Sopir Pikap Dikeroyok Pengendara Vespa

Kasus Sopir Pikap Dikeroyok Pengendara Vespa Seret Oknum TNI, Dua Pihak Saling Lapor

Tidak sepakat damai, kasus sopir pikap dikeroyok pengendara Vespa berlanjut, dua pihak saling lapor. Seorang oknum TNI terseret dilaporkan ke Pomdam.

|
Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/ANDYKA WIJAYA
Tidak sepakat damai, kasus sopir pikap dikeroyok pengendara Vespa berlanjut, dua pihak saling lapor. Pengendara Vespa bernama M Reza Aggilient (28) hari ini melapor ke Polrestabes Palembang, Jumat (28/7/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tidak sepakat damai, kasus sopir pikap dikeroyok pengendara Vespa di Jalan KH Rasyid Sidik tepatnya didepan Tugu KB Kelurahan 8 Ulu Kecamatan SU I, Palembang berlanjut, kedua pihak saling lapor.

Pengendara Vespa bernama M Reza Aggilient (28) warga Jalan Abikusno CS Lorong Kapuk Kelurahan Kertapati, Palembang melaporkan balik Azwar Anas pengendara mobil pikap ke Polrestabes Palembang, Jumat (28/7/2023).

Selain itu, seorang oknum TNI, Letda (CHK) AC terseret dilaporkan orangtua dari pengendara Vespa bernama H Jamak Udin SH MH (52) warga Jalan Nilakandi Lorong Semendo Keramasan, Palembang, juga ke Pomdam II Sriwijaya ini lantaran adanya dugaan pemerasan dan perbuatan tidak menyenangkan.

Informasi dihimpun berdasarkan kronologis laporan Reza kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polrestabes, Pelambang, berawal saat korban dan teman-temannya keluar untuk jalan-jalan.

Lalu saat jalan, tiba-tiba motor yang dikendarai temannya yakni Andi disenggol Azwar yang saat itu sedang mengendarai mobil pikap.

Baca juga: Diancam Lapor Balik, Keluarga Sopir Pikap Dikeroyok Pengendara Vespa di Palembang Tak Gentar

Tetapi saat itu terlapor bukan berhenti namun tetap mengendarai mobilnya dan tidak melihat belakang.

Melihat ada yang mobil kabur, pelapor yang saat itu langsung mengejar mobil tersebut di TKP (tempat kejadian perkara) meski pun kondisi jalan macet.

Tetapi naasnya saat sudah mendekati motor tersebut, terlapor kembali menyenggol Reza hingga jatuh.

Azwar Anas sopir pikap dikeroyok pengendara Vespa menjalani perawatan. Keluarga tidak gentar terkait info Azwar akan dilaporkan balik oleh pengendara Vespa yang mengeroyok.
Azwar Anas sopir pikap dikeroyok pengendara Vespa menjalani perawatan. Keluarga tidak gentar terkait info Azwar akan dilaporkan balik oleh pengendara Vespa yang mengeroyok. (KOLASE TRIBUN SUMSEL)

Saat terjatuh itulah, dirinya langsung ditendang terlapor, terjadilah tarik-menarik, datang anggota polisi dari Polsek SU II. Saat itu pelapor dan terlapor langsung diamankan.

Diketahui juga terlapor melaporkan terlapor dengan kasus penganiayan dan penggeroyokan.

"Karena kondisi jalan macet, terlapor ini diamankan warga. Saat itu jempol kaki kiri saya sempat ditendang terlapor hingga mengalami luka lecet. Saya pun marah saat itu saya tarik baju terlapor supaya bertanggungjawab akhirnya saya dan terlapor dibawa ke Polsek dengan maksud damai. Namun, saya dilaporkan kasus penggeroyokan di sana," kata Reza, Jumat (28/7/2023) sore.

Baca juga: Leher Diinjak Hingga Masuk RS, Sopir Pikap Dikeroyok Pengendara Vespa di Palembang Siapkan Pengacara

Namun, saat proses mediasi di Polsek SU I, datang empat anggota TNI dengan seorang berpangkat perwira pertama.

Saat itu mengaku mereka merupakan saudara dari pengendara mobil tersebut yakni Azwar. Kemudian oknum TNI yang mengaku berdinas di Kumdam II/Swj ini meminta uang damai sebesar Rp 30 juta, bila tidak mengancam akan meneruskan kasus hilang dan tidak damai.

"Melihat adanya oknum anggota TNI datang, saya langsung menghubungi orangtua saya untuk membicarakan ini semua. Akhirnya saya disuruh melaporke ke Polrestabes, Palembang, " katanya.

Terpisah, H Jamak Udin orangtua dari M Reza Aggilient ini melaporkan sang oknum TNI ke Pomdam II/Swj terkait adanya dugaan pemerasan serta perbuatan tidak menyenangkan. Saat pertemuan dirinya dan oknum TNI berpangkat letda untuk perdamaian antara sang anak dengan pengendara mobil pick up itu.

"Awalnya mau berdamai, namun meminta saya untuk menyiapkan uang Rp 30 juta jika mau berdamai. Jika tidak bisa, kasus ini akan dilanjutkan. Permintaan uang ini pun diutarakan berulang kali oleh oknum TNI tadi," kata Jamak.

Lanjut Jamak, dirinya juga sempat menanyakan kapasitan bersangkutan di Polsek SU I, ini lantaran sudah ditangani anggora Polsek SU I.

"Saya bingung dengan statusnya, saya mendapatkan informasi dari saudara bahwa oknum tersebut hanya teman saja. Hingga kini untuk laporan anak saya sudah ditangani oleh Satreskrim Polrestabes, Palembang, " ungkapnya.

Di tempat berbeda, Kapendam II/Swj, Letkol Kav Rohyat Happy Ariyanto ketika dihubungi melalui ponselnya mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terkait informasi ini. Berkaitan dengan proses hukum juga masih dicek kebenarannya. "Akan kita cek dulu kebenarannya. Namun yang pasti, semua akan kita pelajari dulu," katanya. (sripoku/andyka wijaya)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved