Arti Kata Bahasa Arab

Arti Haji, Berikut Urutan Ibadah Haji, Jemaah Calon Haji Harus Tahu, Lengkap dari Awal Sampai Akhir

Haji artinya mengunjungi. Sedangkan menurut syarak, haji adalah mengunjungi atau menziarahi Baitullah (Ka'bah) dengan niat beribadah kepada Allah SWT

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Arti Haji, Berikut Urutan Ibadah Haji, Jemaah Calon Haji Harus Tahu, Lengkap dari Awal Sampai Akhir 

TRIBUNSUMSEL.COM --Arti Haji, Berikut Urutan Ibadah Haji, Jemaah Calon Haji Harus Tahu, Lengkap dari Awal Sampai Akhir.

Haji merupakan rukun Islam yang kelima.

Hukum haji adalah wajib dilakukan oleh setiap orang yang beragama Islam yang mempunyai kesanggupan serta
dilakukan sekali dalam seumur hidup.

Sesuai dengan firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 97


فِيۡهِ اٰيٰتٌ ۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبۡرٰهِيۡمَۚ  وَمَنۡ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ‌ؕ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الۡبَيۡتِ مَنِ اسۡتَطَاعَ اِلَيۡهِ سَبِيۡلًا ‌ؕ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ
Fiihi Aayaatum baiyinaatum Maqoomu Ibraahiima wa man dakhalahuu kaana aaminaa; wa lillaahi 'alan naasi Hijjul Baiti manis tataa'a ilaihi sabiilaa; wa man kafara fa innal laaha ghaniyyun 'anil 'aalamiin

Artinya:

Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.

 

Haji artinya menyengaja, bermaksud atau mengunjungi. Sedangkan menurut syarak, haji adalah mengunjungi atau menziarahi Baitullah (Ka'bah) dengan niat beribadah kepada Allah SWT dalam waktu yang telah ditentukan dan cara-cara yang sesuai dengan syariat.


Pengertian Haji
- Haji menurut Undang Undang Nomor 13 Tahun 2018
- Haji Menurut al-qur’an surah Ali-Imran Ayat 97:
Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang jelas (di antaranya) maqam Ibrahim, barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh Alam. (QS. Ali Imran:97)

Sebelum pergi ke Tanah Suci untuk beribadah haji, umat Islam perlu memahami terlebih dahulu urutan haji yang harus diingat dari awal sampai akhir.

Berikut urutan Urutan Haji dan Cara Mengerjakannya

1. Melakukan Ihram
Urutan haji yang pertama adalah ihram, yaitu rukun haji yang wajib dilakukan. Ihram adalah memahaki pakaian serba putih yang tidak dijahit bagi laku-laki dan menutup seluruh aurat kecuali wajah dan telapak tangan bagi perempuan. Selain memakai pakaian ihram, jamaah haji berniat untuk ihram haji.

 

2. Wukuf di Arafah
Urutan haji yang selanjutnya yaitu wukuf di Arafah. Rentang waktu wukuf dimulai pada waktu dzuhur 9 Dzulhijjah sampai 10 Dzulhijjah. Jamaah haji dapat melalukan wukuf sejak siang sampai setelah magrib atau malam harinya hingga menjelang subuh. Pada saat wukuf ini, jamaah dianjurkan memperbanyak doa dan ibadah kepada Allah SWT.


3. Thawaf Ifadah
Selanjutnya, jamaah haji bertolak menuju Kabah untuk melaksanakan thawaf ifadhah. Para jamaah haji mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali sambil membaca talbiyah. Sebelum thawaf, membaca niat terlebih dahulu.

Saat membaca talbiyah, laki-laki disarankan bersuara nyaring sedangkan perempuan disarankan lirih. Pelaksanaan thawaf dimulai tengah malam pada 10 Dzulhijjah sampai kapan saja. Lebih utama dilaksanakan pada hari-hari tasyrik.

4. Sa’i
Sa’i merupakan urutan haji yang selanjutnya setelah thawaf. Sa’i yaitu lari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa bolak balik sampai tujuh kali. Perjalanan sa’i berakhir di bukit Marwa.

Sa’i diawali dengan membaca niat, lalu dari Bukit Shafa menuju lampu hijau pertama dengan berjalan kaki biasa. Kemudian dari lampu hijau pertama ke lampu hijau kedua berlari-lari kecil. Kemudian menuju Bukit Marwa dengan berjalan kaki biasa.

5. Mabit di Muzdalifah
Mabit atau menginap di Muzdalifah dimulai setelah waktu magrib sampai terbitanya fajar pada 10 Dzulhijjah. Kemudian boleh meninggalkan Muzdalifah ketika masa mabit sudah lewat tengah malam. Selama mabit di Muzdalifah, jamaah haji mengumpulkan kerikil sebanyak 49 butir atau 70 butir. Kerikil itu nantinya dipakai untuk melempar jumroh.


6. Melempar Jumroh Aqabah
Urutan haji selanjutnya ialah melempar jumroh Aqabah sebanyak tujuh kali pada tanggal 10 Dzulhijjah. Tidak boleh tujuh sekaligus, tetapi melempar kerikil satu per satu.

7. Cukur Rambut
Usai melempar jumroh Aqabah, dilanjutkan dengan mencukur rambut minimal tiga helai. Diperbolehkan juga bagi jamaah yang ingin menggundulkan rambutnya.

8. Melempar 3 Jumroh
Urutan haji yang selanjutnya yaitu melempar tiga jumroh pada hari tasyrik yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah. Tempat melempar jumroh ada tiga yaitu Jumroh Ula di dekat arah Haratullisan, Jumroh Wusto berada di antara Jumroh Ula dan Jumroh Aqabah.

Sementara Jumroh Aqabah berada di perbatasan Mina dan Mekah. Prosesi pelemparan bat uke tiga jumroh tersebut harus berurutan. Sebab jika tidak urut, maka wajib mengulang dari awal. Apabila jamaah sedang sakit, maka lontar jumroh bisa diwakilkan dengan syarat masih berada pada hari tasyrik.

 

9. Mabit di Mina
Mabit di Mina dilakukan pada malam 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Jika melempar tiga jumroh sudah dilakukan, maka jamaah haji boleh meninggalkan Mina. Nafar (meninggalkan Mina) dibagi menjadi dua yaitu nafar awal dan tsani.

Nafar awal yaitu menginap selama dua malam di Mina. Sementara nafar tsani bermalam selama tiga malam. Rasulullah SAW dulu melakukan nafar tsani, yaitu menginap tiga malam.

10. Thawaf Wada
Urutan haji yang selanjutnya adalah thawaf wada atau disebut thawaf perpisahan. Thawaf ini dilaksanakan saat jamaah hendak meninggalkan kota Mekah.

Setelah thawaf wada, jamaah tidak diperkenankan untuk menginap lagi di hotel, kecuali hanya untuk menunggu bus atau mengambil barang-barangnya. Bagi yang sakit dan haid, jamaah tidak wajib melaksanakan thawaf wada dan tidak dikenai denda.


11. Tahalul
Setelah seluruh urutan haji dilaksanakan, maka terakhir adalah tahalul yaitu seorang jamaah sudah terbebas dari ihramnya. Tahalul haji dibagi menjadi dua, yaitu tahalul pertama dan kedua.

Tahalul pertama menandakan bahwa jamaah haji sudah melaksanakan tiga macam urutan haji yaitu pertama melempar jumroh aqabah dan mencukur rambut. Kedua, saat jamaah haji sudah melaksanakan thawaf ifadhah, sa’i, dan mencukur rambut. Ketiga, thawaf ifadhah, sa’i, dan melontar jumroh Aqabah.

Tahalul kedua dilakukan ketika jamaah haji sudah melakukan tiga urutan haji yaitu melontar jumroh aqabah, cukur rambut, thawaf ifadhah, dan sa’i.

Itulah arti Haji, Berikut Urutan Ibadah Haji, Jemaah Calon Haji Harus Tahu, Lengkap dari Awal Sampai Akhir.

 

Baca juga: Doa untuk Orang Berangkat Haji Sesuai Sunnah, Lengkap Arab, Latin dan Arti

Baca juga: Doa Sebelum Berangkat Haji Agar Diberi Kelancaran dan Kemudahan, Lengkap Latin dan Arti

Baca juga: Doa Duduk Dalam Kendaraan, Doa Kendaraan Bergerak dan Doa Tiba di Tujuan Manasik Haji

Baca juga: Labbaik Allahumma Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik, Bacaan Talbiyah Haji dan Umroh

Baca juga: Arti Tasreh, Tasreh Umroh, Tasreh Haji dan Tasreh Raudhah, Fungsi dan Tujuannya Saat di Tanah Suci

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved