Ramadhan 2023

Naskah Kultum Pesantren Kilat Ramadhan 2023 File PDF, Untuk Kegiatan di Sekolah Tingkat SD/SMP/SMA

Naskah Kultum Pesantren Kilat Ramadhan 2023 File PDF, Untuk Kegiatan di Sekolah Tingkat SD/SMP/SMA

Tribunsumsel.com
Naskah Kultum Pesantren Kilat Ramadhan 2023 File PDF, Untuk Kegiatan di Sekolah Tingkat SD/SMP/SMA 

Dakwah pada hakikatnya memang kewajiban setiap muslim dalam kapasitas yang berbeda-beda dan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Dengan prinsip "Ballighu'anni walau aayah" (sampaikanlah dariku walau satu ayat saja) menegaskan hal tersebut.

Dakwah adalah seruan, ajakan kepada Islam. Seruan untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan seruan menjauhi larangan-larangan-Nya. Berdasarkan prinsip ini, pada hakikatnya semua umat muslim adalah dai (penyeru) kepada kebaikan dan pencegah terjadinya kemungkaran (amar ma'ruf nahi munkar).

Ketahuilah bahwa para dai adalah seorang yang memiliki perkataan yang baik dan mendapat sanjungan dari Allah. Sebagaimana disebutkan dalam surah Fussilat ayat 33,

وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَآ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, "Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?"

Yang dimaksud dalam ayat ini kata Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya juz 12 halaman 240, bukanlah orang yang hanya sekadar berdakwah atau mengajak orang lain untuk baik.

Namun, mereka mengajak juga termasuk orang yang mendapat petunjuk, lalu mengajak yang lain. Ia mengajak kepada kebaikan, namun ia pun mengamalkannya.

Begitu pula ia melarang dari suatu kemungkaran, ia pun menjauhinya. Artinya, agar dakwah bisa memengaruhi masyrakat dan mengubahnya ke arah yang lebih baik tentu persyaratan utamanya adalah penyeru itu sendiri.

Secara ideal, seorang dai adalah pengamal pertama ajaran Islam sebelum mengajak orang laun.

Akan tetapi, jika belum sanggup mengamalkannya bukan berarti tidak boleh menyampaikannya sebab jika begitu akan banyak ajaran agama yang tidak pernah menjadi materi dakwah.

Hal lain yang menentukan pula adalah kapasitas keilmuwan penyeru dakwah. Ini bermakna bahwa kita tidak pernah berhenti belajar, menambah pengetahuan, wawasan, dan bacaan terutama yang terkait langsung dengan dakwah pada bulan Ramadhan ini.

Muslimin yang berbahagia..

Dakwah mesti memerhatikan kondisi. Maksudnya, dahulukan yang lebih penting barulah hal-hal penting lainnya.

Tetapi juga harus memerhatikan keadaan masyarakat dengan penyampaian agar mudah diterima.

Dalam Majmu' al-Fatawa juz 20 halaman 59, Ibnu Taimiyyah berkata, "Suatu penjelasan dan dakwah pada suatu masalah bisa saja diakhirkan hingga waktu yang memungkinkan sebagaimana Allah mengakhirkan turunnya ayat dan penjelasan hukum hingga waktu yang memungkinkan saat Rasulullah bisa menerima dan bisa menjelaskannya."

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved