Cerita Pratiwi Noviyanthi Bantu Evakuasi Ibu Gendong Bayi Sambil Hisap Lem di Lubuk Linggau

Mendengar bahwa Novi akan membawa Ida ke RSJ, Prana merasa senang.

Pratiwi Noviyanthi dan tim akhirnya bertemu dengan orangtua Ida menyampaikan tujuannya untuk membawa Ida ke RSJ sampai sembuh.

Tak berhenti disitu, Pratiwi Noviyanthi sempat menerima tuntutan hingga tudingan dari sejumlah pihak atas bantuannya.

Terlebih banyak yang mempertanyakan alasan Pratiwi Noviyanthi membawa Ida ke Rumah sakit jiwa di Jakarta.

"Kenapa ngobatinnya harus di Jakarta? kenapa gak di Linggau atau di Bengkulu kata videonya gitu, pikir aja secara logika kalo kita di Linggau, orang-orang di Jakarta gimana? orang-orang yang saya bantu gimana?" ujarnya.

"Tidak ada niat saya untuk adopsi, saya belum menikah, saya masih nyatu di kk tinggal sama papa saya, jadi gimana saya mau adopsi, anaknya masih ada ibu semua," sambungnya.

Ida sendiri dikabarkan kini sudah pulang bersama keluarganya.

Anak Asuh Diambil Paksa Dinsos

Pratiwi Noviyanthi kini tengah jadi sorotan lantaran menyuarakan keluh kesahnya karena tak terima anak asuh diambil paksa oleh Dinas Sosial (DINSOS).

Bahkan setelah seluruh anak asuhnya di ambil Dinsos, Pratiwi Noviyanthi kini menyinggung soal sikap kemanusiaan yang selama ini ia perjuangkan sendiri dilansir dari akun instagram @pratiwinoviyanthi, Selasa (1/8/2023).

Dalam unggahan di media sosialnya, Pratiwi Noviyanthi mengungkapkan keluh kesahnya usai para anak asuhnya dijemput paksa oleh petugas Dinas Sosial.

Hal tersebut sontak membuat Pratiwi Noviyanthi menyinggung soal biaya yang ia tanggung dalam merawat semua anak asuhnya hingga ODGJ yang ia temui.

"Kok gak ada pertanyaan, berapa ODGJ yg udah kita rawat selama ini?? Biaya rawat RSJ gak gratis, biaya lahiran sesar gak gratis!!!"

"Merawat bayi2 pake duit sendiri,, membayar pengasuh2 semua pakai uang bukan sukarelawan. Ini adalah perjuangan saya merawat mereka," ujar Pratiwi Noviyanthi.

Tak hanya itu saja Pratiwi Noviyanthi juga tak terima lantaran dirinya dilaporkan seolah memiliki kesalahan.