Lebaran 2023

Contoh Teks Khutbah Lebaran Idul Fitri 2023, Inspiratif dan Mudah Dimengerti, Tersedia Bentuk PDF

Berikut contoh teks khutbah lebaran Idul Fitri 1444H/2023 inspiratif dan mudah dimengerti, lengkap dalam bentuk PDF yang bisa unduh melalui link dibaw

Tribunsumsel.com
Contoh Teks Khutbah Lebaran Idul Fitri 2023, Inspiratif dan Mudah Dimengerti, Tersedia Bentuk PDF 

Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Dalam kitab Tafsir Al-Bahrul Muhith, Tafsir Fathur Rahman fi Tafsiril Qur’an, Al-Kasyfu wal Bayan fi Tafsiril Qur’an, dan Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, disebutkan bahwa takbir yang dimaksud pada ayat tersebut adalah takbir yang disunnahkan pada Idul Fitri, sebagaimana diyakini para ulama.

Jamaah yang dimuliakan Allah swt,

Melafalkan takbir dengan begitu lantang, harus diiringi dengan wujud penghambaan, bahwa Allah-lah yang Mahabesar, kita kecil sekecil-kecilnya, kerdil sekerdil-kerdilnya.

Besar kecil bukan semata fisik, kita ukurannya yang kurang dari dua meter, lebar tak lebih dari semeter.

Lebih dari itu, kita adalah kecil sebagai makhluk, kecil jiwanya, kecil otaknya, kecil segala-galanya. Dalam arti lain, kita adalah makhluk yang serba terbatas karena saking kecilnya.

Dengan merasa diri, bahwa kita ini kecil, wujud penghambaan kita kepada Allah yang Mahabesar sebagaimana dilafalkan kita dalam takbir, tentu akan terus bertumbuh.

Allahu Akbar, Allah betul-betul dan satu-satunya Zat Yang Mahabesar. Sementara yang lain, apalagi diri ini, kecil.

Maka, sudah sepatutnya, kita menyembah-Nya, mengikuti aturan yang telah ditetapkan-Nya. Jamaah yang berbahagia, Takbir tersebut sebagai bentuk pengagungan kita atas apa yang telah Allah swt hidayahkan kepada kita, apa yang telah Allah swt berikan petunjuk kepada kita.

Dan karenanya, kita harus bersyukur. Sebab, tujuan kita merayakan hari raya Idul Fitri ini tidak lain adalah mensyukuri nikmat Allah swt yang tak terbilang itu, khususnya nikmat berupa hidayah iman dan Islam, nikmat kita dapat melaksanakan ketaatan.

Sebab, sebagaimana hakikatnya Idul Fitri, kita dikembalikan kepada ke-fitri-an. Fitri berarti kesucian, asal mula kejadian, ataupun agama Islam itu sendiri.

Dalam arti, kita kembali kepada agama Islam, kita kembali suci, kita kembali menjadi orang yang bersih tanpa noda-noda dosa.

ما من مولود الا يولد على الفطرة وفي رواية على الملة فأبواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه

Artinya: “Tidak sekali setiap manusia yang dilahirkan terlahir dalam keadaan suci (fitrah) atau dalam riwayat lain dalam beragama (Islam). Orang tuanyalah yang membuatnya Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi.”

Jamaah kaum muslimin wal muslimat yang dimuliakan Allah swt,

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved