Berita Palembang

Emak-emak Geruduk Pabrik Kayu PT SIG di Jalan Sematang Borang Palembang, Protes Limbah Pabrik

Beredar video sejumlah emak-emak menggeruduk pabrik kayu PT Sako Indah Gemilang (SIG) di Jalan Sematang Borang, Jembatan 1 Kecamatan Sako Palembang.

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TANGKAP LAYAR
Beredar video sejumlah emak-emak menggeruduk pabrik kayu PT Sako Indah Gemilang (SIG) di Jalan Sematang Borang, Jembatan 1 Kecamatan Sako Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Beredar video sejumlah emak-emak menggeruduk pabrik kayu PT Sako Indah Gemilang (SIG) di Jalan Sematang Borang, Jembatan 1 Kecamatan Sako Palembang.

Mereka emak-emak ini mengeruduk pabrik kayu PT SIG memaksa ingin ingin menemui pemilik perusahaan tersebut.

Video tersebut rupanya dibuat salah satu warga yang ikut ke pabrik tersebut yang dilakukan, Selasa sore (18/7/2023) sekitar pukul 17.30 WIB.

Warga memaksa minta menemui pemilik usaha karena sudah geram keluhan mereka agar perusahan berbenah mengolah limbah pembuangan kayu dan asap pembakaran kayu tersebut karena menyebabkan anak-anak sesak napas dan sakit.

Belum lagi debu serbuk gergaji bekas pengolahan kayu itu juga kerap terbang ke rumah warga setiap hari dan membuat rumah kotor hingga tidak bisa menjemur pakaian karena kotor terkena debu serbuk gergaji halus juga bau asap pembakaran serbuk kayu.

"Pembakaran serbuk kayu itu dari pagi jam 8-4 sore setiap hari kecuali hari libur, kami sudah berulang kali minta perusahaan memperbaiki pengolahan limbahnya tapi tidak dihiraukan pemilik perusahaan," kata Jos perwakilan warga Perumahan Persada, Rabu (19/7/2023).

Baca juga: Kronologi Kebakaran di 36 Ilir Gandus Palembang, Warga Dengar Letusan dari Salah Satu Bedeng

Jos mengatakan bisa dilihat sendiri jarak tempat pembuangan dan pembakaran serbuk kayu itu kurang dari 100 meter dari pemukiman warga sehingga asap pembakaran dan debu serbuk halus bekas gergaji terbang ke rumah warga.

Warga harus menutup jendela dan pintu setiap hari karena debu dan asap masuk ke rumah jika tidak ditutup.

Foto gudang pembuangan limbah kayu PT SIG yang dekat dengan perumahan Tiara Persada Sako, Rabu (19/7/2023).
Foto gudang pembuangan limbah kayu PT SIG yang dekat dengan perumahan Tiara Persada Sako, Rabu (19/7/2023). (TRIBUN SUMSEL/HARTATI)

Jos mengatakan anak-anak sakit batuk dan sesak napas karena debu kayu juga asap itu bukan cuma isapan jempol belaka. Mereka bisa membuktikannya langsung dengan mendokumentasikannya agar bisa jadi bahan pertimbangan pemilik pabrik berbenah.

"Kami tahu lebih dulu ada keberadaan pabrik kayu itu daripada perumahan kami sehingga kami bukan ingin meminta perusahaan tutup tapi hanya diperbaiki pengolahan limbahnya jangan sampai merugikan warga, jadi perusahaan tetap berproduksi dan warga juga nyaman tinggal dan beraktivitas sehingga tidak ada debu dan asap yang menganggu aktivitas," urai Jos.

Tribun Sumsel sudah mendatangi PT SIG namun tidak beroperasi karena libur. Seorang satpam yang enggan disebut namanya mengatakan perusahaan beroperasi jika tanggal merah dan hanya beroperasi pada Senin hingga Sabtu saja dengan mempekerjakan 200 pekerja yang berasal dari warga sekitar juga warga luar.

Perusahaan itu memproduksi bingkai kayu dan produk kayu lainnya yang diekspor ke Jepang dan telah beroperasi sejak 40 tahun lalu.

Terdapat empat gudang penyimpanan bahan baku kayu yang berada di sisi kiri dan kanan jalan Jepang yang saling berdekatan.

Terlihat juga tumpukan serbuk kayu yang belum diangkut dan dibuang ke tempat pengolahan sampahnya.

Petugas keamanan itu membantah jika pembakaran sampah sisa produksi kayu dilakukan siang hari. Dia menyebutkan sisa kayu dan serbuk kayu itu dibakar malam hari usai jam operasional perusahaan berakhir dan cara mengolah sampahnya juga sama dari dulu hanya dibakar saja.

"Iya kemarin ada demo ibu-ibu maksa ketemu owner tapi karena sore tidak ada lagi dan sudah pulang, jadi pesannya sudah kita sampaikan meminta agar diperbaiki pembuangan sisa pengolahan kayu," kata petugas keamanan tersebut.

Petugas keamanan tersebut menyarankan besok saja meminta keterangan dari pemilik perusahaan karena libur tidak beroperasi dan juga tidak memperbolehkan mengambil gambar dan video lokasi pabrik.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved