Arti Kata Bahasa Arab
Arti Ummahat, Ummahat Fillah, Ummahatul Mukminin, Sebutan Ibu dan Kedudukannya yang Tinggi dan Mulia
Di dalam Alquran, lebih banyak ditemukan kata ummahat dibanding kata Ummi. Seperti dalam Alquran Surat An Nahl ayat 78.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Ummahat, Ummahat Fillah, Ummahatul Mukminin, Sebutan Ibu dan Kedudukannya yang Tinggi dan Mulia.
Kata ummahat merupakan kata berasal dari bahasa Arab.
Ummahat أُمَّهاَت artinya ibu dalam bentuk plural. Atau tepatnya para ibu.
Bentuk singular/mufrad dari kata ummahat adalah ummi ( أُمٌّ )
Umi adalah ibu, sebuah status yang hanya disandang oleh seseorang yang telah melahirkan seorang anak dan seseorang yang memiliki rahim.
Di dalam Alquran, lebih banyak ditemukan kata ummahat أُمَّهاَت dibanding kata Ummi.
Seperti dalam Alquran Surat An Nahl ayat 78
Surat An-Nahl Ayat 78
وَٱللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Arab-Latin:
Wallāhu akhrajakum mim buṭụni ummahātikum lā ta'lamụna syai`aw wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abṣāra wal-af`idata la'allakum tasykurụn
.
Artinya:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Mengutip KH Mustain Syafii, dosen mata kuliah tafsir tarbawy di lingkungan kampus Institut Agama Islam Bani Fatah (IAIBAFA) Jombang mengatakan pelafalan yang mantap di atas merupakan sebuah manifestasi akan keagungan sosok ibu.
Sehingga Allah dalam Alquran lebih memilih untuk menyebutkan kata أُمَّهاَت yang berbentuk plural untuk mengagungkan sosok seorang ibu tersebut daripada menyebutkan bentuk singularnya yaitu أُمٌّ .
Pengertian Ummahat Fillah
Ummahat Fillah artinya : Ibu-ibu dalam satu iman karena Allah.
Sama dengan Ukhti Fillah, artinya : saudara perempuan dalam satu keimanan karena Allah.
Ummahat fillah digunakan para ibu yang seiman atau sesama beragama islam, terlepas dari saudara kandung atau bukan.
Biasanya kalimat ummahat fillah digunakan dalam satu majelis taklim yang beranggotakan ibu-ibu pengajian.
Pengertian ummahatul Mukminin
Ummahat mukminin dalam bahasan arab ditulis ( أُمَّهَاتُ الْمُؤْمِنِيْنَ ).
Ummahat (أُمَّهَاتُ) adalah bentuk plural dari (أُمٌّ) yang berarti ibu. Al-Mukminin (الْمُؤْمِنِيْنَ) merupakan bentuk plural juga, yang memiliki arti “orang-orang mukmin” atau “Kaum Mukminin“.
Sehingga Ummahatul Mukminin atau Ummahat Al-Mukminin bisa kita artikan dengan: “Ibu Kaum Mukminin”
Adapun secara istilah Ummahatul Mukminin adalah: Istri-istri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga budak-budak wanita beliau bukan termasuk dari “Ummahatul Mukminin” karena Allah Ta’ala menyatakan bahwa yang dinamakan Ummahatul Mukminin adalah para istri.
Berikut firman Allah Ta’ala:
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ
“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka.” [1]
Nama Ummahatul Mukminin ini diambil dari surat Al-Ahzab ayat 6 sebagaimana yang telah lalu penyebutannya. Hal ini dikarenakan Allah Subhanahu wa ta’ala menamakan istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (أُمَّهَاتُهُمْ) (ummahatu-hum) yang memiliki arti “ibu-ibu mereka”. Dan kata “mereka” dalam ayat itu yang dimaksud adalah (الْمُؤْمِنِينَ) (kaum mukminin). Sehingga muncullah istilah “Ummahatul Mukminin”
Jumlah Ummahatul Mukminin yang disepakati oleh para ulama ada 11 orang.
1. Khadijah bint Khuwailid
Beliau adalah istri nabi yang pertama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya saat berumur 25 tahun.
2. Saudah bint Zam’ah
Beliau adalah Saudah bint Zam’ah bin Qais radhiyallahu ‘anha, dinikahi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun ke 10 setelah kenabian bulan Syawal, sekitar 1 bulan setelah meninggalnya ibunda Khadijah.
3. Aisyah bint Abu Bakr Ash-Shiddiq
Beliau adalah istri Nabi yang paling dicintainya, beliau adalah anak dari Abu Bakr Ash-Shiddiq, khalifah pertama setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat.
Beliau dilahirkan setelah islam datang, beliau lebih muda (8 tahun) dari Fathimah radhiyallahu ‘anha.
Dari sisi keilmuan, beliau adalah wanita yang paling berilmu, menjadi salah satu dari periwayat hadist terbanyak. Sekitar 2210 hadits telah beliau riwayatkan.
Aisyah dinikahi oleh Nabi beberapa bulan sebelum hijrah ke Madinah, dan ada yang mengatakan sebelum dua tahun. Akan tetapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membangun keluarga dengan beliau pada bulan Syawwal tahun kedua hijriyah.
Beliau radhiyallahu ‘anha meninggal pada tahun 57 atau 58 hijriyah pada malam hari setelah shalat Witir pada tanggal 17 Ramadhan, dan dikuburkan malam hari itu juga. Semoga Allah meridhainya.
4. Hafshah bint ‘Umar bin Al-Khattab
Beliau adalah putri dari khalifah kedua, Umar bin Al-Khattab. Kakak dari sahabat yang mulia, Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma. Beliau dilahirkan sekitar lima tahun sebelum kenabian.
Hafshah dinikahi Nabi setelah menyelesaikan waktu iddahnya dari suaminya yang bernama Khunais bin Hudzafah As-Sahmi radhiyallahu ‘anhu (seorang muhajirin), yang meninggal karena luka yang ia dapatkan pada saat perang uhud. Dan pernikahan tersebut berlangsung pada tahun ketiga hijriyah. Sehingga saat itu Ibunda Hafshah radhiyallahu ‘anha berumur sekitar 20 atau 21 tahun.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menceraikannya sekali, kemudian rujuk kembali karena perintah Allah melalui Malaikat Jibril ‘alaihis salam: “Ia (Hafshah) adalah seorang yang rajin berpuasa, rajin shalat, dan istri mu di surga kelak.” [6] [7]
Dan beliau meninggal dunia pada tahun 41 Hirjriyah, semoga Allah meridhai beliau.
5. Zaenab bint Khuzaimah
Beliau adalah Zaenab bint Khuzaimah bin Al-Harits bin ‘Abdillah Al-Hilaliyyah, yang sering dijuluki juga sebagai “Ummul Masakin”, “Ibunya Orang-Orang Miskin”. Beliau seibu dengan Ummul Mukminin Maimunah bint Al-Harits.
Sebelum dinikahi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau merupakan istri dari seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Jahsy radhiyallahu ‘anhu. Ketika Abdullah bin Jahsy meninggal pada perang uhud, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambilnya menjadi istri, akan tetapi tidak berselang lama, hanya sekitar dua bulan setelah pernikahan, beliau (Zaenab bint Khuzaimah) meninggal dunia. [8]
6. Ummu Salamah
Beliau adalah Hindun bint Abu Umayyah bin Al-Mughirah Al-Makhzumiyyah. Seorang wanita yang mulia, cantik, dan istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling terakhir wafatnya.
Sebelum dinikahi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau merupakan istri dari sahabat Abu Salamah bin Abdil Asad Al-Makhzumi, seorang lelaki yang shalih.
7. Juwairiyyah bint Al-Harits
Beliau adalah Juwairiyyah bint Al-Harits bin Abi Dhirar Al-Mushthaliqiyah. Beliau awalnya adalah seorang tawanan dari Perang Muraisi’ yang terjadi pada tahun 5 Hijriyah, beliau termasuk dari wanita tercantik pada zaman itu. Bahkan ibunda Aisyah sampai mengatakan: “Ia adalah wanita menawan yang selalu menarik perhatian orang yang memandangnya.”
8. Zaenab bint Jahsy
Beliau adalah Zaenab bint Jahsy bin Riyab, seorang putri dari bibi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bernama Umaimah bint ‘Abdil Muththalib bin Hasyim.
Sebelum dinikahi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau merupakan istri dari Zaid, anak angkat beliau.
9. Ummu Habibah bint Abu Sufyan
Beliau adalah Ummu Habibah, yang memiliki nama asli Ramlah bint Abi Sufyan Shakr bin Harb Al-Umawiyyah, semoga Allah merahmati keduanya. Beliau adalah istri yang paling dekat nasabnya dengan Nabi dibandingkan dengan istri-istri yang lainnya. Dan beliau adalah istri Nabi yang paling banyak maharnya.
Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha memiliki sekitar 65 hadits, dari 65 hadits tersebut, yang disepakati oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim ada 2 hadits.
10. Maimunah bint Al-Harits
Beliau adalah Maimunah bint Al-Harits bin Hazn Al-Hilaliyyah, beliau merupakan saudari dari Ummul Fadhl (istri Al-Abbas bin Abdil Muththalib), dan beliau juga merupakan bibi Khalid bin Al-Walid dan Abdullah Ibnu Abbas, radhiyallahu ‘anhum.
11. Shafiyyah bint Huyaiy
Beliau adalah Shafiyyah bint Huyaiy bin Akhthab bin Sa’yah, beliau adalah wanita dari Bani Israil, sebelum dinikahi oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau sudah dinikahi oleh dua orang dari kaum Yahudi, yaitu Salam bin Abu Huqaiq dan setelahnya Kinanah bin Abu Huqaiq.
Saat peperangan Khaibar, Kinanah (suami Ibunda Shafiyyah) terbunuh, dan beliau sendiri menjadi tawanan perang. Pada akhirnya beliau dibebaskan dan dinikahi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Meninggal dunia pada tahun 50 Hijriyah. Semoga Allah meridhainya.
Itulah Arti Ummahat, Ummahat Fillah, Ummahatul Mukminin, Sebutan Ibu dan Kedudukannya yang Tinggi dan Mulia.
Baca juga: Arti Akrimu Auladakum Wa Ahsinu Adabahum, Hadits tentang Memuliakan dan Mengajarkan Adab kepada Anak
Baca juga: Arti Kullukum Rain Wa Kullukum Masulun, Hadits Setiap Orang adalah Pemimpin & Diminta Tanggung Jawab
Baca juga: Didiklah Anakmu Sesuai Zamannya Bukan Zamanmu, Berikut Makna Hadits ini, Tentang Pendidikan Anak
Baca juga: Kumpulan Hadits Nabi Tentang Keutamaan Menyantuni Anak Yatim, Dilembutkan Hatinya hingga Masuk Surga
ummahat artinya
ummahat fillah artinya
ummahatul mukminin adalah
kedudukan ibu dalam islam
nama nama istri rasulullah secara berurutan
siapa ummul mukminin
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
ukhti fillah artinya
Arti Syajaah, Istilah Bahasa Arab tentang Keberanian dan Keteguhan Hati, Sifat Terpuji dalam Islam |
![]() |
---|
30 Daftar Istilah Populer Bahasa Arab dan Gaul yang Sering Disebut di Bulan Ramadhan Berikut Artinya |
![]() |
---|
Beda Arti Maslahat, Hikmah, Fadilah, Faedah, Kosa Kata Bahasa Arab Berikut Contoh Penggunaan Kata |
![]() |
---|
Arti Mumtaz, Jayyid Jiddan, Adzim, Mubarrak, Kumpulan Kata Pujian untuk Percakapan dalam Bahasa Arab |
![]() |
---|
Arti Tarhib Ramadhan, Istilah Bahasa Arab dalam Menyambut Ramadhan, Berikut Contoh Ide Kegiatannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.