Berita Sriwijaya FC
Rahmat Juliandri dan Roby, Dua Pemain Lokal Bakal Ikut Trial di Latihan Perdana Sriwijaya FC
Sementara satu-satunya pemain lokal Sumsel asal Mariana Banyuasin yakni Zakaria berposisikan sebagai centre back sudah dipastikan tidak masuk skuad
Memang dari sejak kecil Roby mengaku bercita-cita jadi pemain sepakbola. Bahkan demi kecintaannya dengan olahraga si kulit bundar ini, ia pun sempat menolak ditawari bekerja di BUMN Pertamina.
"Manajer Tim Petro Pertamina PALI, Pak Dewo sempat menawari saya untuk jadi karyawan di Pertamina. Jawaban Roby kalau rezeki tak akan kemana, tetap di sepakbola. Saya tidak merasa menyesal. Alhamdulillah Pak Dewo mendukung karier sepakbola saya," tutur Roby.
Alumni SMAN 1 Gunung Megang, Muaraenim ini mengawali di dunia sepakbola, dengan mengikuti klub Bocika FC di Cinta Kasih Simpang Belimbing, Muaraenim tahun 2007 di usianya 8 tahun.
"Sejak kecil hingga kini mendapat posisi winger atau penyerang. Mengikuti jejak bapak yang juga mantan pesepakbola. Dulu bapak sering main sepakbola di Lampung dan memang kelahiran Lampung," kata Roby.
Pas duduk di bangku SMA, tim yang diikuti sering mengikuti Tarkam (Tarikan Kampung) seperti Regintan meraih juara Trisula Cup Tanjung Enim 2017. Ikut Tim Muaraenim Serasan dengan Presiden Klubnya Dayat Juarasyah tim Liga 3 tahun 2020.Ikut gabung Persipra Prabumulih tim Liga 3 tahun 2019. Gabung U19 SFC 2017. Pertamina Pendopo (Petro PALI) 2020. Gabung Tim SFC 2021.
Roby mengaku awalnya bisa kembali ke Sriwijaya FC untuk mengikuti trial lantaran diajak John ofisial SFC.
"Pas lagi di kebun sawit ikut tante di panglong kayu di dusun Musirawas. Dak katek sinyal jam 09.00. Baru dibuka pukul 13.00 langsung berangkat memakan waktu 8 jam dari Musirawas. Kata bang John disuruh latihan," katanya.
Roby diberitahu kalau ia saat menjadi pemain U19 SFC dulu bagus mainnya, ngotot tipe pekerjaan keras. Ia pun sangat siap ikut trial.
"Pengen cita cita dari kecil tercapai untuk bisa jadi pemain SFC. Dari dulu kami pemain dari Sumsel ini mengidolakan Coach Ambrizal dan Ferry Rotinsulu. Mimpi itu jadi kejadian. Insya Allah bisa membawa SFC ke Liga 1 dan membanggakan kedua orangtua," pungkasnya.
Sementara Rahmat Juliandri yang musim lalu mengenakan jersey Laskar Wong Kito nomor punggung 32 kelahiran Muaraenim, 12 Juli 1993 juga pernah menjadi Bek Sriwijaya FC musim kompetisi Liga 2 Indonesia 2019 dan 2022.
Jebolan Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya ini karir sepakbolanya banyak membela nama Sumsel dengan mengawali di Sriwijaya FC U-21, memperkuat Tim PON Sumsel ke Jabar, Popnas, Porwil, Pra PON.
Rahmat yang sempat merantau ke klub Mitra Kukar di musim 2020 lalu merupakan putra daerah Sumsel yang tahan meninggalkan AHHA PS Pati FC, klub yang diakusisi Atta Halilintar ini demi mendapatkan rekomendasi kembali bergabung dengan Laskar Wong Kito.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Uji Coba Lawan All Star Palembang, Disebut Coach Azul Untuk Mengukur Kemampuan Pemain Sriwijaya FC |
![]() |
---|
Jelang Tampil di Championship, Coach Azul Bakal Terapkan Taktik Heavy Metal Football di Sriwijaya FC |
![]() |
---|
Finishing dan Antisipasi Serangan Balik Masih Jadi Pekerjaan Rumah Coach Azul di Sriwijaya FC |
![]() |
---|
Jadwal Launching Skuad dan Jersey Sriwijaya FC Jelang Bergulirnya Championship League |
![]() |
---|
Performa Rendi Juliansyah di Mata Pelatih Sriwijaya FC, Disebut Harus Tampil Lebih Agresif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.