Berita Nasional

Kronologi Husen Bunuh dan Mutilasi Bos Galon di Semarang, Berawal Dendam Sering Dimarahi & Dipukuli

Kejadian ini menurut pengakuan Husen, saat dirinya menunggu bosnya tertidur lelap sebelum membunuhnya. Sesudah yakin bosnya tertidur

Tribunnews.com
Kronologi Husen Bunuh dan Mutilasi Bos Galon di Semarang, Berawal Dendam Sering Dimarahi & Dipukuli 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kronologi Husen, karyawan yang bunuh dan mutilasi bos galon di Semarang gegera sering dimarahi hingga dipukul.

Merasa kesal, Husen akhirnya melancarkan aksinya membunuh sang bos dan memutilasinya.

Kejadian ini menurut pengakuan Husen, saat dirinya menunggu bosnya tertidur lelap sebelum membunuhnya.

Sesudah yakin bosnya tertidur di tempat usaha isi ulang galon dan gas, di Jalan Mulawarman Raya Tembalang, ia lantas mendekati korban.

Husen menhujamkan linggis sepanjang hampir satu meter ke arah pipi kanan korban, Kamis (4/5/2023) sekira pukul 20.30.

"Saya dua kali tusukan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban," ungkapnya.

Inilah sosok bos galon air minum di Semarang yang di bunuh dan di mutilasi oleh karyawannya sendiri di Semarang.
Inilah sosok bos galon air minum di Semarang yang di bunuh dan di mutilasi oleh karyawannya sendiri di Semarang. (TribunnewsBogor.com)

Sehabis mengeksekusi korban, Husen tanpa rasa berdosa keluar dari lokasi pembunuhan lalu menuju angkringan yang berada persis bersebelahan dengan tempat tersebut.

"Saya minum di situ sampai pukul 04.00, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos. Jumat (5/5/2023) saya masuk lagi, saya mulai eksekusi lagi," katanya.

Baca juga: Sosok Irwan Hutagalung Bos Galon yang Dibunuh & Dimutilasi Oleh Karyawan di Semarang Gegara Dendam

Eksekusi yang dimaksud adalah melakukan mutilasi terhadap tubuh korban.

Husen memotong tubuh majikannya sebanyak 4 bagian.

Bagian pertama kepala, kedua tangan, dan badan tanpa kepala, serta tangan.

"Saya potong menggunakan pisau dapur," ungkapnya.

Muhammad Husen (28), pelaku mutilasi mayat dicor di Tembalang, Kota Semarang, dihadirkan polisi dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023). Husen mengaku melarikan diri usai membunuh majikannya karena ingin polisi bekerja mengejarnya.
Muhammad Husen (28), pelaku mutilasi mayat dicor di Tembalang, Kota Semarang, dihadirkan polisi dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023). Husen mengaku melarikan diri usai membunuh majikannya karena ingin polisi bekerja mengejarnya. (TRIBUNBANYUMAS/IWAN ARIFIANTO/IST)

Husen mengatakan, korban ketika dimutilasi masih bernapas, sebab masih terdengar suara ngorok atau suaranya.

Potongan tubuh itu lalu dibungkus ke dalam karung warna putih. Tubuh tanpa kepala itu lalu diseret-seret ke lorong sisi selatan toko.

"Saya motong tubuh korban di ruang tengah, saya nyeret tanpa kepala dan tangan," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved