di Ambon dan (kanan) Ibu korban pemukulan oleh anak Ketua DPRD Ambon menangis histeris. 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Rahmat Tutupoho

TRIBUNSUMSEL.COM, AMBON - Inanet, ibu RRS, menangis histeris melepas kepergian sang anak yang tewas karena dianiaya anak Ketua DPRD Kota Ambon bernama Abdi Toisuta alias AT.

Ia mengaku tak ikhlas atas kematian anaknya yang menjadi korban penganiayaan itu.

Video tangisan histeris Ibu korban itu menyebar luas di berbagai grup WhatsApp dan lainnya.

"Beta seng (tidak) ikhlas dunia akhirat. Beta seng ikhlas ose (kamu) pukul Beta punya anak," teriak Inanet sambil menangis.

Masih dalam video, sang ibu menyesalkan kejadian yang dialami anaknya.

"Ya Allah, Beta orang susah. Besarkan anak supaya menyelesaikan sekolah. Tapi belum selesai, sudah pergi dan tak pernah kembali," lirihnya.

Ia juga mempertanyakan sikap pelaku yang menurutnya menuntut untuk dihormati.

"Ose tuntut hormat apa? Barang ose siapa?" teriaknya lagi menggunakan melayu Ambon.

Diberitakan, Ketua DPRD Ambon, Elly Toisuta mengaku prihatin sekaligus berbelasungkawa atas meninggalnya pelajar RRS (16) pasca dianiaya AT (25).

Hal itu disampaikan dalam video yang beredar di sosial media, Selasa (1/8/2023).

"Saya atas nama keluarga dengan segala kerendahan hati dan dengan senantiasa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, menyampaikan turut berbelasungkawa sedalamnya atas meninggalnya Ananda Rafi Rahman. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala Azza Wa Jalla rahmati almarhum Husnul Khatimah, serta mendapatkan tempat yang paling indah di sisi allah subhanahu wa ta'ala Amin ya robbal alamin," ucap Elly.

Keluarga Terpukul

RRS masih berusia 15 tahun.

RRS dikenal sebagai sosok yang ramah dan suka bergaul.

Korban diketahui masih berstatus pelajar di kelas 12 MA-Alfatah Ambon.

Kesedihan mendalam tentu dirasakan keluarga setelah meninggalnya RRS karena dianiaya AT.

RRS tewas setelah sempat tak sadarkan diri setelah dipukul sebanyak 3 kali di bagian kepala oleh AT.

Pemicu tak lain lantaran keduanya sempat nyaris bersenggolan saat masuk ke dalam gang,

Keluarga korban mengatakan, mereka pun menyesali tindak kekerasan yang dilakukan AT, anak Ketua DPRD Kota Ambon yang berujung hilanggnya nyawa remaja 15 tahun itu.

Keluarga korban pun sangat terpukul dengan kejadian itu.

"Kami sangat terpukul atas kejadian yang merenggut saudara kami, dia sangat ramah denga semua orang bahkan tidak pernah memiliki musuh," ucap sepupu korban, Nur

Selain keluarga dan kerabat, tampak teman-teman sekolah korban juga mendatangi rumah duka.

Salah seorang teman sekolah korban, Rasido Sandika mengaku bahwa korban sangat kalem di sekolah, tidak pernah terlibat masalah.

"Dia di sekolah dikenal baik, alim dan tidak pernah buat kegaduhan," cetusnya.

Kronologi Kejadian

Ps Kasi Humas Polresta Pulau Ambon Ipda Janete Luhukay mengatakan peristiwa penganiayaan itu terjadi di kawasan Talake tepatnya di Asrama Polisi Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu (30/7/2023) sekitar pukul 21.00 WIT.

Kejadian itu bermula saat korban dan temannya MFS (16) pergi ke rumah saudaranya di Kawasan Talake untuk mengembalikan jaket.

Baca juga: Motif AT Pukul Kepala Remaja 15 Tahun Berujung Tewas, Anak Ketua DPRD Ambon Kesal Nyaris Disenggol

Namun saat keduanya memasuki Gapura Lorong Masjid Talake, ternyata keduanya hampir bersenggolan dengan pelaku.

"Dalam perjalan keduanya ke arah rumah saudara ternyata pelaku AT mengikuti mereka. Lalu tiba-tiba pelaku datang dan memukul korban sebanyak tiga kali," ucap Janete.

Korban katanya dipukul saat masih menggunakan helm.

Hal membuat korban langsung pingsan di tempat.

"Saat pemukulan pelaku sempat mengoceh kepada korban bahwa kalau masuk di orang kompleks itu suara abang-abang dan bawa motor pelan-pelan karena pelaku juga masuk orang kompleks buat hal serupa," ujar Janete.

Berselang beberapa menit kemudian saudara korban keluar dari dalam rumah dan melihat korban telah tertunduk diatas stir motornya.

"Saudara korban sempat meneriaki pelaku bahwa kalau terjadi hal tak diinginkan kepada korban maka pelaku harus tangung jawab," tutur Janete.

Usai melihat pelaku pergi, saudara korban di bantu saksi MFS mengangkat korban masuk ke dalam rumah dengan tujuan menyadarkan korban namun korban tidak sadarkan diri.

Setelah itu, korban langsung dibawa ke rumah sakit RST guna mendapatkan perawatan medis.

Namun tak berapa lama korban dinyatakan meningal dunia.

"Saat ini pelaku sudah diamankan Polresta Pulau Ambon dan menjalani proses pemeriksaan," ujar Janete.

Jenazah RRS korban penganiyaan anak Ketua DPRD Kota Ambon inisial AT dikebumikan sekitar pukul 16.50 WIT, Senin (31/7/2023).

Sempat di Otopsi

Sementara itu, pada pagi hari jenazah dibawa ke RS. Bhayangkara guna proses otopsi.

Puluhan keluarga pun mengawal proses tersebut hingga jenazah dikembalikan ke keluarga untuk dimakamkan.

Jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ponegoro Atas, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Pantauan TribunAmbon.com di lokasi sekitar pukul 17.00 WIT, pemakaman berlangsung hening.

Keluarga, sanak saudara, kerabat serta teman-teman sekolah korban pun hadir mengantar jenazah ke perhentian terakhir.

Isak tangis sang ibu pun tak terbendung meratapi kepergian anaknya.

Adapun korban merupakan anak ketiga dari sembilan orang bersaudara.

Hingga saat ini orangtua korban belum bisa diwawancarai.

Namun, melalui kuasa hukum keluarga, Izack Frans mengatakan usai pemakaman, keluarga yang menjadi saksi-saksi langsung menuju ke Polresta Ambon guna memberikan keterangan.

"Ini saya mendampingi keluarga korban beserta para saksi akan menuju ke Polres untuk memberikan keterangan," singkatnya.

Sosok Ibunda AT Ketua DPRD

AT, terduga pelaku pemukulan seorang remaja berumur 15 tahun hingga tewas langsung diamankan aparat kepolisian resort Kota Ambon.

Persoalannya sepele, hanya karena korban tidak menegur pelaku saat melewati kompleks tempat tinggal pelaku.

"Saat pemukulan pelaku sempat mengoceh kepada korban bahwa kalau masuk di orang kompleks itu suara abang-abang dan bawa motor pelan-pelan karena pelaku juga masuk orang kompleks buat hal serupa," ujar Ps Kasi Humas Polresta Pulau Ambon Ipda Janete Luhukay kepada TribunAmbon, Senin (31/7/2023).

AT sendiri diketahui adalah anak kandung Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta.

Lantas siapa Ely Toisuta, Politisi perempuan dari partai golkar itu terhitung memiliki karir politik yang mulus.

Ia bergabung sebagai kader Golkar sejak tahun 1998.

Elly adalah perempuan pertama yang memimpin DPRD Kota Ambon.

Ia dilantik sebagai Ketua DPRD Kota Ambon berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Maluku nomor 240 tahun 2019 oleh Ketua Pengadilan Negeri Ambon, Pasti Tarigan, di Kantor DPRD Kota Ambon, Selasa 29/10/2019.

Jumlah suara yang diperolehnya pada Pileg 2019 sebanyak 1.548 suara.

Jumlah itu hampir 80 persen kenaikannya dari Pileg periode lalu yang hanya 954 suara.

Elly Toisutta, perempuan asal Desa Siri Sori Islam, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Ia memiliki tiga anak. (*)

 

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Anaknya Meninggal Dipukul Putra Ketua DPRD Maluku, Ibu Korban Tak Ikhlas Dunia Akhirat

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved