Berita Nasional

Sosok Sholeh Ika Saputra, Ayah Bunuh dan Buang Bayinya di Pati, Sempat Lakukan Ritual Cari Sang Anak

Inilah sosok Sholeh Ika Saputra(20) ayah kandung yang menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri yang sempat hilang rumah di Pati, Jawa Tengah.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribunjateng.com
Inilah sosok Sholeh Ika Saputra(20) ayah kandung yang menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri yang sempat hilang rumah di Pati, Jawa Tengah. 

Menurut pengakuan istri, Sholeh membawa putri pertamanya yang sedang rewel keluar bermotor untuk menenangkan.

"Saat kejadian, yang bungsu (anak yang hilang) sudah ditidurkan ayahnya. Sementara Rahma putri saya yang besar (usia 1,5 tahun) rewel. Kebiasannya, kalau tidak dianginkan dulu, diajak keliling jalan-jalan naik motor, tidak mau tidur. Jadi suami saya mengajak putri sulung saya keliling naik motor agar mau tidur," papar Dinda.

Namun, saat Dinda mengecek isi rumahnya, sang anak kedua sudah tak ditemukan lagi.

Dikutip dari Kompas.com, Ketua RW 4, Kelurahan Pati Kidul, Widiantoro menambahkan keluarga menggelar doa bersama supaya sang bayi ditemukan.

Widiantoro mengungkapkan jenazah MK ditemukan di sela tumpukan sampah pinggir sungai Desa Kaliampo, Kecamatan Margorejo.

"Ditemukan kepolisian sudah meninggal dunia. Lokasi jauh sekitar 3 kilometer dari rumah orangtuanya," terang Widiantoro.

Baca juga: VIRAL Bayi Hilang dari Rumah di Pati, Sebelumnya Tidur dalam Kamar, Orang Tua Lapor Polisi

Widiantoro menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan Satreskrim Polresta Pati, terungkap MS (20), si ayah kandung mengaku membunuh putrinya sendiri.

Pengakuan ini jelas mengejutkan. Widiantoro berujar, pelaku sendiri yang sempat melapor kehilangan anak keduanya itu.

"Jadi dibunuh saat di rumah atau dibuang hidup-hidup ke sungai, silakan konfirmasi ke kepolisian. Kemungkinan depresi, belum siap menikah karena masih muda sudah punya dua anak," pungkas Widiantoro.

Sempat Lakukan Ritual

Selain melapor ke polisi, pihak keluarga juga melakukan upaya spiritual dengan membaca doa dan wirid khusus.

Sekira pukul 09.00 WIB, Sholeh dan Dinda tampak tengah menebar beras yang telah dicampur kunyit dan garam krosok di sekeliling rumah mereka. Beras juga mereka lempar ke atap rumah.

Beras yang ditabur itu sebelumnya, telah dibacakan ayat kursi sebanyak 110 kali.

"Ini amalan yang dianjurkan kiai saya dari Pekalongan. Katanya, seandainya ini perbuatan makhluk halus, kalau sudah dibacakan ayat kursi 110 kali dan sampai pukul 10 atau 11 belum muncul, sudah pasti yang menculik manusia, tidak mungkin makhlus halus," kata Dinda pada TribunMuria.com.

Dia menambahkan, semalam sampai dini hari tadi, ia dan suami juga sudah membaca Alquran Surat Yasin sebanyak 41 kali.

Baca berita lainnya di google news

Sebagian artikle telah tayang di Tribunjateng.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved