Berita Muratara

Puluhan Kerbau Mati Mendadak di Muratara, Ditemukan Jadi Bangkai, Peternak Rugi Ratusan Juta Rupiah

Puluhan kerbau mati mendadak di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), ditemukan sudah jadi bangkai, peternak merugi hingga ratusan juta rupiah.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Puluhan kerbau mati mendadak di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), ditemukan sudah jadi bangkai, peternak merugi hingga ratusan juta rupiah, Jumat (19/5/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Puluhan kerbau mati mendadak di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), ditemukan sudah jadi bangkai, akibatnya peternak merugi hingga ratusan juta rupiah.

Sebagaimana diketahui, peternak kerbau di Desa Rantau Kadam dan Karang Dapo dibuat resah karena peliharaan mereka banyak mati.

Para peternak hingga kini masih menghitung jumlah pasti ternak mereka yang mati belum diketahui penyebabnya itu.

Namun dari penghitungan sementara, sudah lebih dari 30 ekor kerbau yang ditemukan menjadi bangkai.

"Yang ditemukan mati itu kalau 30 ekor mungkin lebih, ini masih mau dicari lagi ini, kemungkinan masih ada yang mati," kata peternak kerbau di Desa Rantau Kadam, Jon Burhan kepada TribunSumsel.com, Jumat (19/5/2023) petang.

Jon sendiri mengalami kerugian dua ekor kerbau yang mati, sementara teman-temannya yang lain ada lebih banyak dari itu.

Baca juga: Listrik KONI Sumsel Diputus PLN, Nunggak 3 Bulan Rp 33 Juta, Tanggapan Pemprov Sumsel

Dia menyebut puluhan kerbau yang sakit hingga mati mendadak tersebut milik beberapa orang peternak.

"Punya saya ada dua ekor mati, ada yang lumayan banyak lima ekor, belum punya yang lain, itulah kalau 30 ekor mungkin lebih," katanya.

Akibat dari dua ekor kerbaunya mati, Jon mengaku mengalami kerugian diperkirakan mencapai Rp 30-40 juta.

Kerbau ternak warga ditemukan mati di Desa Rantau Kadam, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel.
Kerbau ternak warga ditemukan mati di Desa Rantau Kadam, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel. (Dok Warga)

Sebab, kata dia, untuk satu ekor kerbau saat ini harganya Rp 15 juta, dan berpotensi naik menjelang Idul Fitri ini.

"Yang kecil saja sekitar 15 juta, ada yang mati sudah besar, harganya 25 juta itu, apalagi mau lebaran haji ini naik lagi harganya," kata dia.

Warga yang memiliki ternak kerbau di desa tersebut lebih kurang ada 20 orang dengan jumlah populasi peliharaan mereka mencapai ratusan ekor.

"Kami pelihara kerbau itu di seberang sungai, satu tempat, kami nyebutnya padang kerbau. Di situ kalau keseluruhan ada 118 ekor, punya beberapa orang, tapi kini diperkirakan tak sampai lagi seratus ekor," katanya.

Peternak kerbau lainnya, Hendi mengatakan beberapa ekor peliharaannya mati mendadak, namun ada pula yang diawali dengan sakit terlebih dahulu.

"Ada yang sakit dulu baru mati, ada yang mati mendadak. Mungkin yang mati mendadak itu sudah sakit tapi tidak kelihatan," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved