Berita Viral
Viki Anak SMA Jalan Kaki 16 Km Ungkap Fakta Ayah Disebut Punya 4 Kontrakan, Singgung Warisan Nenek
Kabar soal ayahnya punya 4 kontrakan akhirnya dijelaskan Viki anak SMA viral jalan kaki 16 Km Ciputat ke Bojongsari.Adapun fakta soal kontrakan tern
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kabar soal ayahnya punya 4 kontrakan akhirnya dijelaskan Viki anak SMA viral jalan kaki 16 Km Ciputat ke Bojongsari.
Adapun fakta soal kontrakan ternyata bukan milik ayahnya melainkan kepunyaan dari orangtua ayahnya alias kakek dan nenek.
"Itu bukan katanya sih punya orangtua Bapak," ucap Viki saat muncul di podcast kompas dilansir Tribun Jakarta minggu, (28/5/2023).
Lalu TikTokers yang memviralkan Viki, Dani menjelaskan lebih terperinci.
"Sebetulnya itu kontrakan 4 pintu ada dulu, tapi bukan punya bapaknya Viki," kata Dani.
"Punya neneknya, dan sudah dibagi dipecah," imbuhnya.
Dani menjelaskan ayahnya Viki mendapatkan jatah satu kontrakan, yang lalu dijadikan kios usaha ikan hias.
Namun kini usaha ikan hias Ayah Viki sudah tutup.
"Bapaknya Viki kebagian satu pintu yang dijadikan tempat ikan hias itu," ucap Dani.
Kios milik ayahnya Viki kemudian dibagi menjadi dua bagian.
Lalu disewakan kepada orang lain untuk dijadikan bengkel.
"Yang usaha ikan hias ini mati, lalu kiosnya dibelah disewakan ke orang lain, dijadikan bengkel," kata Dani.
"Lalu dibangun bengkel Rp 30 juta, dan hasil keuntungannya jadi punya yang ngebangun,"
"Setelah dua tahun, jadi milik bapaknya Viki, ini baru berjalan dua bulan, masih 22 bulan lagi," imbuhnya.
Camat dan Tetangga Sebut Keluarga Viky Punya Kontrakan
Sebelumnya, Camat Ciputat, Mamad menyebut keluarga Viki memiliki kontrakan kios.
Kepada TribunJakarta, mulanya Mamad menjelaskan ayah Viki memiliki usaha ikan hias di kios depan rumahnya.
Usaha ikan hias tersebut berjalan lancar, sehingga Ayah Viki memberanikan diri untuk meminjam uang di bank.
"Tadinya dia kan jual ikan hias tuh, ada kios di depannya, terus kios yang disebelah di kontrakin," ucap Mamad.
"Nah terus dia pinjem uang di bank buat tingkat rumahnya," imbuhnya.
Siapa sangka pandemi Covid-19 mendadak terjadi, usaha ikan hias milik ayah Viki akhirnya runtuh.
"Tadinya dia pikir usahanya bakal lancar, ternyata pas pandemi ikan hias kan enggak laku," ucap Mamad.
Mamad lalu menjelaskan sejumlah kios di sekitar rumah Viki, adalah milik keluarga remaja tersebut.
"Rumah dia dipecah-pecah dijadikan kontrakan," kata Mamad.
Untuk membayar utang ke bank, ayah Viki akhirnya mengandalkan penghasilannya dari kios-kios yang ia kontrakan.
"Ternyata putus di tengah jalan," ucap Mamad.
"Rumahnya dipecah dua, kan kontrakannya buat bayar utang di bank,"
"Iya duitnya buat nutupin utang di bank," imbuhnya.
Senada dengan Camat, warga juga mengatakan keluarga Viki mempunyai kontrakan.
"Kalau dibilang susah mah enggak mas, wong keluarganya itu punya kontrakan empat pintu. Saya tahu banget, saya dari tahun 80 (1980) di sini," ungkapnya pada TribunJakarta, Selasa (23/5/2023).
Menyoal Viki yang berjalan kaki demi bisa bersekolah, ia pun meragukan hal tersebut.
Pasalnya, menurutnya keluarga Viki memiliki sepeda motor.
"Di rumahnya itu ada sepeda motor, masa iya jalan kaki kan ngapain," bebernya.
Ia mengungkapkan, kabar bahwa ayahanda Viki sedang sakit memang betul adanya.
Namun terkait kondisi ekonomi Viki, ia menyebut kondisinya tidak sesulit seperti informasi yang beredar.
"Ayahnya memang sakit. Tapi ya itu masih punya kontrakan, ibunya juga masih berjualan sayur," tuturnya.
Ia pun menyayangkan informasi terkait kesulitan Viki dan keluarga yang tak sepenuhnya benar menurutnya.
"Malu-maluin warga sini jadinya," pungkasnya.
Ayah Punya Hutang Rp 100 Juta
Ayah Viki ternyata masih memiliki utang yang sangat besar yakni Rp 100 juta.
Bahkan dirinya harus menghadapi debt collector setiap harinya.
Sang ayah sempat memiliki utang sebesar Rp 200 juta setelah usaha ikan hias yang dijalaninya tutup.
Kini, utangnya masih tersisa Rp 100 juta setelah menjual sejumlah aset antara lain mobil, sepeda motor hingga sebagian rumahnya disewakan untuk bengkel motor.
Viki Anak SMA Jalan Kaki 16 KM Pulang Pergi dari Ciputat ke Bojongsari Demi Sekolah (Kolase/Tiktok Terdalam_)
Ia mengaku debt collector itu sudah datang ke rumahnya saat dirinya baru saja terbangun dari tidurnya,
"Bangun tidur, sengaja aja (pas ditanya) ada ibunya enggak? enggak ada bang, enggak tahu. Ibu pergi kata adik," ujar Viki kata dalam wawancara Podcast Kode yang ditayangkan Kompas TV pada Minggu (28/5/2023) TribunJakarta.com.
Tak lama berselang, debt collector lain mendatangi rumah Viki.
Penagih utang tersebut juga bertanya mengenai ayah Viki.
"Ditanya ibu kemana? lagi kerja. Bapak sama pergi juga. Enggak nitip duit juga," tutur Viki kepada debt collector tersebut.
Sampai saat ini, cara itu berhasil membuat debt collector tidak menagih utang untuk hari itu.
Dalam kesempatan yang sama, konten kreator @terdalam, Dani Handiani menjelaskan mengenai usaha yang dijalankan ayah Viky.
Dani mendapatkan cerita itu dari kedua orangtua Viki.
Awalnya, ayah Viki bekerja di sebuah kafe.
"Karena punya tiga anak, si bapak berpikir untuk cari uang lebih banyak lagi. Lalu lembur-lemburan pagi siang malam, karena kurang istirahat jatuh sakit stroke pada tahun 2015," kata Dani.
Viki yang saat itu masih duduk di kelas 5 SD lalu berinisiatif menjadi tukang parkir untuk membantu perekonomian keluarganya.
Namun setelah dua tahun sebagai tukang parkir, pekerjaan Viki itu diketahui sang ayah.
Viki pun dimarahi orangtuanya.
"Enggak boleh gitu. Kamu harus sekolah enggak usah mikirin cari uang," katanya.
Ayah Viki lalu berkeinginan sembuh secara total agar dapat menjalankan usaha.
Akhirnya ketika kesehatannya membaik, sang ayah membuka usaha ikan hias.
Awalnya, kata Dani, ayah Viki meminjam uang ke bank sebesar Rp 15 juta.
Ketika usahanya membaik, ayah Viki meminjam uang lagi sebesar Rp 25 juta.
"Naik lagi karena bagus, pinjam Rp 25 Juta. Lalu naik lagi sampai abis Rp 100 juta, beda-beda dengan jaminan sertifikat tanah punya neneknya yang di kampung," kata Dani.
Saat itu, ayah Viki menyicil mobil dan membeli sepeda motor.
Ia juga membangun rumah menjadi dua lantai.
Apalagi saat pandemi Covid-19, usaha ikan hias berkembang sehingga sang ayah berpikir untuk mengembangkan usahanya dengan membuat empang.
Biaya operasional empang itu sebesar Rp 1,5 juta sehari untuk pakan ikang.
Dani bercerita untuk membayar operasional empang, ayah Viky kembali meminjam modal ke bank. Sementara panen ikan harus menunggu selama tiga bulan.
"Tapi setelah pandemi lewat sepi kan. Disitulah mulai yang namanya masalah empang ini gagal, usaha sepi, bapaknya stres. Jatuh stroke lagi, enggak ada penghasilan," katanya.
Dani menceritakan utang ayah Viki kini sebesar Rp 100 juta hasil meminjam dari dua bank, tujuh koperasi dan dua leasing.
"Setiap hari yang menghadapi debt collector Viki dan ibunya. Ada yang mingguan, harian dan bulanan," tutturnya.
Selain itu, Dani menceritakan kabar keluarga Viki memiliki kontrakan empat pintu.
Dani mengatakan kontrakan tersebut milik nenek Viki dan sudah dibagi-bagi.
Dimana, ayah Viki mendapatkan satu kontrakan yang dijadikan usaha ikan hias.s.
"Yang ikan hias ini mati dua bulan lalu. Lalu disebelah disewain untuk dijadikan bengkel," katanya.
Tak hanya itu, Dani mengatakan ibu Viki disebut juga memiliki usaha jualan sayur.
Dani mengatakan usaha sayur itu sebenarnya dimiliki neneknya Viki.
"Neneknya punya usaha gelaran di depan rumahnya, pas Viki masih SD, karena neneknya udah enggak kuat, neneknya bilang ke mamahnya sayang-sayang kalau tutup. Lalu diterusin sama mamanya Viki, dua minggu ga laku, tutup," katanya.
(*)
Tribunsumsel.com
Viki
Viki Jalan Kaki 16 KM ke Sekolah
Ayah Viki Punya Kontrakan
Ciputat ke Bojongsari
Berita Viral Terkini
Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp10 Miliar di Solo, Beraksi saat Petugas Keamanan Izin ke Toilet |
![]() |
---|
'Saya Ini Asli Ojol Bukan Settingan' Driver Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Buat Pengakuan |
![]() |
---|
Sosok AKBP Harry Azhar, Kapolres Sinjai Viral Diduga Pukul Demonstran di Gedung DPRD Sinjai |
![]() |
---|
Rekam Jejak Ajie Karim Anggota DPRD Sumut Viral Video Asyik Dugem Tersebar Gegara Bikin Story |
![]() |
---|
Sosok Ajie Karim Anggota DPRD Sumut Diduga Asik Dugem saat Rakyat Demo, Gerindra Beraksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.