Breaking News

Ditabrak Truk di Muara Enim

Sopir Ditahan Polisi, Pemilik Truk Tangki Tabrak Warga Muara Enim Hingga Ginjal Pecah akan Dimediasi

Sopir truk tangki di Muara Enim, Sumatera Selatan yang korbannya samapi mengalami pecah ginjal dan limpa hingga patah tulang sudah ditahan polisi.

|
ig/zahir_fm
Keluarga korban ditabrak truk tangki di Muara Enim menuntut keadilan. 

Setelah dua bulan pasca perawatan intensif, ayahnya keluar rumah sakit dan dirawat oleh ibunya dirumah.

"Abah sekarang lagi proses pemulihan. Kami ikhlas dengan musibah ini tetapi sampai dimana pertanggungjawaban mereka atas biaya pengobatan Abah kami," ujarnya.

Saat ini, lanjut Zahir, permasalahan yang masih mengganjal kami sekeluarga adalah masalah biaya selama pengobatan di RS Rabbain Muara Enim yang mencapai sekitar Rp 102 juta.

Selama ini, kami telah menghabiskan bisa murni untuk pengobatan sekitar Rp 8 juta.

Sedangkan dari pihak yang menabrak belum ada keseriusan mau membantu biaya pengobatan tersebut.

Mereka baru menyanggupi membantu biaya pengobatan Rp 30 juta yakni dari Sopir Rp 10 juta dan dari pemilik kendaraan atau perusahaan Rp 20 juta.

Namun kita belum bisa menerimanya sebab sangat jauh dari biaya yang harus kami bayar ke rumah sakit.

Belum biaya perbaikan warung makan kami yang rusak ditabrak sebab gara-gara rusak kami sekeluarga tidak bisa lagi mencari nafkah berjualan.

Sedangkan ayahnya berkebun namun setelah kecelakaan tidak bisa juga ke kebun lagi.

"Biaya itu murni biaya pengobatan Abah, kalau konsumsi dan akomodasi kita tanggung sendiri," ujarnya.

Atas tunggakan biaya rumah sakit tersebut, sambung Zahir, Kami keluarga saat ini sedag memutar otak secara keras untuk memikirkan biaya rumah sakit yang tertunggak tersebut, sebab perjanjiannya jaminannya kemarin ibunya.

Untuk itu, pihaknya menuntut keadilan dari PT RJU untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan perkara tersebut.

Bahkan dirinya sedang berusaha ingin bertemu secara langsung dengan pihak perusahaan dari PT RJU. Dan jika tidak ada itikad baik, tentu dirinya berharap agar pihak penegak hukum dapat memberikan keadilan pada keluarganya.

"Nanti, Senin (besok,red) akan ada mediasi yang difasilitasi oleh Lantas Polres Muara Enim. Mudah-mudahan ada solusi yang terbaik," harapnya. (Sripoku/Ardani)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved