Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci

Sosok Idun Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci, Orang Baik, Shalat 5 Waktu di Masjid

Sosok Idun Rohim Zen bin Rohim jemaah haji OKI hilang di tanah suci dikenal orang yang baik dan hampir tiap waktu shalat 5 waktu ditunaikan di masjid.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI
Sosok Idun Rohim Zen bin Rohim jemaah haji OKI hilang di tanah suci dikenal orang yang baik dan hampir tiap waktu shalat 5 waktu ditunaikan di masjid diungkap tetangga, Senin (10/7/2023). Mereka tetangga berdatangan ke rumah Idun mendoakan agar pria 84 tahun ini berhasil ditemukan selamat 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Sosok Idun Rohim Zen bin Rohim jemaah haji OKI hilang di tanah suci diungkap tetangga.

Idun dikenal orang yang baik dan hampir tiap waktu shalat 5 waktu ditunaikannya di masjid.

Perasaan tidak menyangka dan rasa kehilangan yang mendalam tidak hanya dialami oleh keluarga besar Idun bin Rohim (84) salah satu jemaah haji yang dinyatakan hilang di Arab Saudi.

Bahkan seluruh penduduk Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir turut bersedih hati dan kehilangan.

Hal tersebut juga disampaikan Warmah yang merupakan warga sekitar yang juga tetangga Idun.

Ia menyebut selama ini Idun dikenal sosok yang baik dengan siapapun.

"Saya sendiri saksi kalau selama ini beliau memang orang yang baik dan sering membantu tetangga. Pokoknya tidak ada cerita jelek selama dia tinggal disini," ujarnya kepada Tribunsumsel.com, Senin (10/7/2023) sore.

Baca juga: Idun Jemaah Haji OKI Hilang, Usia 84 Tahun Masih Kuat Jalan Kaki, Hanya Sakit Darah Tinggi

Dikatakan lebih lanjut, korban juga dikenal sosok yang taat beribadah dan selalu berangkat ke masjid atau menjalankan sholat 5 waktu.

"Memang setiap azan berkumandang, saya liat Pak Idun ini selalu berangkat ke masjid dan saat ada acara yasinan dia juga selalu datang kelokasi," sebutnya.

"Kalau imam masjid bukan, tetapi dia rutin menjalankan ibadah," tambahnya.

Menurutnya keluarga Idun ini hidup sederhana dan uang berangkat haji dapat terkumpul lantaran menyicil biaya selama 10 tahun atau sejak 2014 silam.

"Setahu saya dia punya 3 orang anak laki-laki, nomor satu dan dua sudah menikah dan punya anak. Sedangkan paling kecil masih bujang dan tinggalnya bersebelahan rumah," pungkasnya.

Pamit ke Kamar Kecil

Idun warga asal Dusun 1 Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir ini terakhir pamit izin ke kamar kecil saat wukuf di Padang Arafah.

Hingga hari ini, Senin (10/7/2023), sudah dua pekan Indu hilang kontak. Istri Indu yang bernama Sanuda (72) serta keluarga masih menantikan kabar dari Indu dan berharap dia dalam kondisi baik-baik saja.

Idun berangkat ke tanah suci bersama 59 jemaah haji kloter 20 embarkasi Kota Palembang pada Senin (19/6/2023) kemarin.

Baca juga: Keluarga Zikir dan Baca Yasin Bersama Tiap Hari, Idun Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci

Saat ditemui di kediamannya, Jam'an menyebut keluarganya kecewa sekaligus cemas lantaran sudah hampir dua minggu tak mendapat kabar dari orang tuanya yang kini tengah melaksanakan ibadah haji.

"Saya mendapatkan informasi dari pengurus agen haji beberapa jam setelah ibadah wukuf di Arafah, dia menyebut orang tua saya tertinggal oleh rombongannya saat tengah berada WC," ujarnya kepada Tribunsumsel.com pada Senin (10/7/2023) siang.

Seorang jemaah haji bernama Indu bin Rohim (84) asal Dusun 1, Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, OKI dikabarkan hilang kontak sejak dua pekan lalu, Senin (10/7/2023). Indu berfoto bersama istrinya dan foto identitas diri.
Seorang jemaah haji bernama Indu bin Rohim (84) asal Dusun 1, Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, OKI dikabarkan hilang kontak sejak dua pekan lalu, Senin (10/7/2023). Indu berfoto bersama istrinya dan foto identitas diri. (TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI)

Hingga kini pihaknya juga sudah mencoba menghubungi Kantor Kementerian agama Provinsi Sumatera Selatan maupun ketua kloter. Namun ia menyebut informasi terkait keberadaan orang tuanya masih nihil.

"Sampai hari ini saya terus menanyakan informasi terbaru ke pengurus agen haji dan saudara yang kebetulan berada satu kloter dengannya,"

"Tetapi sampai sekarang informasi yang kami peroleh masih sama atau belum ditemukan," ungkapnya.

Sebagai seorang anak, Jam'an menginginkan informasi yang jelas dari pihak terkait. Terutama dari ketua kloter, dokter kloter, pemerintah pusat dan pihak lain.

"Sesuai informasi yang kami dapatkan kalau mereka yang tergabung dalam kloter 20 masih berada di Mekkah sampai 4 hari ke depan. Setelah itu akan berpindah ke Madinah,"

"Kami sangat berharap orangtua saya bisa ditemukan dalam keadaan apapun. Semoga saya kondisinya masih sehat walafiat," harapnya.

Diceritakan Jam'an orangtuanya pertama kali mendaftar haji pada tahun 2014 silam bersama istrinya.

Belum selesai setoran selama 10 tahun, orang tuanya bernama Idun bin Rohim diperbolehkan berangkat haji duluan lantaran masuk kategori lansia yang wajib didahulukan.

"Tepat tanggal 18 Juni lalu kami keluarga besar mengantar ayah ke Asrama Haji Palembang. Selanjutnya tanggal 19 Juni dia diberangkatkan menuju ke Arab Saudi bersama 59 orang lainnya,"

"Sesampainya di Mekkah, pengurus agen haji mengabari kami kalau dia sudah sampai. Setelah 4 hari disana kami mendapatkan kabar kalau ayah hilang dan ditemukan di rumah sakit sedang dirawat karena darah tinggi," papar dia.

Tidak berselang lama, Indu kembali beraktivitas dan menjalani ibadah. Akan tetapi saat wukuf di Arafah korban meminta izin untuk ke WC.

"Sewaktu ditunggu oleh rombongan, orangtua saya ini tidak lagi kembali kelokasi dan setelah dicari tak kunjung ditemukan hingga sekarang," urainya.

Raut wajah kesedihan dan rasa kehilangan juga dirasakan oleh Sanuda (72). Ia tidak henti-hentinya menangis mengharapkan suaminya segera ditemukan dalam keadaan sehat dan bisa kembali ke tanah air.

Menurutnya hampir setiap saat berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Agar mukjizat datang menghampiri.

"Setiap hari setelah saya berdoa dan sholat tahajud meminta pertolongan Allah SWT. Bahkan setiap malam disini selalu didatangi oleh sanak saudara untuk melantunkan dzikir dan yasin," ungkap Sanuda.

Besar harapan Sanuda agar pria kesayangannya tersebut bisa kembali ke rumah dan bisa hidup bersama kembali.

"Saya sangat berharap apapun keadaannya, suami saya bisa ditemukan dan kami mendapatkan kabar baik. Saya percaya pertolongan Allah SWT akan datang. Apalagi dia tengah beribadah di tanah suci," tukasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved