Berita SMK PP SEMBAWA

59 Siswa SMKPP Kementan Lulus Ujian Kompetensi Bidang Perkebunan

SMKPPN Sembawa menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) menggelar Uji Sertifikasi Profesi (USP) pada tanggal 9-10 Maret 2023.

|
Editor: Sri Hidayatun
dokumentasi SMK PP Sembawa
SMKPPN Sembawa menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) menggelar Uji Sertifikasi Profesi (USP) pada tanggal 9-10 Maret 2023. 

TRIBUNSUMSEL.COM,BANYUASIN– Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia  Pertanian (BPPSDMP) menyiapkan lulusan Siswa SMK PP Negeri Sembawa untuk menjadi SDM unggul yang siap masuk dunia kerja.

Salah satu caranya, dengan mengikuti sertifikasi kompetensi sesuai dengan bidang yang dikuasai.

SMKPPN Sembawa menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) menggelar Uji Sertifikasi Profesi (USP) pada tanggal 9-10 Maret 2023.

Sebanyak 59 peserta didik prodi Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) tingkat akhir mengikuti Uji Sertifikasi Profesi (USP) yang terbagi menjadi dua skema.

Pertama, skema Mandor Pemeliharaan Kelapa Sawit berjumlah 32 peserta dan kedua, Mandor Panen Kebun Kelapa Sawit berjumlah 29 peserta. 

Sertifikat kompetensi ini berbeda dengan ijazah yang sudah didapatkan di sekolah atau universitas.

Beberapa perusahaan menganggap sertifikat kompetensi lebih penting karena kualitas dari calon pekerja bisa diketahui baik aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Sertifikat ini dapat memperlihatkan bahwa seseorang yang lolos dari instansi/ sekolah tertentu siap untuk bekerja sesuai dengan bidang yang dikuasai.

Baca juga: Panen Raya Nusantara Satu Juta Hektare, Kementan Beri Apresiasi Petani Modern Serang

Baca juga: Smart Farming, KUR, dan Milenial Amunisi Andalan Kementan Bangun Pertanian Indonesia

Hal ini sejalan dengan harapan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang berharap agar generasi muda mengambil peran dalam pembangunan pertanian.

“Optimistis kaum milenial yang memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern,” kata Syahrul.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan Kementan melalui SMK-PP, politeknik atau pendidikan vokasi akan terus berupaya menghasilkan SDM profesional, berjiwa wirausaha dan daya saing tinggi.

“Salah satu indikasi keberhasilan dari pendidikan vokasi Kementan adalah output atau alumninya dapat diserap oleh dunia usaha atau dunia industri atau dunia usaha dunia industri,” kata Dedi.

SMK-PP Negeri Sembawa sebagai institusi pendidikan vokasi Kementan terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas lulusannya.

Kepala Sekolah SMKPP Negeri Sembawa Yudi Astoni yang diwakili oleh wakil kepala bidang pengajaran Estri Rahajeng didampingi ketua TUK Yoniar Effendi menjelaskan USP telah berjalan dengan lancar, dimulai dengan pra asesmen dilanjutkan dengan ujian tulis/wawancara/lisan serta observasi.

Estri mejelaskan skema mandor panen yang diujikan meliputi melakukan pembagian tugas kepada pekerja, mengawasi pekerja sesuai arahan, menilai kesesuaian hasil kerja, menghimpun data hasil pelaksanaan pekerjaan, membuat laporan hasil kerja, menentukan pekerjaan yang akan dilaksanakan, menentukan sumberdaya yang diperlukan, menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, melakukan pengarahan pekerjaan panen, dan mengawasi penggunaan alat pelindung diri (APD sesuai prosedur. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved