Berita Viral

Viral Siswi SMP di Jambi Laporkan Pelawak Diduga Komentar Tak Pantas di Medsos, Ini Duduk Perkaranya

Siswi SMP di Jambi yang melaporkan salah satu pelawak terkait komentar yang melecehkan gadis SMP ini.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TikTok@fadiyahalkaff
Ilustrasi media sosial (kiri) dan komentar diduga lecehkan anak SMP - Seorang siswi SMP laporkan pelawak karena komentar tak pantas 

TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang siswi SMP di Jambi melaporkan salah satu pelawak terkait komentar yang melecehkan gadis SMP ini.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh siswi inisial SFA dalam akun Tiktoknya @fadiyahalkaf, Sabtu (3/6/2023).

Dalam videonya yang beredar, gadis remaja yang duduk di bangku SMP ini membuat laporan tentang komentar yang ditulis seorang pria di unggahannya.

Dalam komentarnya, pria itu diduga melecehkan gadis SMP ini secara verbal.

Postingan SFA itu belakangan ini tengah viral lantaran mengkritisi pemerintah Jambi yang tidak peduli dengan neneknya yang merupakan pahlawan kemerdekaan.

Video yang viral di tiktok ini pun mendapat banyak pujian warganet.

Namun terdapat satu komentar pelawak yang melecehkan dirinya.

Tak terima dengan pernyataan itu, gadis remaja ini dengan keberaniannya datang ke kantor polisi untuk membuat laporan.

Baca juga: Sosok Fadiyah Perempuan Muda Kritik Wali Kota Jambi, Ngaku Neneknya yang Veteran Disengsarakan

Dalam videonya, gadis remaja ini tampak memperkenalkan diri dan mengatakan sedang berada di depan kantor polisi Jambi.

Ia juga menjelaskan alasannya berada di sana.

"Halo saya Syarifah Fadiyah Alkaff sekarang berada di Polda Jambi untuk memenuhi panggilan tim cyber yang mana hari Minggu tanggal 28 Mei 2023, yang mendapatkan piket adalah perbankan dan model laundry," ungkap Syarifah.

Baca juga: Sosok Ibu Sha Wang, Diduga Biarkan Anak Dibawa dan Diurus Siti Purna-TKW ke Indonesia, Orang Kaya

Ia menjelaskan secara rinci jika kehadirannya datang ke kantor polisi guna untuk melaporkan komentar yang ditulis oleh akun tiktok @debiceper23.

Komentar yang dilaporkan adalah komentar yang bersifat pelecehan secara verbal.

"Jadi di hari Senin, tanggal 29 Mei 2023 saya Syarifah Fadiyah Alkaff melaporkan akun instagram bernama @debiceper23 influencer, atau yang sering dikenal dengan pelawak Provinsi Jambi yang telah berkomentar tidak senonoh di salah satu video saya yang diposting oleh akun lokal Jambi, info anak Jambi," jelas SFA.

Menurut SFA, komentar tersebut seakan menganggap dirinya wanita yang tidak benar.

Sementara dirinya sendiri saat ini tengah menduduki bangku SMP di Jambi.

"Di situ dia berkomentar mengatakan kerja dan gaji berapa yang mendapatkan uang 1,3 milyar rupiah sehari kalau selain ngangkang, hal tersebut bertujuan tidak lain dan tidak bukan untuk melecehkan saya dan menganggap saya sebagai seorang pelacur. Sedangkan sementara saya adalah seorang siswi perempuan SMP di kota Jambi yang baik-baik, untuk menyuarakan keadilan nenek saya Hafsa" jelasnya.

Atas laporan tersebut, SFA berharap kasus ini agar segera ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian.

"Sekian video yang saya sampaikan semoga hal ini dapat ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian, terimakasih."

"SMP tapi mental nyo baja, semangat Yo dek" tulis akun @alian

"Masih SMP tapi mentalnya..ga kaleng kaleng" tulis akun @dyta

"Anak sepintar ini sehebat ini dan sedewasa ini menyuarakan dan membela keluarga malah di kato-katoin. terheran heran aku , maju terus cantikkk!" tulis akun @habibah

Pernah Viral Kritik Wali Kota Jambi

SFA adalah sosok perempuan muda mengkritik Wali Kota Jambi, Syarif Fasha karena rumah neneknya yang merupakan seorang vetera rusak.

SFAh memiliki akun TikTok @fadiyahalkaff.

Ia mengkritik Wali Kota Jambi, Syarif Fasha yang disebutnya sudah menyengsarakan neneknya.

Terpantau pula Fadiyah melaporkan ke pihak berwajib sejak tahun lalu namun tidak ada tindakan dari pihak yang berwajib.

SFA pula melalui akun TikToknya pernah mengadu ke Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin.

Video tersebut salah satu diunggah Instagram @kabarnegri, Senin (1/5/2023), Fadiyah menduga karena Syarif Fasha, rumah neneknya menjadi rusak.

Hal itu terjadi lantaran, rumah nenek Fadiyah dilewati oleh mobil bertonase besar.

Pasalnya di dekat rumah nenek SFA ada sebuah perusahaan.

"Kenalin aku Fadiyah, di sini aku akan membahas persoalan perusahaan cina yang merusak rumah nenek di Jambi," ungkap Fadiyah.

"Wali Kota Jambi menyengsarakan seorang veteran, ini nenek Hafsah seorang veteran kemerdekaan yang terdzholimi," sambungnya.

Secara gamblang, Fadiyah menyebutkan kebijakan Syarif Farsha tak benar.

Dijelaskan SFA bahwa nenek tersebut memiliki rumah yang sudah berdiri sejak 1960 jauh sebelum perusahaan itu ada.

Lambat laun, perusahaan tersebut akhirnya berdiri.

Namun usai berdirinya perusahaan tersebut banyak kendaraan besar yang melintasi jalan tersebut.

"Inilah Wali Kota Jambi bapak Syarif Fasha. Hai pak, karena kebijakan bapak rumah nenek saya rusak," ucap SFA.

Angkutan mobil bertonase besar melintas di lorong warga.

"Lihat, selama puluhan tahun mobil ini melintas apa gak rusak itu rumah? Lawak kau," ucap SFA lagi.

Akibat dari mobil bertonase besar yang melebih kapasitas jalan membuat rumah nenek Hafsah rusak dan berkali-kali di perbaiki tanpa ada bantuan dari perusahaan tersebut.

Tak hanya membuat hutan gundul dan mengakibatkan rawan banjir dan longsor.

Pada kesempatan itu, Fadiyah menyebut jika berdasarkan keterangan Kapolsek dan Kasatlantas Jambi Timur, jalan yang dilalui hanya berkapasitas 5 ton.

Tapi ia menduga Wali Kota Jambi, Syarif Farsha yang mengizinkan sampai 20 ton bahkan melebihi dan melanggar Perda nomor 4 tahun 2017 tentang angkutan jalan.

Bahkan SFA secara blak-blakan menyebut jika DPR, Pemkot dan Wali Kota Jambi hanya pencitraan di media sosial tapi nyatanya semua itu hanya kebohongan.

"Bapak Fasyah, Pemkot Jambi dan DPR yang katanya perwakilan rakyat, kalian semua itu hanya pencitraan di media sosial tapi nyatanya semua itu hanya kebohongan," tegas SFA.

Tak hanya itu saja, SFA lalu kembali bertanya mengenai adanya pelarangan batu bara di kota Jambi itu.

Ia menduga jika Pemkot Jambi telah menerima upeti dari perusahaan China sehingga tak ada larangan untuk aktivitasnya tersebut.

"Kenapa batu bara dilarang masuk dan bahkan di denda sedangkan mobil besar sampai 20 ton masuk ke dalam kota bahkan melintas di jalan lorong warga tidak kalian larang, mungkin sudah ada upeti yang kalian terima dari perusahaan china itu." jelasnya.

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved