Anas Urbaningrum Bebas

Profil Sosok Athiyyah Laila Istri Anas Urbaningrum Setia Menunggu Suami Bebas, Anak Kiai Terkenal

Profil lengkap Athiyyah Laila istri Anas Urbaningrum yang setia menanti suami bebas dari penjara.Melansir dari Tribunjabar.com, Senin (10/4/2023)  A

Editor: Moch Krisna
Kolase/Tribunnews
Profil Sosok Athiyyah Laila Istri Anas Urbaningrum, Anak Kiai Terkenal dari Yogjakarta 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Profil lengkap Athiyyah Laila istri Anas Urbaningrum yang setia menanti suami bebas dari penjara.

Melansir dari Tribunjabar.com, Senin (10/4/2023)  Athiyyah Laila dikenal sebagai istri Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat.

Saat sang suami tersandung kasus korupsi, Athiyyah pun ikut diperiksa sebagai saksi.

Bahkan meski beberapa kali dimintai keterangan atas kasus suaminya, Athiyyah tetap tegar.

Di sisi lain, kesetiaan Athiyyah pun diuji saat harus berpisah dengan Anas selama 8 tahun lamanya.

Istri Anas tersebut terbilang memiliki latar belakang keluarga dan pendidikan cukup baik.

Dilansir dari Kompasiana.com, Athiyyah Laila merupakan lulusan UGM.

Ia pernah menuntut ilmu D3 Pemasaran di UGM dan lulus pada 1998.

Athiyyah dinikahi Anas Urbaningrum pada 10 Oktober 1999 di Yogyakarta.

Ada yang menarik, Athiyyah dan Anas diperkenalkan teman-teman mereka di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) UGM.

Bahkan keduanya hanya melalui masa perkenalan singkat 4 bulan hingga akhirnya mantap menikah.

Setelah menikah, Athiyyah tinggal bersama Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Dari pernikahannya itu, Athiyyah dan Anas dikaruniai empat orang anak.

Di antaranya Akmal Naseery, Aqeela Nawal Fathina, Aqeel Najih Enayat, dan Aisara Najma Waleefa.

Sejak suami tersandung kasus korupsi, sosok Athiyyah tak luput mendapat sorotan karena titelnya sebagai seorang anak kiai.

Diketahui Athiyyah Laila merupakan anak KH Attabik Ali, pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta.

KH Attabik Ali sendiri, ayahnya merupakan mantan Rais A’aam PB NU KH Ali Ma’sum.

Profil Anas Urbaningrum Terpidana Korupsi yang Jadi Sorotan Karena Bakal Bebas Dari Lapas Sukamiskin
Profil Anas Urbaningrum Terpidana Korupsi yang Jadi Sorotan Karena Bakal Bebas Dari Lapas Sukamiskin (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Bahkan menurut silsilah keluarganya, Athiyyah Laila memiliki hubungan dengan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah.

KH Ali Ma'sum kakeknya mempersunting anak KH Munawir Krapyak dan adik KH Munawir, Nyai Rum adalah istri dari KH Ahmad Dahlan.

Sebagai anak kiai, tak heran didikan khas santriwati melekat pada Athiyyah sehingga laiknya anak rumahan.

Pengaruh kultur pesantren lekat dengan kesehariannya.

Bahkan lingkungan pesantren telah membentuk Athiyyah menjadi wanita penurut dan taat suami.

Ketaatan dan kesetiaan Athiyyah pada suami terbukti.

Selama 8 tahun tegar berpisah dengan suami, Athiyyah tetap menantikan kepulangan suami.

Anas Urbaningrum Bebas Besok

Anas Urbaningrum bakal bebas dari Lapas Sukamiskin, Bandung pada Selasa (11/4/2023).

Sejumlah agendapun telah disiapakan saat ia keluar dari Lapas Sukamiskin untuk menghirup udara bebas.

Salah satu hal yang bakal dilakukan oleh Anas Urbaningrum ialah terbang ke Blitar untuk menemui orang tuanya.

Seperti diketahui, Anas Urbaningrum merupakan koruptor proyek Hambalang.

Dihari kebebasannya itu, rencananya bakal ada ribuan pendukungnya yang akan menjemput ke Lapas Sukamiskin besok. 

Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad, mengatakan ada sejumlah rangakaian kegiatan saat menjemput Anas Urbaningrum bebas dari Lapas Sukamiskin. 

Pertama, kata dia, Anas dijadwalkan ke luar lapas sekitar pukul 14.00, dilanjutkan pidato kebebasan dihadapan para pendukungnya. 

Setelah itu, kata dia, rombongan kemudian bergerak ke Rumah Makan Ponyo, Cinunuk, untuk buka puasa bersama. 

"Mohon dalam perjalanan dengan kendaraan masing masing dapat menjaga ketertiban berlalu lintas," ujar Muhammad Rahmad, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (10/4/2023). 

Selain buka bersama, kata dia, bakal ada acara kuliah tujuh menit (Kultum), dilanjutkan buka puasa bersama dan Salat Magrib di RM Ponyo, Jalan Cinunuk, Kabupaten Bandung.

"Salat Isya dan Tarawih berjamaah dilanjutkan kegiatan silaturrahim di RM Ponyo," ucapnya.

Setelah acara selesai, Anas dan keluarga bergerak menuju Blitar untuk bertemu dengan orang tuanya. 

"Sahabat-sahabat Anas kembali ke daerah masing-masing," katanya.

Setelah di Blitar, Anas pun direncanakan akan ke Jakarta untuk silaturahmi dengan para pendukungnya. 

Ia pun mengimbau kepada para sahabat Anas agar tidak semuanya datang ke Bandung atau ke Blitar, karena Anas sudah memiliki agenda ke beberapa daerah. 

"Misalnya yang dari Jawa Timur, tidak perlu semuanya ke Jakarta, karena Mas Anas akan ke Blitar, kemudian yang di Jakarta tidak perlu semuanya ke Bandung karena hari Jumat Mas Anas akan ke Jakarta, untuk Jogja nanti insya Allah Mas Anas akan lebaran di sana," ucapnya. 

Profil Anas Urbaningrum

Anas Urbaningrum merupakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang menjadi terpidana kasus korupsi Hambalang dan tak lama lagi akan bebas.

Dia diperkirakan akan menghirup udara bebas pada April 2023 setelah mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung.

Dilansir dari wikipedia, Anas merupakan pria kelahiran 15 Juli 1969 adalah seorang politikus asal Indonesia.

Anas Urbaningrum merupakan Ketua Presidium Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia yang dideklarasikan pada 15 September 2013.

Sebelumnya, ia adalah Ketua Umum DPP Partai Demokrat dari 23 Mei 2010 hingga menyatakan berhenti pada 23 Februari 2013.

Pada kepengurusan DPP Partai Demokrat sebelumnya, Anas menjabat Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah DPP Partai Demokrat.

Perjalanan Kasus Korupsi Wisma Altet Hambalang yang Dilakukan Anas Urbaningrum, Sidang Hingga PK
Perjalanan Kasus Korupsi Wisma Altet Hambalang yang Dilakukan Anas Urbaningrum, Sidang Hingga PK (Kolase Tribunsumsel.com/ Tribunnews)

Anas Urbaningrum juga sempat menjadi Ketua Fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat sebelum mengundurkan diri setelah terpilih menjadi ketua umum.

Anas terpilih menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2009 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI (Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung dengan meraih suara terbanyak.

Sejak terpilih menjadi ketua partai, ia mengundurkan diri dari jabatannya di DPR. Anas ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 22 Februari 2013.

Lahir di Desa Ngaglik, Srengat, Blitar, Jawa Timur, Anas menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di Kabupaten Blitar.

Setelah lulus dari SMA 1 Srengat, ia masuk ke Universitas Airlangga, Surabaya, melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) pada 1987.
Di kampus ini ia belajar di Jurusan Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, hingga lulus pada 1992.

Anas melanjutkan pendidikannya di Program Pascasarjana Universitas Indonesia dan meraih gelar master bidang ilmu politik pada 2000.

Tesis pascasarjananya telah dibukukan dengan judul "Islamo-Demokrasi: Pemikiran Nurcholish Madjid" (Republika, 2004).

Kini ia tengah merampungkan studi doktor ilmu politik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kiprah Anas di kancah politik dimulai di organisasi gerakan mahasiswa.

Dia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar HMI pada kongres yang diadakan di Yogyakarta pada 1997.

Dalam perannya sebagai ketua organisasi mahasiswa terbesar itulah Anas berada di tengah pusaran perubahan politik pada Reformasi 1998.

Pada era itu pula ia menjadi anggota Tim Revisi Undang-Undang Politik, atau Tim Tujuh, yang menjadi salah satu tuntutan Reformasi.

Pada pemilihan umum demokratis pertama tahun 1999, Anas menjadi anggota Tim Seleksi Partai Politik, atau Tim Sebelas, yang bertugas memverifikasi kelayakan partai politik untuk ikut dalam pemilu.

Selanjutnya ia menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum periode 2001-2005 yang mengawal pelaksanaan pemilu 2004.

Setelah mengundurkan diri dari KPU, Anas bergabung dengan Partai Demokrat sejak 2005 sebagai Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah.

Pada 22 Februari 2013, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Anas sebagai tersangka atas atas dugaan gratifikasi dalam proyek Hambalang.

Keesokan harinya, pada 23 Februari 2013, Anas menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat dalam sebuah pidato yang disampaikan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta.

Pengalaman

Ketua Umum DPP Partai Demokrat 2010-2013

Anggota Presidium Korps Alumni HMI 2012-2015

Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) 2013 - Sekarang.

Berikut Profil dan Biodata Dr H Anas Urbaningrum SIP MSi

Ketua Umum Partai Demokrat ke-3

Masa jabatan

24 Juli 2010 – 30 Maret 2013

Pendahulu Hadi Utomo

Pengganti Susilo Bambang Yudhoyono

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia

Masa jabatan

1 Oktober 2009 – 23 Juli 2010

Pengganti : Maimara Tando

Daerah pemilihan Jawa Timur VI

Anggota Komisi Pemilihan Umum

Masa jabatan

11 April 2001 – 8 Juni 2005

Ketua KPU Nazaruddin Sjamsuddin

Informasi pribadi

Lahir 15 Juli 1969 (umur 53)

Ngaglik, Srengat, Blitar, Indonesia

Partai politik: Partai Demokrat

Suami/istri : Athiyyah Laila

Anak : Akmal Naseery

Aqeela Nawal Fathina

Aqeel Najih Enayat

Aisara Najma Waleefa

Alma mater : Universitas Airlangga

Universitas Indonesia

Universitas Gadjah Mada

Pekerjaan : Politikus

(*)

Baca berita lainnya di Google news.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved