Hari Kartini 2023

3 Contoh Naskah Pidato Hari Kartini 2023, Singkat dan Inspiratif Bangkitkan Semangat Kaum Wanita

Berikut kumpulan contoh naskah pidato Hari Kartini 2023, singkat dan inspiratif untuk meningkatkan semangat kaum wanita, bisa digunakan sebagai kata s

Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
Tribunsumsel.com
3 Contoh Naskah Pidato Hari Kartini 2023, Singkat dan Inspiratif Bangkitkan Semangat Kaum Wanita 

Maka dari itulah, pendidikan menjadi perihal yang sangat penting bagi perempuan. Penting bagi keluargnya, anak-anaknya, hingga untuk kemajuan bangsa dan negara.

Saudara-saudari yang berbahagia;

Mengingat pentingnya kontribusi perempuan di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia, maka dirasa penting bagi kita untuk memetik momentum peringatan Hari Kartini.

Harapannya ialah, peringatan ini tidak sekadar seremonial belaka melainkan ada semangat yang dibawa, sebagaimana habis gelap terbitlah terang.

Saudara-saudari yang berbahagia;

Kiranya demikianlah sambutan yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Mohon maaf atas segenap khilaf dan salah. Saya akhiri;

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

3. Naskah Pidato Hari Kartini

Assalamu’alaikum wr. wb.
Yang saya hormati,
Bapak dan Ibu Guru yang ada di Sekolah,
Dan teman-teman yang saya cintai semuanya.

Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur akan kehadiran Allah swt yang memberikan karunianya kepada kita semua sehingga bisa berkumpul pada kesempatan ini.

Pada hari ini izinkan saya untuk membacakan sebuah karangan pidato untuk mengisi perayaan hari Kartini yang jatuh pada hari ini.

Habis gelap terbitlah terang, kalimat istimewa yang tidak bisa kita lepaskan dari Raden Ayu Kartini.

Sosok wanita hebat pejuang kemerdekaan bagi kaum wanita yang ada di Indonesia. Dulu, semuanya berpikir bahwasannya wanita lahir itu hanya untuk direndahkan dan hanya sebagai pemuas nafsu belaka bagi para kaum laki-laki.

Namun, pemikiran itu runtuh dan dilawan sungguh-sungguh oleh wanita yang lahir di Jepara ini.

Bahwasannya, sebagai manusia, baik itu laki-laki maupun wanita semuanya memiliki derajat maupun status sosial yang sama.

Tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah, semuanya sama, semuanya seimbang, semuanya sama-sama membutuhkan.

Laki-laki butuh wanita, sedangkan wanita juga butuh laki-laki. Jadi, kenapa harus ada perbedaan status sosial?

Itulah, inti merah pemikiran merdeka dari sosok wanita yang suka berpakaian batik ini.

Beliau yang sungguh peduli akan nasib para wanita pribumi yang pada kala itu status sosialnya sangat rendah sekali.

Hadirnya yang kerap sekali disepelekan yang hanya dijadikan sebagai obyek pemuas laki-laki semata.

Benih-benih itu muncul, ketika wanita Jepara ini mulai menulis dari selembar surat hingga puluhan surat yang ditulisnya, semata-mata untuk menuangkan keluh kesahnya akan nasib wanita pribumi.

Dimana surat-surat itu akan selalu dikenang sepanjang masa oleh para penerusnya.

Habis gelap terbitlah terang memang benar adanya, hasil buah pemikiran-pemikiran Kartini dimasa gelap tersampaikan kepada para generasi-generasi dimasa yang benderang ini.

Perjuangannya mampu menginspirasi banyak kaum wanita pribumi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan bersama-sama sampai hari ini.

Sekian pidato yang bisa saya bawakan pada kesempatan perayaan hari Kartini ini, jika ada kesalahan kata maupun kesalahan yang saya buat.

Mohon untuk dimaafkan, terima kasih atas kesempatan dan waktunya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved