Arti Allahumma Inni Audzubika Minal Ajzi Wal Kasali, Bacaan Doa Agar tidak Malas & Cara Mengatasinya

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Allahumma Inni Audzubika Minal Ajzi Wal Kasali, bacaan doa agar tidak malas & cara mengatasi malas. Baik itu malas beribadah, malas belajar, malas bekerja hingga rasa malas lainnya termasuk malas gerak (mager).

Berikut bacaan doa mohon perlindungan dari sifat dan rasa malas.

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Arab Latin:

“Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat.

Artinya:

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” (HR. Bukhari)

Doa tersebut berisi permintaan agar kita diberi keselamatan terhindar dari sifat-sifat jelek yang disebutkan di dalamnya.

Doa tersebut berisi permintaan agar kita tidak terjerumus dalam sifat-sifat jelek yaitu:

1. Sifat ‘ajz, adalah sifat tidak adanya kemampuan untuk melakukan kebaikan. Demikian keterangan dari An Nawawi rahimahullah.

2. Sifat kasal adalah tidak ada atau kurangnya dorongan (motivasi) untuk melakukan kebaikan padahal dalam keadaan mampu untuk melakukannya, inilah yang disebut malas.

3. Sifat al jubn,artinya berlindung dari rasa takut dan lemah (lawan dari berani), yaitu berlindung dari sifat takut untuk berperang atau tidak berani untuk beramar ma’ruf nahi mungkar.

4. Sifat harom yaitu kejelekan umur (di masa tua). Ada apa dengan masa tua? Karena pada masa tua, pikiran sudah mulai kacau, kecerdasan dan pemahaman semakin berkurang, dan tidak mampu melakukan banyak ketaatan.

5. Sifat bukhl, artinya sifat pelit (kikir). Doa dipanjatkan agar bisa menunaikan hak pada harta dengan benar, sehingga memotivasinya untuk rajin berinfak (yang wajib atau yang sunnah), bersikap dermawan dan berakhlak mulia.