Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional, Diperingati Setiap Tanggal 20 Mei

Artikel ini memuat penjelasan mengenai sejarah singkat Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei.

Tribun Sumsel
Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional, Diperingati Setiap 20 Mei 

TRIBUNSUMSEL.COM- Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang dirayakan setiap tahunnya di seluruh wilayah tanah air.

Sejarah kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari awal mula kebangkitan nasional.

Lantas bagaimana sejarah awal mula Kebangkitan Nasional hingga selalu diperingati tiap tahunnya?

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Dilansir dari lama disdik.grobogan.go.id dan sumber lainnya, kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama abad ke-20 di Nusantara (kini Indonesia)

Pada masa itu, rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia".

Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).

Untuk mengejar keuntungan ekonomi dan menguasai administrasi wilayah, Belanda menerapkan sistem pemerintahan kolonial pada orang-orang yang sebelumnya tidak memiliki kesamaan identitas politik.

Pada awal abad ke-20, Belanda menetapkan batas-batas teritorial di Hindia Belanda, yang menjadi cikal bakal Indonesia modern.

Pada paruh pertama abad ke-20, muncul sejumlah organisasi kepemimpinan yang baru, melalui kebijakan Politik Etis, Belanda membantu menciptakan sekelompok orang Indonesia yang terpelajar.

Perubahan yang mendalam pada orang-orang Indonesia ini sering disebut sebagai "Kebangkitan Nasional Indonesia".

Secara garis besar, faktor pendorong kebangkitan nasional terbagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan internal.

Faktor internal yakni (1) penderitaan yang berkepanjangan akibat penjajahan; (2) kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada masa Kerajaan Sriwijaya atau Majapahit; dan (3) munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin gerakan.

Sedangkan faktor eksternalnya yakni (1) timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika seperti nasionalisme, liberalisme, dan sosialisme; (2) munculnya gerakan kebangkitan nasional di Asia seperti Turki Muda, Kongres Nasional India, dan Gandhisme; dan (3) kemenangan Jepang atas Rusia pada perang Jepang-Rusia yang menyadarkan negara-negara di Asia untuk melawan negara barat.

Peristiwa ini dibarengi dengan peningkatan aktivitas politik hingga mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.

Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei ditiap tahunnya, sebenarnya merupakan hari lahirnya organisasi Boedi Utomo.

Kebangkitan Nasional yang merupakan kebangkitan bangsa Indonesia yang mulai memiliki rasa kesadaran nasional ditandai dengan berdirinya Boedi Utomo tanggal 20 Mei 1908 dan lahirnya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

Sejak 1959, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional, disingkat Harkitnas, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Kebangkitan Nasional Indonesia.

Jika mengacu pada hari berdirinya organisasi Budi Utomo, peringatan Kebangkitan Nasional memasuki usia ke-115 tahun.

Namun apabila melihat dari Keputusan Presiden, yang ditetapkan pada tahun 1959, peringatan Hari Kebangkitan Nasional di tahun 2023 ini memasuki usia ke-64 tahun.

Baca juga: 20 Contoh Pantun Hari Kebangkitan Nasional 2023, Inspiratif dan Penuh Semangat

Baca juga: Sejarah Peringatan Hari Buku Nasional, Dirayakan Setiap Tanggal 17 Mei

Baca juga: Arti Hari Tarwiyah dan Hari Arafah Saat Musim Haji, Tanggal Berapa? Berikut Sejarah Penamaannya

Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved