seputar islam

Jabal Tsur dan Sejarahnya, Tempat Persembunyian Nabi Muhammad SAW Selamat dari Kejaran Kaum Quraisy

Jabal Tsur terletak di sebelah selatan Masjidil Haram sejauh kurang lebih 6 km. Jabal Tsur ini mempunyai nilai penting dalam sejarah Islam.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Jabal Tsur dan Sejarahnya, Tempat Persembunyian Nabi Muhammad SAW Selamat dari Kejaran Kaum Quraisy 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Jabal Tsur Adalah , Salah Satu Gunung Bersejarah di Madinah, Tempat Persembunyian Nabi Muhammad SAW Selamat dari Kejaran Kaum Quraisy.

Jabal Tsur, adalah satu bukit atau gunung yang sangat bersejarah di kota Mekkah Arab Saudi. Jemaah haji atau umroh jangan sampai melewatkan untuk menziarahi tempat ini.


Jabal Tsur terletak di sebelah selatan Masjidil Haram sejauh kurang lebih 6 km. Jabal Tsur ini mempunyai nilai penting dalam sejarah Islam.

Rasulullah SAW bersama-sama dengan Abu Bakar Ashiddiq pernah berlindung di gunung/ gua Tsur tersebut waktu hendak hijrah ke Madinah.

Menurut riwayat, setelah Rasulullah SAW selamat dari kepungan orang kafir Quraisy di rumahnya, maka beliau dengan diam-diam menyinggahi sahabat Abu Bakar Ashiddiq. Dari rumah Abu Bakar beliau bersama-sama dengan Abu Bakar lebih dahulu berlindung bersembunyi di Jabal Tsur kemudian menuju Madinah.

Menurut sejarah, sebagian orang-orang kafir Quraisy saat mengejar Rasulullah SAW ada yang telah sampai Gua Tsur, mereka mendapatkan gua tersebut, tertutup dengan sarang laba-laba, dan nampang burung merpati yang sedang bertelur di sarangnya.

Dengan melihat keadaan yang sedemikian itu, mereka berkesimpulan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak mungkin bersembunyi di gua tersebut.
Ketika orang-orang Quraisy di muka gua, bukan main cemas hati sahabat Abu Bakar Ashiddiq, kemudian turun wahyu Allah Surat At-Taubah ayat 40, yang menceritakan tentang peristiwa tersebut, dan Allah memberi pertolongan.

Dalam surat ini juga terdapat kalimat Allah:

لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا

“Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”

QS. At-Taubah Ayat 40:

اِلَّا تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلَيْهِ وَاَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰىۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ


Artinya:

40. Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah.
Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Setelah orang kafir Quraisy pergi maka beberapa hari kemudian Abu Bakar Ashiddiq berangkat menuju Madinah dengan selamat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved