Universitas Terbuka Palembang Sukses Gelar Orientasi Mahasiswa Baru 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Universitas Terbuka (UT) Palembang menggelar orientasi gelombang ketiga diikuti sebanyak 1.000 mahasiswa yang berasal dari Palembang, Ogan Ilir, OKI, Musi Banyuasin dan Banyuasin

Kegiatan orientasi studi mahasiswa baru Universitas Terbuka (UT) Palembang yang digelar di ballroom hotel Aryaduta Palembang, Minggu (19/3/2023).

Direktur Universitas Terbuka Palembang Dr. Meita Istianda, M.Si mengatakan tahun ini terdapat 6.000 mahasiswa baru yang mendaftar dan diterima di empat fakultas Universitas Terbuka.

Orientasi ini merupakan yang ketiga kalinya digelar setelah sebelumnya gelombang pertama di gelar Muara Enim dan Baturaja.

Sebaran jurusan yang dipilih mahasiswa merata di hampir semua fakultas yang ada yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sains dan Teknologi juga Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

"Alhamdulillah peminat UT sekarang semakin banyak dan sebaran jurusan pendidikan yang diambil juga merata berbeda dengan dulunya yang didominasi oleh jurusan FKIP saja," ujar Meita.

Rektor Universitas Terbuka Prof Ojad Darojat, Ph.D mengatakan Universitas Terbuka kini semakin disukai millenial karena terbukti persentase naik 10 persen dari tahun lalu yang cuma 20 persen.

Dia mengatakan sebelumnya mahasiswa Universitas Terbuka 90 persen didominasi oleh pekerja yang kuliah untuk mendapatkan gelar tapi kini millenial atau lulusan SMA semakin banyak berminat kuliah di UT atau 30 persen mahasiswa UT tahun ini secara keseluruhan di seluruh tanah air adalah lulusan SLTA.

"Total mahasiswa UT saat ini 440 ribu dan 30 persennya adalah millenial yang berdampak positif bahwa millenial tertarik ikut kuliah jarak jauh," katanya saat menghadiri orientasi studi mahasiswa baru di hotel Aryaduta, Minggu (19/3/2023).

Universitas Terbuka miliki metode pembelajaran jarak jauh sehingga tidak akan kendala bagi mahasiswa yang daerahnya belum terjangkau sinyal komunikasi dengan baik seperti di kawasan Indonesia Timur.

Sistem pembelajaran jarak jauh yakni pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak berupa modul maupun non cetak seperti rekaman audio atau video, komputer atau juga internet sehingga mahasiswa bisa belajar sendiri secara mandiri.

Namun untuk ujian tetap dilakukan secara offline dengan menempatkan mahasiswa ujian di suatu tempat atau ruangan yang dijaga pengawas yang membuat mahasiswa tidak bisa mencontek jawaban ujian dan soal ujian juga tidak mungkin tertukar antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya.

Sementara itu Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati mengatakan Universitas Terbuka (UT) menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin belajar tidak kenalan batas dan waktu yang dibutuhkan semua elemen masyarakat.

UT membuka peluang untuk bisa belajar bagi semua orang karena memberikan kemudahan sambil bekerja, kemudahan  inilah yang dimanfaatkan masyarakat sehingga peminat UT terus naik dari tahun ke tahun.