Bocah PAUD Dianiaya Guru di Banjarmasin
Viral Bocah PAUD Diduga Dianiaya Guru Alami Patah Tulang, Ahmad Sahroni Turun Tangan Sentil Kapolri
Tengah viral dimedia sosial seorang anak usia dini diduga dianiaya oknum guru PAUD di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan alami patah tulang.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Tengah viral di media sosial seorang anak usia dini diduga dianiaya oknum guru PAUD di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan hingga alami patah tulang.
Kisah tersebut dibagikan langsung oleh unggahan Rizka Annida Yulita, ibu dari bocah 4 tahun yang patah tulang di akun Instagram miliknya @rizkaahmadireal, peristiwa itu terjadi di Banjarmasin.
Berdasarkan pengakuan Rizka, kejadian tersebut terjadi sejak dua bulan yang lalu.
Namun pihak PAUD hanya melaporkan bahwa anaknya terjatuh saat bermain.
Beberapa hari kemudian, orangtua murid yang menyaksikan kejadian itu memberitahu Rizka bahwa tangan anaknya ditarik dengan keras oleh guru, yang kemudian menyebabkan anaknya terjatuh dan terbentur lantai dengan keras.

Rizka menuliskan di akun Instagram miliknya bahwa baru pada hari Jumat tanggal 26 Mei 2023 setelah, saksi mata di tempat kejadian menghubunginya melalui pesan chat dan ingin menceritakan kejadian sebenarnya.
"Jadi saya baru tau kejadian yang sebenarnya itu hari Jumat kemarin tanggal 26 mei 2023 setelah sholat subuh. Saksi mata di tempat kejadian chat saya: bunda boleh telpon, saya mau menceritakan kejadian yang sebenarnya. Allahu Akbar tiga bulan disimpan, dalam sekejap Allah membuka semuanya," tulis @rizkaahmadireal.
Adapun kejadian penganiayaan ini bermula ketika anak Rizka, E, menyandarkan tubuhnya ke tubuh oknum guru sambil menghisap dot.
Baca juga: Nasib Sultan Rifat Mahasiswa Terjerat Kabel Fiber Optik, Berat Turun Drastis Cuma Minum Susu & Air
Oknum guru itu bertanya pada saksi siapa yang menyandarkan badan pada dirinya, dan saksi mata menjawab bahwa yang melakukan itu adalah anak E.
Setelah mengetahui hal tersebut, oknum guru itu menarik tangan kiri E dengan keras dan menyodorkan badan E ke lantai keramik, menyebabkan E mengalami kesakitan.
Kendati begitu, setelah mengetahui kronologi sebenarnya dari saksi, Rizka Ahmadi segera melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib, dan saat ini kasusnya sudah masuk tahap penyidikan.
Selain itu, pihak PPA Polda Kalsel juga menyediakan pendampingan bagi korban.
Baca juga: Penyebab Dokter Tampar Bocah 3 Tahun Hingga Tersungkur Gegera Catur, Kini Dipecat Terancam Pidana
Disorot Ahmad Sahroni
Kasus dugaan penganiayaan siswa PAUD di Banjarmasin yang mengalami patah tulang dan pergeseran sendi mendapat sorotan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni bahkan mentag langsung akun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui unggahan terkait kasus EL (4).
"El yang baru berumur 4 tahunan menanggung sakit luar biasa karna patah tulang bahu sebelah kanannya dan sendinya geser akibat di aniaya oleh oknum guru di salah satu sekolah PAUD di Banjarmasin.

Tak terasa sudah dua bulan sejak melaporkan ke Polda Kalsel tanggal 26 mei 2023 kemarin sampai sekarang tidak ada kabar. Dan sudah lima bulan El merasakan dan menanggung sakit sejak kejadian lengannya ditarik oleh oknum guru di sekolah PAUD tersebut. @humas_poldakalsel @kapoldakalsel @listyosigitprabowo," tulisnya.
Polda Kalsel Turun Tangan
Sementara dalam keterangan unggahan terbaru ibu korban juga sudah mendapat respon dari pertinggi Polda Kalsel terkait kejadian yang dialami sang anak.
"Salah satu pejabat tinggi Polda kalsel lgsung menghubungi saya mengecek kondisi kami dan menyampaikan perkembangan kasus dan usaha keras Polda kalsel menangani kasus ini.
Media media semua.. MasyaAllah alhamdulillah.. kuasa Allah dalam memperjuangkan keadilan untuk balita tidak berdosa ini arahan dari Lawyer untuk selalu menjaga kesehatan mental dan batin El, serta kesehatan saya sendiri, dan saya dapat arahan untuk memfokuskan diri untuk sembuhan El saat ini, jadi mohon maaf kawan" semua mungkin ulun agak mengurangi updatean di medsos, qt berikan dl waktu kepada kepolisian untuk bekerja." tutupnya.
Baca berita lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.