Seputar Islam
3 Naskah Khutbah Jumat Singkat Tema Bulan Muharram Lengkap dan Mudah Dipahami
Artikel ini menyajikan khutbah Sholat Jumat tentang Bulan Muharram yang diberikan dapat membawa kebaikan bagi sesama umat islam.
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Novaldi Hibaturrahman
Sebagaimana kita ketahui, umat Islam menghitung permulaan tahun dari peristiwa sejarah yang sangat penting hingga akhir zaman yaitu Peristiwa hijrahnya atau pindahnya Rasululah SAW bersama para sahabat dari Mekkah ke Madinah.
Peristiwa hijrah itu telah berlangsung 14 abad yang lalu dan tidak akan terulang lagi, Tetapi hikmahnya tetap abadi sampai sekarang dan hingga hari akhir nanti.
Hikmah yang paling penting dari peristiwa Tahun Baru Hijriyah, ialah jiwa dan raga kita menjadi baru. Semangat baru dalam usaha agar di berbagai bidang kehidupan menjadi lebih baik.
Sabda Rasulullah SAW menyatakan dalam ringkasan beberapa hadis.
"Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, adalah orang yang beruntung. Bila hari ini sama dengan kemarin, berarti orang merugi, dan jika hari ini lebih jelek dari kemarin, adalah orang celaka.’’
Contohnya,
- bila tahun lalu kita masih suka malas belajar, maka tahun baru ini menjadi rajin belajar
- bila tahun lalu kita masih curang dan mencontek, maka tahun baru ini menjadi pelajar yang jujur.
- bila tahun lalu kita masih terlambat, maka tahun baru ini sudah tidak lagi, dan lain sebagainya
Naskah Khutbah Jumat 3: Pelajaran Penting Dari Puasa Asyura
Khutbah Jumat
Amma ba’du …Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …
Segala puji kita panjatkan pada Allah atas berbagai macam nikmat yang telah Allah anugerahkan pada kita sekalian. Di antara nikmat yang Allah anugerahkan adalah kita berada di bulan yang mulia, yaitu bulan Suro atau bulan Muharram.
Bulan ini bukanlah bulan yang penuh dengan musibah atau penuh sial sebagaimana anggapan sebagian orang.
Bulan Muharram ini disebut sebagai Syahrullah yaitu bulan yang benar-benardimuliakan oleh Allah.
Dalam hadits disebutkan,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi akhir zaman dan penutup para Nabi yang juga menjadi pembukan pintu surga pertama kali, yaitu nabi besar kitaMuhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula kepada para sahabat, para tabi’in, serta kepada setiap orang yang mengikuti para salafush shalih dengan baik hingga akhirzaman.
Di antara contoh yang baik yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan pada kita adalah beliau menganjurkan (menyunnahkan) puasa Asyura (10 Muharram).
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah … Para jama’ah shalat Jumat yang moga dirahmati oleh Allah.
Tadi telah disinggung mengenai puasa Tasu’a (9 Muharram) yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin melakukannya berbarengan dengan puasa Asyura. Adapun keutamaan dari puasa Asyura (10 Muharram) disebutkan haditsnya dalam kitab Shahih Muslim sebagai berikut.
Dari Abu Qatadah Al-Anshariy radhiyallahu ‘anhu, ia berkata.
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Sedangkan jika melihat dari penjelasan Ibnu Taimiyah rahimahullah, bukan hanya dosa kecil yang diampuni, dosa besar bisa terampuni karena hadits di atas sifatnya umum. (Lihat Majmu’ah Al-Fatawa, 7:498-500)
Pelajaran kedua, dari puasa Asyura, umat Islam diajarkan untuk tidak menyerupai non-muslim (tasyabbuh) Karena lihat saja dalam hadits di atas disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin menambah berpuasa pada hari kesembilan agar tidak mirip dengan ahli kitab yang berpuasa pada hari kesepuluh (hari Asyura).
Ahli kitab mengagungkan hari Asyura untuk memperingati hari kemenangan Nabi Musa ‘alaihis salam atas Fir’aun sebagaimana cerita yang disebutkan dalam hadits berikut. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma, beliau berkata,
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِى تَصُومُونَهُ ». فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ ». فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.
"Ketika tiba di Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa 'Asyura. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Hari yang kalian berpuasa ini adalah hari apa?" Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, "Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir'aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini". Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas berkata, "Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.". Lalu setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa." (HR. Muslim no. 1130)
Di antara maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari kesembilan Muharram adalah agar puasanya tidak menyerupai non-muslim.
Point penting yang bisa dipetik adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan agar kita tidak tasyabbuh dengan non-muslim. Lihat saja keadaan kaum muslimin, yang nyata terlihat pada anak-anak mudanya, ingin terus meniru non-muslim dalam penampilan, model baju, gaya rambut dan segala yang menjadi ciri khas mereka.
Itulah namanya tasyabbuh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita agar tidak tasyabbuh, meniru-niru non-muslim pada sesuatu yang menjadi ciri khas mereka.
Baca juga: Tahun Baru Islam 2023 Berapa Hari Lagi? Ini Jadwal 1 Muharam 1445 H Lengkap dengan Doanya
Demikian 3 naskah khutbah Jumat singkat bertema bulan Muharram, lengkap dan mudah dipahami.
Baca artikel dan berita lainnya langsung dari google news
Naskah Khutbah Sholat Jumat Bulan Muharram
Khutbah Sholat Jumat Bulan Muharram
Lengkap Khutbah Sholat Jumat Bulan Muharram
Khutbah Jumat
Bulan Muharram
Tribunsumsel.com
Bacaan Doa Safar Rumaysho dalam Tulisan Arab, Latin dan Arti: Subhanalladzi Sakh-khoro Lanaa Hadza |
![]() |
---|
Sholawat Syajarotun Nuqud Lengkap Tulisan Arab, Latin, Terjemahan dan Cara Mengamalkannya |
![]() |
---|
Sholawat Quraniyah Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Indonesia |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Safar 1447 H Beserta Bacaan Niatnya |
![]() |
---|
Doa Bulan Safar Lengkap Tulisan Latin dan Terjemahannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.