Ramadhan 2023
Bacaan Niat dan Tata Cara Itikaf di Masjid yang Benar untuk Laki-laki/Perempuan Lengkap
Artikel ini memuat bacaan niat dan tata cara i'tikaf di masjid yang benar untuk laki-laki atau perempuan.
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Novaldi Hibaturrahman
TRIBUNSUMSEL.COM- I'tikaf sunnah hukumnya jika dilakukan setiap waktu, namun lebih afdhal (utama) apabila dilaksanakan pada bulan Ramadhan.
Keutamaan i’tikaf di bulan Ramadan salah satunya untuk mendapatkan malam lailatul qadar.
Secara etimologis, kata itikaf bersumber dari bahasa Arab yakni ‘akafa (عَكَفَ) ; fokus, bertempat, menahan, yang kemudian menjadi i'tikaf (اِعْتِكَافٌ) yang berarti beribadah di dalam masjid.
Dalam Quran surat Al Baqarah ayat 125, Allah SWT berfirman mengenai pelaksanaan itikaf di masjid, yang berbunyi
وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ
Latin: wa iż ja'alnal-baita maṡābatal lin-nāsi wa amnā, wattakhiżụ mim maqāmi ibrāhīma muṣallā, wa 'ahidnā ilā ibrāhīma wa ismā'īla an ṭahhirā baitiya liṭ-ṭā`ifīna wal-'ākifīna war-rukka'is-sujụd
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka'bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikan lah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang itikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud."
Dalam Quran surat Al Baqarah ayat 125, Allah SWT berfirman mengenai pelaksanaan itikaf di masjid, yang berbunyi
وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ
Latin: wa iż ja'alnal-baita maṡābatal lin-nāsi wa amnā, wattakhiżụ mim maqāmi ibrāhīma muṣallā, wa 'ahidnā ilā ibrāhīma wa ismā'īla an ṭahhirā baitiya liṭ-ṭā`ifīna wal-'ākifīna war-rukka'is-sujụd
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka'bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikan lah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang itikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud."
Niat dan Waktu Itikaf
Itikaf dapat dilaksanakan di masjid dengan membaca niat:
Latin: Nawaitu an a'takifa fi hadzal masjidil ma dumtu fih
Artinya: “Saya berniat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya.
Niat itikaf lain yang dapat digunakan seperti dikutip dari Kitab Al-Majmu’ karya Imam An-Nawawi:
Latin: Nawaitul i'tikafa fi hadzal masjidil lillahi ta'ala
Artinya, “Saya berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah SWT.”
Adapun waktu i’tikaf yang lebih afdhol adalah di akhir-akhir ramadhan (10 hari terakhir bulan Ramadhan) sebagaimana hadits ‘Aisyah, ia berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau.”[4]
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dengan tujuan untuk mendapatkan malam lailatul qadar, untuk menghilangkan dari segala kesibukan dunia, sehingga mudah bermunajat dengan Rabbnya, banyak berdo’a dan banyak berdzikir ketika itu.
I’tikaf harus dilakukan di masjid dan dianggap sah bila memenuhi rukun-rukun sebagai berikut :
1. Niat Mendekatkan Diri kepada Allah.
2. Berdiam di Masjid
3. Islam dan suci, serta sudah akil baligh.
Tata Cara Itikaf Menurut Ustadz Khalid Basalamah
I’tikaf di bulan Ramadan dilakukan untuk mendapatkan malam lailatul qadar yang sangat diharapkan oleh setiap umat muslim.
Rasulullah SAW selalu melakukan i’tikaf dimasjid setiap 10 hari terakhir di bulan Ramadhan sampai Allah SWT memanggil beliau.
Hal ini terdapat dalam hadist shahih sebagaimana disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa Rasulullah bersabda : “Masjid adalah rumah bagi setiap orang yang bertaqwa, dan Allah akan menjamin bagi orang yang menjadikan masjid sebagai rumahnya dengan memberinya kasih sayang, rahmat atau karunia dan keberhasilan melewati keridhoan Allah sampai ke surganya.” (HR.Tabrani)
Perempuan boleh melakukan i’tikaf dimasjid dengan syarat harus izin kepada walinya.
Namun jika suami istri melakukan i’tikaf, pastikan jika masjid tersebut memiliki hijab atau tidak ada ikhtilath dengan laki-laki.
Tapi yang paling penting dan paling ditekankan itikaf adalah untuk kaum laki-laki.
Pada 10 hari terakhir Ramadhan, muslim yang melakukan I’tikaf harus betul-betul beribadah kepada Allah SWT dan memaksimalkan ibadahnya pada waktu itu.
I’tikaf ini paling afdol dikerjakan pada awal malam di 10 akhir Ramadhan dan keluar setelah sholat idul fitri.
Selepas Ashar ia pergi ke masjid, kemudian mengikat diri dan pulang pada keesokan harinya setelah Sholat Eid.
Setelah subuh, ia mandi, kemudian mengerjakan sholat Eid baru pulang. Hal inilah yang paling afdol dalam melakukan i’tikaf.
Dalam melakukan i’tikaf, dianjurkan untuk tidak melakukan hal-hal kecuali yang sangat darurat.
Apalagi jika terdapat ibadah yang lebih afdol untuk dilakukan selain i’tikaf, termasuk juga bagi yang telah menikah.
Jika istrinya menjenguk ke masjid, maka boleh diantar pulang sebagaimana nabi Muhamamd SAW mengantar pulang shofia saat dia mendatangi beliau yang tengah melakukan i’tikaf didalam masjid.
Jika ada orang yang keluar secara sengaja saat melakukan i’tikaf tanpa udzur, maka i’tikaf yang dilakukannya batal dan harus memulainya dari awal.
Jika betul-betul tidak bisa, maka pilih hari-hari dimana muslim bisa melakukan i’tikaf namun paling tidak lakukan i’tikaf pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.
Malam ganjil itu pada malam 21, 23, 25, 27, dan 29. Muslim yang melakukan I’tikaf pergi ke masjid setelah adzan Ashar berkumandang,
ia sholat Ashar dimasjid kemudian ikut mengurus buka puasa, setelah itu menginap hingga pagi hari.
Paginya jika bukan hari libur, maka dipersilahkan untuk berangkat bekerja. Mencari rezeki juga hukumnya wajib.
Namun jangan luput, karena i’tikaf hanya dilakukan saat malam hari dan pada saat I’tikaf muslim diperkenankan untuk tidur atau istirahat.
Baca juga: Niat dan Cara Tayamum Pengganti Wudhu di Pesawat, Bus, Kapal, Kereta Api dan Mobil
Baca juga: Beda Malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, 2 Waktu Mulia di Bulan Ramadhan, Jangan Sampai Keliru
Baca juga: Arti Allahummaftahli Fihi Abwabal Jinani, Doa Hari ke-20 Bulan Ramadhan, Agar Menjadi Ahlul Quran
Itulah bacaan niat dan tata cara i'tikaf di masjid yang benar untuk laki-laki atau perempuan.
Baca artikel dan berita lainnya langsung dari google news
Itikaf
Cara Melaksanakan Itikaf
Tata Cara Melakukan Itikaf
Bacaan Niat Itikaf Arab Latin
Ramadhan 2023
Tribunsumsel.com
Batas Bayar Zakat Fitrah Sampai Jam Berapa? Ini Waktu Terbaiknya, Lengkap |
![]() |
---|
Bacaan Doa Menerima Zakat Beserta Latin dan Artinya, Ini 8 Golongan Penerima Zakat |
![]() |
---|
Doa Niat Zakat Fitrah untuk Ibu Kandung, Diri Sendiri dan Keluarga, Lengkap Arab Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Tata Cara Sholat Lailatul Qadar Malam 27 dan 29 Ramadhan 1444H, Beserta Bacaan Niat dan Doa |
![]() |
---|
Doa Hari Ke 27 Bulan Ramadhan Lengkap dan Mudah Dibaca, Amalan 10 Hari Terakhir Puasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.