Profil Sosok Mansyur Ahmad Ayah Alshad Ahmad Eks Pegawai Pajak Era Soeharto Hingga Jualan Tanah

"Nah itu cuannya lumayan kenceng karena hokinya dia di situ. Bisa dapat tanah murah, harga jual bisa dapat tinggi," jelas Alshad.

Kendati demikian, Alshad menuturkan jika rumah mewah tersebut saat ini sedang dalam proses penjualan.

Lantaran anggota keluarga yang kini tinggal di rumah tersebut semakin sedikit, sehingga mereka berniat menjualnya dan membagi asetnya.

"Rumah gue sekarang ini mau dijual bang karena kakak udah pada nikah jadi sepi di rumah," ujar Alshad.

Dari situlah sepupu dari Raffi Ahmad ini berencana menggunakan hasil penjualan untuk membangun kebun binatang yang lebih besar yang akan menampung semua hewan peliharaannya.

"Jadi (rumah) dijual terus gue bisa bikin zoo, terus beli rumah lagi. Pokoknya dipecah lah asetnya, rekonstruksi aset," tambahnya.

Terbongkar Kemewahan Rumah Mansyur Ahmad

Raffi Ahmad pernah membongkar bagaiman Mansyur Ahmad bisa meraih kesuksesannya saat ini.

Keponakan Mansur Ahmad itu berkunjung ke rumah mewah sang paman hingga mengulik rahasia karir suksesnya.

"Seorang Bapak Mansyur Ahmad bapaknya Alshad Ahmad kerjaannya apa sih? Kan banyak yang kepo nih. Kalau Papa aku kerja di bank. Papa aku sebagai apa sih?," tanya Raffi, dikutip Tribun Jatim dari GridPop.ID

Mansyur Ahmad pun menjawab pertanyaan Raffi. Rupa nya, ayah Alshad itu pernah bekerja di kantor pajak selama 11 tahun hingga akhirnya kembali memutuskan untuk melanjutkan sekolah.

"(Ayah Raffi) Manajer, kepala cabang. Wa Uung kerja? Pertama di pajak, kantor pajak 11 tahun. 11 tahun tuh minta cuti tanpa tanggungan negara, mau ambil sekolah MBA kan," kata Mansyur Ahmad.

"Wa Uung dulu pengen banget MBA tuh wah keren akhirnya dapet MBA. Lewat 14 bulan gak bisa lagi masuk ke pegawai negeri lagi. Bisnis lah Fi. Bikin film," lanjutnya.

Beragam bisnis dijalani oleh anak lima anak itu, mulai dari bisnis film dengan membuat sebuah rumah produksi, hingga bisnis motor.

Mansyur Ahmad juga sempat mengakui bahwa rumahnya itu dibanderol dengan harga ratusan miliar rupiah.