Kisah Pilu Korban Kebakaran Jalan Karya Baru, Uang Rp 30 Juta dan Emas Untuk Nikah Ludes Terbakar

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Peristiwa kebakaran rumah penjual tabung gas elpiji 3 kilogram di Jalan Karya Baru, Kecamatan Ilir Barat I, menyisakan kisah pilu, Kamis (27/7/2023).

Syarofi (55) penghuni rumah mengungkapkan jika selain rumah dan seisinya sejumlah uang dan emas yang akan digunakan sebagai pegangan untuk salah satu putranya menikah juga ludes terbakar.

"Selain barang-barang di dalam rumah lemari dan TV, ada uang disimpan di dalam lemari sekitar Rp 30 juta terbakar sama emas 2 suku. Itu untuk pegangan kalau nanti anak saya mau melamar perempuan, " ungkap Syarofi.

Ia menjelaskan kronologi kejadian yang menghanguskan rumahnya.

Saat itu Syahrofi baru pergi dari rumah hendak membantu temannya untuk membersihkan parit rumah.

"Saya lagi di rumah teman mau bersihkan parit yang tersumbat. Lalu pas di jalan ada tetangga yang datang dengan motor memberitahu kalau rumah saya terbakar, " ungkapnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Ribut Keluarga di Desa Batu Putih OKU Sumsel, Satu Tewas Dua Luka Berat

Sesampainya di rumah Syahrofi hanya terkulai lemas melihat rumahnya sembari dipeluk oleh warga.

"Dak kuat saya, pokoknya sampai sini dipeluk warga, " katanya.

Ia menambahkan, korsleting listrik berasal dari dalam rumahnya.

"Korsleting di dekat ventilasi rumah, " katanya.

Sebelumnya, kebakaran di Jalan Karya Baru Kelurahan Bukit Baru Palembang terjadi Kamis (27/7/2023) sekitar pukul 09:00 WIB.

Satu rumah milik Syahrofi (55) penjual tabung gas elpiji tiga kilogram hangus terbakar pada kejadian kebakaran di Jalan Karya Baru.

Kapolsek Ilir Barat I Kompol Ginanjar Aliya Sukmana mengatakan, dugaan sementara kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, dari rumah Syahrofi.

"Kebakaran gara-gara korsleting listrik, meski itu adalah rumah penjual gas elpiji tapi api bukan berasal dari tabung gas, " ujar Ginanjar saat dikonfirmasi.

Rumah yang didominasi terbuat dari kayu itu dihuni oleh 2 kepala keluarga (KK) dan dihuni oleh 8 jiwa, selain Syahrofi dan istri rumah juga dihuni oleh anak dan menantunya.