Berita Viral

Ketakutan, SFA Siswi SMP di Jambi Ngadu ke Jokowi & Mahfud MD setelah Beredar Diduga Chat ASN Pemkot

SFA siswi SMP di Jambi yang dilaporkan ke polisi kini mengadu ke Presiden Joko Widodo hingga Mahfud MD, ketakutan merasa nyawanya terancam

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tiktok/fadiyahalkaff
SFA siswi SMP di Jambi yang dilaporkan ke polisi kini mengadu ke Presiden Joko Widodo hingga Mahfud MD, ketakutan merasa nyawanya terancam 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- SFA siswi SMP di Jambi yang dilaporkan ke polisi karena mengkritik kota Jambi Pemerintah Kota Jambi kini mengadu ke Presiden Joko Widodo hingga Mahfud MD.

SFA ketakutan merasa nyawanya terancam setelah beredar isi chat grup WhatsApp diduga Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Jambi yang tengah membicarakannya.

Pasalnya, dalam chat grup WA 'Pemerinta Kota Jambi' yang beredar Dinas Kominfo kota Jambi Abu Bakar menyatakan bahwa klarifikasi SFA masih terlihat angkuh dan tidak menunjukkan rasa penyesalan yang seharusnya.

Baca juga: Sosok Abu Bakar Diskominfo Kota Jambi, Chat Diduga Provokasi agar Siswi SMP Dilaporkan Beredar

SFA ketakutan merasa nyawanya terancam setelah beredar isi chat grup WhatsApp diduga Aparatur Sipil
SFA ketakutan merasa nyawanya terancam setelah beredar isi chat grup WhatsApp diduga Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Jambi yang tengah membicarakannya.

Menurut Abu Bakar dalam pesan itu, seharusnya SFA melakukan klarifikasi secara terbuka dan meminta maaf kepada seluruh ASN Pemkot Jambi.

"Masih tampak angkuhnya, tak tampak seperti orang menyesal dan bersalah. Mestinya dia presscon via media massa, minta maaf secara terbuka kepada semua ASN Pemkot telah dia fitnah, bukan cuma di akun medsos (TikTok) dia saja," tulisnya.

Sementara itu, siswi SMP Jambi yang mengetahui komentar Kadis Kominfo Jambi itu menyatakan ketakutan dan merasa diteror.

Melalui akun TikTok pribadinya @fadiyahalkaff, ia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menkopolhukam Mahfud MD untuk memberikan perlindungan kepada dirinya.

"Kepada YTH: yang mulia Bapak Presiden RI Joko Widodo dan Bapak Mahfud MD berdasarkan temuan FYP akun tiktok ini, saya merasakan ketakutan yang sangat akan terancam nyawa saya di kemudian hari,” tulis SFA melalui akun TikTok miliknya, Rabu, (7/6/2023).

SFA menyebut para ASN Pemkot Jambi yang tergabung dalam grup WhatsApp tersebut memiliki kekuasaan hingga ia meminta perlindungan.

"Dari perkataan orang orang yang ada di Chat Ini yang saya rasa CUKUP BERKUASA tolong Lindungi Saya pak dari PREDATOR ANAK," lanjutnya.

Baca juga: Pekerjaan Ayah SFA Siswi SMP di Jambi yang Dilaporkan karena Kritik Pemkot, Seorang Anggota Polisi

Sebelumnya, Akun TikTok SFA dilaporkan Kabag Hukum Pemkot Jambi, Gempa Awaljon, yang berisi kritikan ke Pemkot Jambi.

SFA pun telah meminta maaf saat menyampaikan klarifikasi terkait kontenya yang mengkritik Pemkot Jambi.

SFA meminta maaf karena mengkritik dengan menyebutkan kata 'firaun'.

Mengenal sosok Dinas Kominfo kota Jambi, Abu Bakar tengah jadi sorotan usai beredar isi chat membicarakan sosok siswi SMP yang dilaporkan Kabag Hukum Pemkot Jambi.
Mengenal sosok Dinas Kominfo kota Jambi, Abu Bakar tengah jadi sorotan usai beredar isi chat membicarakan sosok siswi SMP yang dilaporkan Kabag Hukum Pemkot Jambi. (TribunJambi.com)

Meskipun telah meminta maaf, hal ini masih menimbulkan ketegangan antara pihak yang melaporkan dan pihak yang dikritik.

isi percakapan grup WA ASN itupun beredar di Twitter @PartaiSoscmed, Selasa (7/6/2023) tersebut, mengunggah sebuah video permintaan maaf SFA kepada Pemkot Jambi.

Menurut Abu Bakar dalam pesan itu, seharusnya SFA melakukan klarifikasi melalui media massa dan meminta maaf kepada seluruh ASN Pemkot Jambi.

"Masih tampak angkuhnya, tak tampak seperti orang menyesal dan bersalah. Mestinya dia presscon via media massa, minta maaf secara terbuka kepada semua ASN Pemkot telah dia fitnah, bukan cuma di akun medsos (TikTok) dia saja," tulisnya.

Abu Bakar menilai bahwa permintaan maaf siswi SMP ini tidak tidak mengklarifikasi substansi yang sudah ia tuduhkan ke Pemkot dan Walikota Jambi.

Kendati demikian, Abu Bakar meminta Kabag Hukum Pemkot Jambi, Gempa Awaljon Putra, untuk mengambil tindakan yang lebih tegas agar SFA tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Dirinya berpendapat bahwa proses hukum harus tetap berjalan dan SFA harus menghadapinya, sampai ia merasa menyesal dan bersalah.

"Video ini jugo tak mengklarifikasi substansi yg tlh dia tuduhkan ke Pemkot & Pak Wali. Kasi jera dl Pak Kabag, biar berproses dl, sampe dio guling-guling," kata Abu Bakar.

Baca juga: Beredar Isi Chat Diduga di Grup Pemkot Jambi Berisi Provokasi Beri Efek Jera ke SFA Siswi SMP

Pernyataan tersebut sontak menyita perhatian publik, bahkan sosok Abu Bakar dinilai menjadi provokator dalam kasus siswi SMP ini.

Akun @PartaiSocmed juga mengingatkan Abu Bakar untuk tidak ikut campur agar tidak dikuliti netizen.

"Pak Abu Bakar sebaiknya jangan jadi provokator di lingkungan Pemkot Jambi deh. Jangan sampai dirimu yg terguling2 sendiri dikuliti netizen," katanya.

Sementara akun tersebut pula mengunggah Instagram milik Abu bakar @abu.jambinet yang saat ini terpantau sudah terkunci.

Sudah Berdamai dan Laporan Dicabut

Kabag Hukum Pemerintah Kota Jambi Gempa Awaljon mengatakan mereka telah mencabut aduan Senin (5/6/2023) kemarin.

"Setelah ada video permintaan maaf, kita sepakat untuk mencabut aduan kita terhadap akun tiktok yang melakukan penghinaan terhadap Pemerintahan Kota Jambi," ungkapnya. Dikutip TribunJambi.com.

Lebih lanjut dia mengatakan dari awal mereka berkomitmen tidak akan melanjutkan perkara ini ke persidangan hanya menuntut permintaan maaf saja.

Untuk itu, hari ini kita tanda -tanda tangani surat pernyataan damai," pungkasnya.

Adapun alasan Gempa Awaljon mencabut laporan karena ada tiga faktor.

Dijelaskan Kabag Hukum Pemerintah Kota Jambi, alasan mencabut laporan karena pertama, siswi SMP sudah meminta maaf.

Kedua, SFA masih duduk di bangku SMP.

Ketiga, diakui Gempa dirinya mencabut laporan karena berdasarkan hati nuraninya.

"Unsur pertama SFA sudah meminta maaf, kedua karena SFA masih SMP dan terahir berdasarkan hati nurani kami," ujarnya Selasa (6/6/2023). Dikutip TribunJambi.com.

Lebih lanjut, Gempa mengatakan dari awal pihaknya tidak ada niat untuk membawa kasus ini ke pengadilan, namun hanya sebatas permintaan maaf saja.

"Makanya setelah ada video permintaan maaf tanggal 4 itu, tanggal 5 kita cabut laporan," ungkapnya.

Sosok SFA, Ayah Seorang Polisi

Fakta baru mulai terungkap terkait sosok siswi SMP insial SFA di Jambi yang dilaporkan Kabag Hukum Pemerintah Kota Jambi, Gempa Awaljon.

Sebelumnya SFA dilaporkan Pemkot Jambi ke Polisi karena diduga menyinggung Wali Kota Jambi demi membela sang nenek.

Berawal dari SFA memberikan kritik ke pemerintah kota Jambi imbas rumah neneknya rusak karena banyaknya truk bertonase besar melintasi rumah neneknya.

Kasus SFA siswi SMP yang berjuang demi neneknya ini pun kian berkembang hingga akhirnya dilaporkan oleh Pemkot Jambi.

Terungkap pekerjaan orangtua SFA.

Ia merupakan anak dari Kasmiati dan sang ayah merupakan seorang anggota kepolisian.

SFA diketahui anak kedua dari tiga bersaudara.

Sayang, ayah Syarifah Fadiyah Alkaff saat ditemui Tribunjambi.com Senin lalu enggan memberi tanggapan.

SFA memiliki Tiktok dengan 26 ribu lebih pengikut. 42 kontennya sudah beroleh 2,1 juta tanda suka.

Banyak yang menduga, konten-konten yang dibikin Fadiyah tidak murni buatannya sendiri.

Tapi, pelajar yang akan masuk SMA itu membantah.

Menurut penuturannya, ia ia membantah jika disebut sebagai orang partai.

Remaja bergigi behel ini dilaporkan oleh Pemkot Jambi ke Polda Jambi itu pertama kali memuat konten pada 15 Agustus 2022.

Saat ia masih duduk di sekolah dasar, ia ikut ambil bagian mempersoalkan keberadaan perusahaan yang berimbas ke rumah neneknya, Hafsah.

Misalnya, saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Jambi pada 16 Desember 2018. Ia berhasil berbicara dengan Jokowi. “Dulu kami sudah menyampaikan langsung persoalan ini kepada Pak Jokowi,” katanya diamini sang ibu kepada Tribun, Senin (5/6).

Saat itu ia tak sendiri. Ada sang kakak dan ibunya menemani. Dulu sang kakak juga getol menyuarakan apa yang kini disuarakan Fadiyah. Kemana kini sang kakak? “Dia fokus kuliah," katanya.

Ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Pasar Talang Banjar, Kota Jambi 16 Mei 2023 lalu, SFA pun mencoba kembali menyampaikan keluhannya.

Namun ia tak berhasil bertemu langsung dengan presiden.

Awal Mula Siswi SMP di Jambi Dilaporkan ke Polisi

SFA yang dilaporkan ke polisi imbas menyinggung Walikota Jambi Syarif Fasha akhirnya memberikan klarifikasi permintaan maaf.

Awalnya diketahui bahwa siswi SMP berinisial SFA dilaporkan Pemerintah Kota Jambi gegara perkataan Firaun dalam video kritiknya di media sosial mengatakan kalimat tersebut.

SFA yang merupakan pemilik akun TikTok tersebut kemudian menceritakan awal mula dirinya melakukan aksi tersebut hingga dilaporkan ke Polda Jambi.

SFA menyebut jika dirinya memberikan kritikan ke pemerintah kota Jambi karena rumah neneknya yang rusak karena banyaknya jalan bertonase besar melintasi rumah neneknya.

Namun setelah memberikan kritik, SFA justru dilaporkan oleh Kabag hukum Pemkot Jambi Gempa Awaljon Putra ke Polda Jambi pada 4 Mei 2023 lalu.

Bukan isi kritikan, menurut Gempa, ada kalimat yang membuat dirinya melaporkan anak yang masih di bawah umur itu.

"Yang kami laporkan bukan karna dia mengkritik, tapi yang kami laporkan video dia yang pada tanggal 3 Mei dengan judul "klarifikasi surat dari kerajaan Fir'aun Kota Jambi" ada dua bahas di sini yang kami rasa termasuk salah," jelasnya, dikutip dari Tribun Pekanbaru.

"Surat dari kerajaan Fir'aun Pemkot Jambi itu, kemudian pada detik selanjutnya, dia menyampaikan Pemkot Jambi isinya iblis semua," katanya.

Menurutnya, sejak awal Pemerintah Kota Jambi tidak ada maksud untuk memenjarakan.

"Kami bukan melaporkan anak atas nama Syarifah. Tapi, yang kami laporkan aku tiktok atas nama Fadiyahalkaff. Setelah dilakukan pengembangan ternyata yang bersangkutan masih SMP, itu semua diluar dugaan kita," katanya.

Terkait laporan tersebut, Pemerintah Kota Jambi tidak akan dilanjutkan kembali.

"Kami tidak akan melanjutkan, dari awal sudah kami sampaikan, dan penyidik Polda Jambi sudah tau dari awal bukan maksud kami ingin memenjarakan," katanya.

Sementara itu, usai dilaporkan, sosok SFA memberikan permintaan maaf setelah menyadari bahwa ucapannya di akun tiktoknya @fa*********** dengan kata yang kelewatan dan tidak etis untuk disampaikan kepada pihak Pemkot Jambi dan Walikota Jambi.

Dalam unggahan tersebut SFA meminta maaf kepada pihak Pemkot Jambi dan Walikota Jambi atas keberaniaannya yang terlalu mengkritik.

Hal tersebut lantaran SFA dilaporkan Pemkot Jambi dengan Undang-Undang ITE ke Polda Jambi.

Bahkan ia mengaku sudah dipanggil Tim Siber Polda Jambi.

Sehingga dengan itu SFA memilih untuk meminta maaf.

"Assalamualaikum wr, wb, hallo semua mohon izin, saya SFA, di sini ada yang ingin saya sampaikan terkait video saya, (red: Surat Firaun, SFA yang menyengsarakan seorang veteran) yang ini.

Saya menyadari dengan penuh bahwa terdapat kalimat ataupun pemilihan kata yang saya paparkan tidak etis, menyinggung, ataupun menyakiti hati Pemkot Jambi dan Walikota Jambi, Bapak Syarif Fasha," kata SFA.

Menurut SFA, perkataan dan kritikannya kemarin sengaja ia lakukan karena berharap bisa segera mendapatkan keadilan untuk neneknya.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved