Berita Viral

Disorot Laporkan Setoran ke Komandan, Bripka Andry Curhat: Jadi Tak benar karena Ribuan Komentar?

Sebelumnya diketahui jika Bripka Andry menjadi sorotan lantaran membongkar setoran kepada sang Komandan karena tak terima dimutasi.

Facebook AnDrimob Svt Riau
Disorot Laporkan Setoran ke Komandan, Bripka Andry Curhat: Jadi Tak benar karena Ribuan Komentar? 

Kejadian itu sebelum Andry dimutasi ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru.

"Sebelum dimutasi, saya sempat menyopiri mobil Danyon saya (Kompol Petrus). Waktu itu dia bilang perlu uang Rp 53 juta untuk membeli lahan. Dia minta dicarikan secepatnya. Saya bilang, siap saya carikan komandan," cerita Andry melalui sambungan telepon, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Kode Promo GoFood Hari Ini 8 Juni 2023, Diskon Hingga 145 Ribu, Ada Cashback Gopay Rp 25-50 Ribu

Baca juga: Sosok Bripka Andry Anggota Brimob Polda Riau Curhat Ngaku Dimutasi Demosi

Saat itu, kata Andry, Kompol Petrus terus menanyakan perkembangan lewat pesan WhatsApps.

Andry menjawab sedang diusahakan.

Namun, uang sebanyak itu tak kunjung didapat, sehingga Bripka Andry terpaksa cari utangan.

"Dia WhatsApps saya menanyakan perkembangannya. Sampai dia bilang woi. Terus saya bilang, siap komandan saya usahakan. Saya coba pinjam-pinjam. Terus dia bilang Rp 10 juta bisa ? Saya jawab siap komandan. Dapatlah uang Rp 10 juta itu," ujar Andry.

Sementara itu, Andry mengaku sudah diperintahkan menyetor uang ke Kompol Petrus sejak Oktober 2021.

Total uang yang telah disetor ke Kompol Petrus, kata Andry, lebih kurang Rp 650 juta.

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Riau, Kombes Pol Ronny Lumban Gaol memberikan pernyataan terkait curhatan anggotanya Bripka Andry Darmairawan.
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Riau, Kombes Pol Ronny Lumban Gaol memberikan pernyataan terkait curhatan anggotanya Bripka Andry Darmairawan. (facebook/AnDrimob Svt Riau)

Andry pun mengaku tak sanggup dengan tindakan itu akhirnya membeberkannya di media sosial.

Alasan Andry saat itu adalah tidak terima karena dimutasi.

"Itulah yang saya heran kenapa saya dimutasi tanpa ada salah. Saya merasa mutasi ini tidak wajar. Mutasi harus dipercepat, ada apa?," kata Andry.

Padahal, Andry mengaku selama 15 tahun bertugas selalu menjalankan perintah pimpinannya.

"Ada yang tidak wajar dengan mutasi ini. saya sudah berkorban dengan risiko pekerjaan yang harus saya jalani. Saya tidak terima dibilang tidak ada kontribusi pada kesatuan, makanya saya bongkar loyalitas saya kepada pimpinan," kata Andry.

Tak hanya itu saja, Andry mengaku jika membongkar aksi atasannya yang meminta mencarikan uang untuk disetorkan usai dimutasi demosi dengan alasan disebut tak memiliki kontribusi di kesatuannya.

"Saya pendam tiga bulan ini masalah. Akhirnya saya ceritakan semuanya di media sosial saya," ucap Andry saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (5/6/2023).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved