Kantor MUI Ditembak
Tulis Surat Kapolda Metro Jaya, Mustopa Pelaku Penembakan Kantor MUI : Penjarakan Saya Seumur Hidup
Mustopa NR (60) pria pelaku penembakan kantor MUI Pusat ternyata sempat menuliskan surat untuk Kapolda Metro Jaya.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Mustopa NR (60) pria pelaku penembakan kantor MUI Pusat ternyata sempat menuliskan surat untuk Kapolda Metro Jaya.
Surat tersebut ditemukan polisi tempat di kejadian penembakan usai dilakukan penanganan.
Melansir dari Tribunnews.com, Selasa (2/5/2023) isi surat tersebut yakni ia meminta keadilan kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto untuk dipertemukan dengan Ketua MUI.
Mustopa menuliskan jika keinginannya tersebut tidak dipenuhi, ia rela untuk dipenjara seumur hidup atau ditembak mati.
Selain itu, Mustopa juga mengancam akan menembak pejabat tinggi khususnya pejabat MUI.
Pada akhir tulisan, Mustopa mengatakan telah lelah berjuang untuk mendapat keadilan.
Namun, Mustopa tidak menuliskan keadilan semacam apa yang ingin diperolehnya.
Selengkapnya berikut isi surat Mustopa yang ditemukan polisi di tempat kejadian penembakan dikutip dari Breaking News YouTube Kompas TV.
"Kepada Bapak Pimpinan KAPOLDA METRO Jaya yang terhormat, setelah saya membawah pisau ke kantor Bapak, tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga."

"Bapak tidak mempertemukan saya dengan Ketua MUI REPUBLIK INDONESIA. Saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup Tembak Mati kalau tidak bapak lakukan."
"SAYA BERSUMPAH atas nama ALLAH dan RASUL, saya akan cari senjata api saya akan tembak Pengurus Pejabat di Negeri ini terumatam orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan."
"25 Juli 2022, Mustopa NR," demikian tulisan yang tertulis dalam surat tersebut.
Kronologi Kejadian
kronologi Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) ditembak Orang Tak Dikenal (OTK) terungkap, Selasa (2/5/2023).
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah mengatakan, pelaku sempat menyebut bahwa dirinya sendiri adalah Tuhan.
Terbaru, polisi menyebut terduga pelaku meninggal dunia usai kejadian tersebut.
Sebelum aksi penembakan, pelaku marah karena tak diizinkan bertemu dengan Pimpinan MUI.
"Iya benar di halaman depan kantor MUI ada beberapa kaca pecah ada korban dari pihak kita udah dibawa ke rumah sakit saya kira ini nengutuk teror yang mengaku Tuhan. Iya dia bilang ngaku Tuhan," ucap Wasekjen MUI, Ikhsan Abdullah saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (2/5/2023).
Ikhsan menyebut, atas kejadian penembakan itu terdapat beberapa korban mengalami luka.
"Terluka tangan dan punggung peluru karet dan tiga orang satu security satu front office sama satu staff. Langsung tembak gitu aja," ucap Ikhsan.
Dirinya memastikan, saat ini pelaku sudah diamankan dan dibawa ke kantor polisi sektor (Polsek) Menteng, Jakarta Pusat.
"Ga ada yang kenal (oleh pelaku) di atas sedang halal bi halal. Pelaku sudah dibawa ke Polsek Menteng," tukas dia.
Sebelumnya, Penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalarta pada Selasa (2/5/2023).
Aksi penembakan itu viral di media sosial salah satunya diunggah akun Twitter @facialwashh. Terlihat pintu kaca kantor MUI yang pecah dan serpihan kaca pun berserakan.
Di foto lainnya diperlihatkan senjata api yang diduga milik pelaku. Disebutkan pula pria diduga pelaku tengah dibekuk.
Dalam postingan tersebut disebutkan beberapa orang terluka dan dievakuasi ke rumah sakit.
Terkait itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyebut tengah mengecek informasi tersebut.
"Saya cek dulu," kata Komarudin saat dihubungi, Selasa (2/5/2023).
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Hady Saputra Siagian menyebut saat ini pihaknya tengah menuju ke lokasi kejadian.
"Ini lagi cek TKP," ujarnya.
Pelaku Meninggal Dunia di Puskesmas
Terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengungkapkan pelaku meninggal dunia di puskesmas.
Sebelum meninggal, Karyoto menyebut pelaku sempat pingsan.
"Pada saat proses pengamanan, beberapa saat tersangka pingsan, dibawa ke polsek, dari polsek dilarikan ke Puskesmas Menteng."
"Pada saat diperiksa oleh dokter puskesmas, yang bersangkutan dinyatakan meninggal," ungkapnya.
Sementara terkait kronologi, Karyoto mengatakan penembakan terjadi pukul 11.24 WIB.
Ia menjelaskan pelaku masuk ke Kantor Pusat MUI melalui pintu depan lobi.
"Memang betul tadi pukul 11.24 WIB, di tempat ini, ada orang tak dikenal masuk ke dalam lewat pintu depan, mencari Ketua MUI, ingin bertemu Ketua MUI," tuturnya.
Kemudian, saat sampai di lobi, Karyoto mengatakan pelaku sempat bertemu dengan resepsionis dan ditanya terkait tujuan kedatangannya.
Namun, pelaku tidak dapat menjelaskan dan justru mengeluarkan senjata lalu melakukan penembakan.
"Namun, karena tidak dapat menjelaskan kepentingan apa, bertemu dengan siapa, lalu ditahan. Kemudian, yang bersangkutan mengeluarkan senjata," katanya.
Di sisi lain, berdasarkan tangkapan layar foto KTP yang diterima Tribunnews.com, pelaku bernama Mustopa NR.
Ia lahir di Desa Sukajaya, Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung pada 9 April 2022 dan berprofesi sebagai petani.
(*)
Berita ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul Isi Surat Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat: Minta Keadilan, Ancam Tembak Pejabat.
Baca berita lainnya di google news.
Mustopa Beli Senjata Air Gun Seharga Rp 5,5 Juta Sebelum Tembaki Kantor MUI di Jakarta Pusat |
![]() |
---|
Fakta Uang Rp 800 Juta di Rekening Mustopa Pelaku Penembakan Kantor MUI, Istri Angkat Bicara |
![]() |
---|
Hasil Pemeriksaan Forensik Jasad Mustopa Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat, Ini Penyebab Kematian |
![]() |
---|
Keseharian Mustopa Pelaku Penembakan di Kantor MUI, Pernah Gedor Rumah Tetangga Minta Pengakuan |
![]() |
---|
Motif Sementara Pelaku Penembakan di Kantor MUI Diungkap, Mustopa Ingin Dapat Pengakuan Wakil Nabi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.