Mulyadi Korban Mbah Slamet

Jenazah Mulyadi Warga Palembang Korban Mbah Slamet Dimakamkan di TPU Soak Simpur

Jenazah Mulyadi warga Palembang korban Mbah Slamet dimakamkan di TPU Soak Simpur Sukarami Palembang, Rabu (12/4/2023) usai shalat zuhur.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Jenazah Mulyadi warga Palembang korban Mbah Slamet dimakamkan di TPU Soak Simpur Sukarami Palembang, Rabu (12/4/2023) usai shalat zuhur. 

12 Korban Mbah Slamet Berhasil Ditemukan

Media asing ikut menyorot kekejaman Tohari alias Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah yang tega membunuh belasan pasiennya.

Sejauh ini sudah 12 jenazah korban Mbah Slamet yang berhasil ditemukan.

Dkutip dari KompasTV.COM, Jumat (7/4/2023), media asing yang memberitakan Mbah Slamet adalah Media Inggris, BBC dan media Malaysia, The M Star.

Media Inggris, BBC, Kamis (6/4/2023), mengungkapkan bagaimana aksi keji dilakukan dukun bernama Tohari alias Mbah Slamet, 45 tahun.

Media itu mengungkapkan bahwa setidaknya 12 jasad ditemukan terkubur di halaman dukun tersebut.

Mereka menuliskan bahwa polisi Indonesia telah menangkap Mbah Slamet setelah penemuan itu.

“Polisi mengatakan ia berjanji secara gaib akan menggandakan uang, dan ketika klien menginginkan uang mereka kembali ia meracuni mereka,” tulis BBC.

Mbah Slamet pun didakwa dengan pembunuhan berencana terhadap para korban di rumahnya di Banjarnegara, Jawa Tengah.

BBC mengungkapkan Tohari ditangkap pada pekan ini, setelah putra korban terbarunya melaporkan kepada polisi bahwa ayahnya diketahui terakhir kali berada di rumah sang dukun.

Keluarga korban yang bernama Paryanto itu tak bisa menghubunginya sejak 24 Maret.

Pihak otoritas kemudian mendatangi rumah Tohari di Desa Balun, Senin (3/3), di mana mereka menemukan beberapa kuburan dangkal di lokasi terdekat.

Selain BBC, media Malaysia, The M Star, juga memberitakan kasus mengenai pembunuhan keji dukun Mbah Slamet.

Media itu mengatakan bahwa sang korban, Paryanto memberikan uang sebesar Rp70 juta untuk digandakan menjadi Rp5 miliar.

Menurut The M Star, Paryanto memberikan uang itu ke Mbah Slamet pada Juli 2022 lalu, dan setelah selama beberapa bulan tak ada hasil, Paryanto meminta Mbah Slamet mengembalikan uangnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved