Berita Viral

Arti Roleplay Adalah, Viral di Tiktok Ayah Marahi Anaknya, Waspada Bisa Memicu Pelecehan & Kekerasan

Setelah ditelusuri lebih jauh, alasan utama sang ayah sangat marah karena si anak ternyata melakukan RP dengan sejumlah pengguna TikTok yang bahkan

Youtube/TribunPekanbaru - Tribun Sumsel
Arti Roleplay Adalah, Viral di Tiktok Ayah Marahi Anaknya, Waspada Bisa Memicu Pelecehan & Kekerasan 

Sang ayah lantas tak mengindahkan permintaan putrinya tersebut dan malah menjelaskan perbuatan putriya agar tak terulang dan bisa menjadi pelajaran bagi yang menonton video tersebut.

"Nih, bocah segede gini ni yang lu..lu pada cakep tadi", ucap sang ayah dalam video tersebut.

Dia menyoroti pentingnya fokus pada pendidikan dan perkembangan pribadi yang sehat.

Ayahnya juga menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara hiburan online dan tanggung jawab sehari-hari.

Berdasarkan rekaman video yang diunggah ulang oleh pengguna akun @jeshagalau pada tanggal 15 Juni 2023, terlihat seorang anak perempuan kecil menangis.

Anak tersebut bernama Bintang dan berusia 11 tahun.

Dalam video tersebut, terlihat bahwa ayah Bintang mengingatkan anaknya dengan keras. Akun TikTok @jeshagalau menuliskan, “Ini adalah pelajaran bagi kamu, Bintang. Ayah kamu melakukan ini semua demi masa depan kamu.”

Selanjutnya, akun tersebut menambahkan, “Kamu boleh bermain peran (RP), tetapi harus meminta izin terlebih dahulu kepada orangtua, bukan? Jika kamu sudah meminta izin sejak awal, mungkin situasinya tidak akan menjadi seperti ini.”

Dalam situasi ini, penting bagi keluarga untuk terlibat dalam dialog terbuka dan empati.

Ayah dari anak tersebut dapat memanfaatkan momen ini untuk membantu anaknya memahami konsekuensi kecanduan dan membimbingnya dalam menemukan kegiatan lain yang lebih seimbang dan bermanfaat.

Kasus ini juga menjadi pengingat bagi orang tua tentang pentingnya pemantauan dan pengawasan yang tepat terhadap aktivitas online anak-anak mereka.

Orang tua harus selalu terlibat dalam kehidupan digital anak-anak mereka dan memberikan arahan yang sehat mengenai penggunaan media sosial dan waktu yang dihabiskan di dunia maya.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, penting bagi semua pihak untuk mengedepankan komunikasi yang baik, pemahaman, dan pendekatan yang mendukung agar anak-anak dapat belajar dari kesalahan mereka dan tumbuh secara positif.

Tanggapan Psikiater

Fenomena ini pun menarik perhatian psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKj.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved