Berita Nasional
Ayah Bima Yudho Siap Dukung Sang Anak Kritik Lampung : Apalagi Nanti Saya Gak PNS Lagi, Lebih Seru
Ayah Tiktoker Bima Yudho, Juliman tak segan memberikan tanggapan menohok kepada Gindha Ansori usai mengaitkan pendidikan Bima dengan ucapan anaknya
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM - Ayah Tiktoker Bima Yudho, Juliman semakin tak segan memberikan tanggapan menohok kepada Gindha Ansori.
Hal ini tak lepas setelah Gindha Ansori, pengacara yang telah melaporkan anaknya itu menyentil soal pendidikan dan etika bicara Bima Yudho Saputra.
Juliman bahkan mengungkap akan terus mendukung penuh Bima Yudho untuk mengkritik Lampung.
Pernyataan itu disampaikan saat Juliman dan Gindha Ansori dipertemukan di acara Catatan Demokrasi TV One.
Juliman dianggap tak bisa mendidik anak karena Bima Yudho dianggap berbicara kasar saat mengkritik Provinsi Lampung, oleh Gindha Ansori.
Baca juga: Ayah Bima Skakmat Gindha Ansori Soal kata Dajal Saat Kritik Lampung: Dari Pada Santun Tapi Korupsi
Ia menyebut meski Bima terkesan berbicara kasar, namun pemuda yang sedang menempuh pendidikan di Australia itu tidak korupsi.
Juliman lalu membandingkan sikap Bima dengan seseorang yang bersikap sopan namun doyan korupsi.
"Saya tanya dulu sama bapak, sopan santun, etika baik tapi berkorupsi, sama dengan omongannya anak muda berkoar-koar tapi dia membela negara, jiwanya berkorban luar biasa, menurut bapak baik yang mana," ucap Juliman.
Gindha Ansori kemudian mengaitkan pendidikan Bima dengan ucapannya yang menyebut Lampung 'Dajal' saat menyampaikan kritikan.
"Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka dia akan semakin santun dalam rangka menyampaikan (kritikan)," kata Gindha Ansori dalam tayangan Tiktok @peopleaid.
"Karena ini berkaitan dengan ukuran kesopanan, ukuran tata nilai yang dia punya," ujar Gindha Ansori.
Baca juga: Geram Disebut Gindha Ansori Ajarkan Cara Bicara Kasar, Ayah Bima Yudho Beri Jawaban Menohok
Mendengar ucapan itu, ayah Bima yang akrab disapa Juli nampak tak terima dan meradang.
Alhasil, pria yang sempat diintimidasi oleh pihak pemerintah Provinsi Lampung tersebut langsung memaparan soal pendidikan putranya yang diterima di sejumlah universitas luar negeri.
"Bicara masalah pendidikan ini sekarang ya ini, anak saya diterima di Australia-nya tiga perguruan tinggi negeri, di Amerika dua. Tapi di Republik Indonesia tidak dipakai. Itu data-data real itu," ujar Julaiman menjawab perkataan Gindha Ansori terkait pengetahuan.

Bahkan, Juliman mengungkapkan jika tingkat pendidikan di perguruan tinggi tempat Bima menimba ilmu saat ini jauh lebih baik dibanding universitas ternama di Indonesia.
"Tingkat pendidikan perbandingan di dunia jauh (dengan) UI, ITB, UGM. Bisa lihat dibandingkan dengan perguruan tinggi anak saya ini urutannya. Masalah ke kritikan pendidikan, real itu mas, itu tuh," kata Juliman.
Atas tindakan Bima menyuarakan kritikannya untuk Lampung, Juliman sebagai ayah mengaku akan terus mendukung sang putra.
Menurutnya, akan lebih seru lagi nanti ketika dirinya sudah tidak lagi menjadi PNS.
Kritikan yang disampaikan Bima bisa jadi lebih seru.
"Tetap berjuang semangat. Saya dukung. Apalagi nanti saya sudah enggak PNS. Lebih seru," ujar Juliman.
Mendengar ucapan Juliman itu, para audiens yang hadir dalam program acara tersebut memberikan sorakan heboh kepada ayah Bima Yudho.
Baca juga: Alasan Bima Yudho Sebut Dajal Saat Kritik Lampung, Akui Sengaja: Biar Sampai ke Kuping Pejabat!
Seperti diketahui, saat ini Bima Yudho Saputro masih berada di Australia untuk menempuh pendidikan.
Kritik-kritik yang disampaikan Bima juga dilakukan secara daring melalui video yang dibuatnya di Australia.

Sebelumnya, Gindha Ansori telah melaporkan Bima terkait UU ITE dari tindakan maupun ucapan Bima Yudho saat mengkritik Lampung menggunakan diksi 'Dajal'.
Namun,Polda Lampung resmi menghentikan kasus Bima Yudho yang sebelumnya dilaporkan ke polisi karena menggunakan kata 'Dajal' saat mengkritik pemerintah Lampung.
Berdasarkan penyelidikan polisi, tidak ditemukan adanya unsur-unsur pidana termasuk pelanggaran UU ITE dari tindakan maupun ucapan Bima Yudho saat mengkritik Lampung.
Hal ini diungkap Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad.
"Setelah dilakukan penyelidikan, kasus yang dilaporkan itu bukan tindak pidana," kata Pandra saat dihubungi, Selasa (18/4/2023).
Dalam penyelidikan ini, Polda Lampung telah memeriksa tiga orang ahli, yaitu dua ahli pidana Ahmad Rizal dan Bambang Hartono serta satu orang ahli bahasa Hasnawati Nasution.
Menurut Pandra, pokok kasus yang dilaporkan oleh pengacara Ginda Anshori itu atas diksi "Dajjal" tidak merujuk pada suku, agama, dan ras tertentu.
"Tidak merujuk ke SARA dan juga tidak ada unsur kebencian sebagaimana dilaporkan oleh pelapor," kata Pandra.
Bima Yudho Sindir Gindha Ansori
Bima Yudho Saputra pun langsung menyampaikan reaksinya seolah menertawakan pengacara yang telah pelaporkannya.
Bima bahkan menyindir Gindha Ansori seolah malu karena laporannya dihentikan oleh kepolisian Lampung.

Hal ini tak lepas dari dukungan para netizen dan tokoh publik yang menyoroti kasusnya.
"Gue lihat-lihat gue terkenal tuh, artis gue di Indo disini gak ada yang kenal gua, pada heboh deh, gue disini nyantai gaes, di Twitter trending, terus sekarang si lawyernya malu tuh ngomong-ngomong PL PL, malu kan," sindir Bima Yudho Saputra, melalui isntagram storynya, Selasa, (18/4/2023).
Tak hanya itu, Bima juga menyinggung Gindha dan menyebut telah kalah sebelum diberi ultimatum olehnya.
"Duh malu deh, kalo kata gue udah kabur menghilang dari dunia nyata deh, kasihan haha padahal gue merasa gue gak pakai skill wak, belum gua ulti udah kalah," ucap Bima sembari tertawa.
Meski demikian, Bima mengaku belum merasa menang setelah laporan kasusnya dihentikan.
"Kata orang-orang 'Bima lo menang' No belum, gue belum menang," pungkasnya.
Bima pun membagikan sejumlah artikel berita yang menyampaikan laporan dari Gindha Ansori dihentikan Ditreskrimsus Polda Lampung.
Baca berita lainnya di google news
Mendagri Turun Tangan Terkait Polemik Bupati Pati Naikkan PBB 250 Persen, Diprotes Warga |
![]() |
---|
Respon Presiden Prabowo Soal Pengibaran Bendera One Piece, Tak Masalah jika Bentuk Ekspresi |
![]() |
---|
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto Dipromosikan, Besan Dedi Mulyadi Jadi Kabaharkam Polri |
![]() |
---|
Mutasi Polri, Komjen Syahardiantono Jadi Kabareskrim Polri Baru Gantikan Komjen Pol Wahyu Widada |
![]() |
---|
Sosok Febrie Adriansyah, Jampidsus Kejagung yang Rumahnya Dijaga TNI, Harta Kekayaan Capai Rp18 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.