Ramadhan 2023
5 Kultum/Ceramah Ramadhan 1444 H/2023 Singkat dan Mudah Dipahami, Keutamaan Ramadhan
Kumpulan Kultum Ramadhan 1444 H, Kumpulan Kultum Ramadhan 1444 H bertemakan soal praktek ajaran Agama Islam.
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Abu Hurairah
TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini kumpulan kultum Ramadhan bisa digunakan untuk kultum salat tarawih atau untuk kultum setelah salat Subuh.
Pada bulan suci Ramadhan, manusia dianjurkan untuk meningkatkan iman dan taqwa dengan banyak cara, satu di antaranya adalah menyimak Kultum Ramadhan 1444 H/2023
Inilah Kumpulan Kultum Ramadhan 1444 H, dilansir Scribd.
Baca juga: 16 Kata Ucapan Ramadhan 2023 dalam Bahasa Jawa, Sugeng Poso Ramadhan Sederek Sedoyo
1. Kesalahan Orang Berpuasa
Bagaimana kultum ramadhan Anda hari ini ? Semoga senantiasa dimudahkan dalammenyampaikan kultum ramadhan di masjid dan lingkungan Anda. Kita tidak pernah tahu bahwa , kultum ramadhan yang sederhana mungkin saja menjadi pahala yang besar diakhirat nanti.
Berikut ini seri ketiga dari kultum ramadhan blog Indonesia Optimis seputarkesalahan orang berpuasa.
Selamat menyampaikan kultum ramadhan dan semoga sukses.Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah meringankan hati kita danmemudahkan langkah kita bertemu dalam majelis ini.
Semoga keselamatan dan kedamaiantercurah kepada nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat yang mulia, serta penerusrisalahnya hingga hari akhir nanti.Kaum muslimin yang berbahagia ...Sesungguhnya setiap ibadah mempunyai dua potensi yang selalu beriringan satu samalainnya. Satu sisi sebuah ibadah mungkin akan menjadi ladang pahala kita yang akan kita panen di kampung akhirat nanti.
Tapi sisi lain, jika kita tidak memenuhi syarat, adab danrukunnya bisa jadi sebuah ibadah justru menjadi fitnah bagi kita di hari akhir nanti. Naudzu billah min dzalika ...Contoh yang paling jelas dalam masalah ini terdapat dalam sebuah ayat yang sudah sama-sama kita hafal bersama, dalam surat al-Maun disebutkan ancaman Allah SWT kepada orang-orang yang shalat.
Allah berfirman dalam kitabnya yang mulia :
{فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ}
{الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ}
"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang berguna."(QS Almaun, 4-6).
Ayat di atas begitu lugas mengingatkan pada kita bahwa sholat bisa menjadi fitnah danancaman di akhirat nanti saat kita menjalankan tidak sesuai aturannya.Kaum muslimin yang berbahagia ...Lalu bagaimana dengan ibadah puasa Ramadhan kita.
Apakah ada ancaman tentang puasayang kita jalankan ? Sungguh setidaknya ada dua dalil yang juga mengingatkan kita dengangamblang tentang bahayanya orang berpuasa jika tidak memenuhi adab dan aturannya. Dalil pertama, Rasulullah SAW telah memberikan prediksi bagaimana banyak orang yang berpuasa tanpa hasil apapun keculai hanya lapar dahaga. Beliau bersabda dari lisannya yangmulia :
“ Betapa Banyak Orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya kecualihanya lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam (tarawih) tapi tidak mendapatkanapa- apa selain begadang saja” (HR An -NAsai)
Dalil di atas seharusnya menjadi warning atau peringatan dini bagi kita dalam meniti hari-hari Ramadhan kita, agar tidak termasuk golongan yang celaka dalam arti berpuasa tanpa pahala.
Peringatan berikutnya adalah dalam lafadz doa Jibril alaihissalam, dimana iamendoakan keburukan kepada mereka yang mendapati Ramadhan tapi tidak mendapatampunan dari Allah SWT.
Diriwayatkan dalam hadits yang panjang : Selesaikan puasa dengan sempurna. Selain itu, ada juga yang berpuasa dengan bersemangat, bukan karena kewajiban semata tetapi juga karena keinginan pribadi untuk dietdan menurunkan berat badan.
Sungguh ini semua jika tidak dihapus dalam hati, akanmengotori keikhlasan puasa kita, dan kita terjerumus dalam golongan mereka yang berpuasatanpa pahala.Kaum muslimin yang berbahagia.
Yang kedua adalah mereka yang berpuasa tanpa ilmu Tidak mengetahui mana yangmembatalkan dan mana yang tidak. Maka mereka menjalani puasa tanpa aturan, atau rangkaian ibadahnya dengan keyakinan yang nyaris sempurna.Kaum muslimin yang berbahagia .. Golongan orang berpuasa yang celaka ketiga adalah
mereka yang berpuasa hanya darimakan minum dan berhubungan badan semata, dan merasa bahwa dengan itu mereka sudahmemenuhi semua ketentuan dan tuntutan puasa.
Barangkali kita perlu mengingat lebih dalamhimbauan rasulullah SAW berkaitan dalam masalah ini :
“Barang siapa yang tidak meninggalkan berkata dusta dan beramal kedustaan, maka AllahSWT tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan minumnya”
(HR Bukhori)
Mereka dalam masalah ini berpuasa tetapi tidak mampu menundukkan nafsu dan emosinya. Maka mereka menodai siang hari ramadhan dengan lisan yang tak terjaga dari ghibah, marahdan berkata dusta, atau anggota badan yang tidak terjaga dari dosa dan kemaksiatan.Kaum muslimin yang berbahagia ..
Yang keempat adalah mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan penuhkemalasan, dalam arti tidak menyadari kemuliaan bulan Ramadhan yang bertaburan berkah.
Mereka tidak menyadari dan memahami bahwa Ramadhan bukan hanya bulan puasa saja,tetapi lebih dari itu ia adalah bulan musim kebaikan yang disyariatkan banyak amal kebaikan. Rasulullah SAW bersabda tentang bulan mulia ini : “(Bulan dimana) dibuka pintu -pintusurga, ditutup pintu-pintu neraka, syetan-syetan dibelenggu. Dan berserulah malaikat : wahai pencari kebaikan, sambutlah. Wahai pencari kejahatan, berhentilah” (demikian) sampai berakhirnya ramadhan ( HR Ahmad)
Golongan ini berpuasa tetapi tidak menjalankan tarawih, tilawah dan tadarus. Tidak pula berusaha untuk bersedakah, memberi berbuka pada orang yang berpuasa. Atau tidak pula menyempatkan diri untuk i‟tikaf dan amal kebaikan secara umum. Mereka hanya berpuasa dan menjadikan puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan di siang hari, lalu makan pestapora di malam hari.Akhirnya, semoga kita terhindar dari peringatan Rasulullah SAW tentang mereka yang berpuasa tapi sia-sia dalam pahalan dan keutamannya. Semoga Allah SWT menjaga kita agar tidak terjerumus dalam empat golongan mereka yang berpuasa tapi celaka.
Wallahu a‟lam bisshowab.
2. Membiasakan Berbuat Baik
Dalam suatu hadits qudsi, Allah SWT berfirman
“Jikalau seseorang hamba itu mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya sehasta dan jikalau ia mendekal padaKu sehasta, maka Aku mendekat padanya sedepa. Jikalau hamba itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas.”
(HR. Bukhari)Didalam melihat jalan hidup masyarakat di sekitar kita, bisa kita lihat bahwa beberapaorang mempunyai kecenderungan tertentu.
Orang yang terbiasa berbuat maksiyat, makadari hari kehari dia akan semakin terjerumus kedalam lembah yang hitam. Sebaliknyaorang yang suka sholat berjamaah ke masjid, maka dia akan ramah ke tetangganya, rutin berinfaq dan bahagia kehidupan keluarganya.
Semakin seseorang memperbanyak dan membiasakan berbuat baik, maka semakin banyak terbuka pintu-pintu kebaikan yang lain. Hal ini sesuai dengan hadits qudsi diatas bahwa semakin tinggi intensitas dan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT makasemakin dekatlah kita dengan-Nya.Salah satu kunci kesuksesan hidup kita adalah bagaimana kita membiasakan berbuat baik.
Semakin kita terbiasa berbuat baik, maka semakin mudah jalan kita untuk mencapaikebahagiaan hidup. Agar manusia terbiasa beribadah, maka beberapa ibadah dilakukan berulang dalam kurun waktu tertentu seperti sholat lima kali dalam sehari, puasa sunnahdua kali seminggu dan sholat jum’at sekali sepekan.
Permasalahan awal yang biasanya ditemukan dalam melakukan sesuatu yaitu dalammemulainya. Memulai suatu aktifitas terkadang lebih berat dibandingkan ketikamelaksanakannya.
Maka ketika kita mendorong mobil yang mogok, akan diperlukantenaga yang besar saat sebelum mobil bergerak. Setelah mobil tersesebut bergerak,diperlukan daya dorong yang kecil. Ada juga sifat kita yang menunda perbuatan baik, padahal perbuakan baik janganlah ditunda. Kalau kita ada keinginan untuk menunda,maka tundalah untuk menunda. Hal ini seperti yang disampaikan Rasulullah saw:
“Bersegeralah untuk beramal, jangan menundanya hingga datang tujuh perkara. Apakah akan terus kamu tunda untuk beramal kecuali jika sudah datang: kemiskinan yang membuatmu lupa, kekayaan yang membuatmu berbuat melebihi batas, sakit yang merusakmu, usia lanjut yang membuatmu pikun, kematian yang tiba-tiba menjemputmu,dajjal, suatu perkara gaib terburuk yang ditunggu, saat kiamat, saat bencana yang lebihdahsyat dan siksanya yang amat pedih.”
(HR. Tirmidzi)
Demikianlah Ceramah Singkat ini Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabaraktuh.
3. Keutamaan Ramadhan
Selamat mengisi Kultum Ramadhan dimanapun anda berada.
Sebagaimana rencana dan janji kamisebelumnya, blog Indonesia Optimis akan menyampaikan secara rutin materi
Kultum Ramadhan khusus bagi Anda. Agar semangat dan kemuliaan bulan Ramadhan bisa optimal, karena perlu penataan danreferensi tentang kultum ramadhan yang lebih berkualitas. Saran dan kritik dari sahabat semua berkaitan tentang kultum ramadhan sangat kami nantikan.
Berikut naskah Kultum Ramadhan1431 H edisi pertama.
Segala puji bagi Allah, teriring doa dan keselamatan semoga terlimpah atas nabi dan rasul termulia:Muhammad SAW, juga atas keluarga dan para sahabat, serta kepada semua yang mengikuti merekadalam kebenaran sampai hari kiamat nanti.
Ramadhan Kariim, Marhaban Ya Ramadhan …
Bulan Ramadhan telah benar-benar datang menjelang.Kaum muslimin kembali bergembira dengan datangnya bulan yang mulia ini. Setelah sebelas bulan kitamengarungi kehidupan yang penuh warna-warni, maka inilah momentum yang tepat bagi kita semuauntuk membersihkan diri dari segala dosa yang melekat tanpa kita sadari.
Kaum Muslimin yang berbahagia …
Sungguh kita semua bergembira sepenuh hati dengan datangnya Ramadhan yang penuh berkah. Rasagembira ini adalah cerminan ketakwaaan yang ada dalam hati kita, karena sejatinya bulan Ramadhanadalah salah satu dari syiar dalam agama kita, yang harus senantiasa kita hormati dan agungkan. AllahSWT berfirman :
ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ
“ Dan barang siapa mengagungkan syiar- syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.”
(QS Al-Hajj 32).
Karenanya, sungguh mengherankan jika ada sebagian kaum muslimin yang justru merasa berat denganhadirnya Ramadhan, merasa bahwa Ramadhan mengekang segala kebebasan dan kemerdekaannya. Atauada pula yang merasa biasa-biasa saja, merasa bahwa Ramadhan hanyalah rutinitas belaka, yang datangsilih berganti sebagaimana bulan-bulan lainnya. Sikap seperti ini, tentu saja bukan cerminan ketakwaan yang ada dalam hati. Melainkan timbul dari hati yang sakit atau jiwa yang lekat dengan maksiat. Tentu
saja kita berlindung dari sikap yang demikian …Naudzu billah tsuma n
audzu billah
Demikianlah Ceramah Ini Semoga selalu dirahmati Tuhan Allah Swt, Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.
Baca juga: 20 Ide dan Tema Kegiatan Ramadhan 1444H/2023 Inspiratif dan Bermanfaat, Ada Lomba Islami Hapal Hadis
4. KEUTAMAAN MEMBACA, MEMPELAJARI DAN MENGAMALKAN AL- QUR’AN
Bismillaahhirrohmaanirrohiim.. Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’iwalmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…
Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam,kesehatan, kekuatan dan kesempatan.
Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnyayang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya. Aamin yaa robbal ‘alamiin..
Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakansebuah kultum dengan tema: Keutamaan Membaca, Mempelajari danMengamalkan Al- Qur’an Merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk selalu berinteraksi aktif dengan Al Qur’an, dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir dan bertindak. Membaca Al Qur’an merupakan langkah pertama dalam berinteraksi dengannya.
Berikut ini adalah beberapa keutamaan membaca, mempelajari dan mengamalkan Al Qur’an.
1. Manusia yang terbaik
Dari ‘Utsman bin ‘Affan, Nabi bersabda : “Sebaik
-baik kalian yaitu orang yang
mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” H.R. Bukhari.
2. Dikumpulkan bersama para Malaikat
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata, Rasulullah bersabda : “Orang yangmembaca Al Qur’an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikum
pulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca
Al Qur’an dan ia masih terbata
-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam
membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran.” Muttafaqun ‘Alaihi.
3. Sebagai syafa’at di Hari Ki
amat
Dari Abu Umamah Al Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda:
“Bacalah Al Qur’an !, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat
Sebagai syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca, mempelajari dan
mengamalkannya).” H.R. Muslim.
4. Ladang pahala
Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang membacasatu huruf dari Kitabullah (Al Qur’an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu
kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan
“Alif lam mim” itu satu huruf, tetapi “Alif” itu satu huruf, “Lam” itu satu hurufdan “Mim” itu satu huruf.” H.R. At Tirmidzi dan berkata : “Hadits hasan shahih”.
5. Kedua orang tuanya mendapatkan mahkota surga
Dari Muadz bin Anas, bahwa Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang membaca Al Qur’an dan mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, Allah akan
mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya pada Hari Kiamat kelak.(Dimana) cahayanya lebih terang dari pada cahaya matahari di dunia. Maka kamutidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan dengan amalan yang seperti
ini. ” H.R. Abu Daud.
Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada manfaatnya. Dansemoga Allah memasukkan kita kedalam golongan orang yang mau membaca,mempelajari dan mengamalkan Al-Q
ur’an. Aamiin
5. Pentingnya Zakat
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Alhamdulillah. Segala puji hanya untuk-Nya. Penguasa alam semesta. Karunia-Nya tak terhingga. Selawat dan salam teruntuk junjungan mulia, Muhammad SAW. Semoga kita dapat mengikuti sunahnya.
Tak terasa, hari ini kita sudah berada di masa bulan Ramadan, bulan kemuliaan. Bulan yang di dalamya terdapat malam yang lebih utama dan 1000 bulan.
Saudara-saudari sekalian, dalam kuliahb tujuh menit kali ini, saya akan menerangkat mengenai betapa pentingnya zakat fitrah
Zakat fitrah merupakan rukun iman yang keempat setelah puasa. Zakat fitrah adalah zakat wajib yang dikeluarkan Setiap umat Islam menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadhan. Zakat fitrah yang termasuk rukun Islam keempat ini wajib dilaksanakan sebelum shalat Idul Fitri, yang besarnya ukuran dalam bentuk beras atau makanan pokok adalah sebanyak 1 sha’ (2,5 kilogram).
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan. Ibnu Umar Ra, Rasulullah SAW bersabda:
“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim, baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil ataupun besar. Beliau SAW memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat”. (HR. Bukhari Muslim).
Makna pemberian zakat fitrah setelah menunaikan ibadah di bulan Ramadhan, selain untuk menyucikan diri, juga bermakna sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu.
Memberikan zakat fitrah bertujuan pula untuk berbagi kebahagiaan dan kemenangan di hari raya yang bisa dirasakan semua kaum muslim, termasuk fakir maupun golongan masyarakat miskin yang serba kekurangan.
Berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 10 Tahun 2022 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Ibu kota DKI Jakarta Raya dan Sekitarnya, ditetapkan bahwa nilai zakat fitrah setara dengan uang sebesar Rp 45.000/ hari/ jiwa.
Kewajiban zakat fitrah wajib ditunaikan semua orang, baik laki-laki, perempuan, anak-anak hingga orang dewasa dan lansia dengan syarat beragama Islam, hidup pada saat bulan Ramadhan, dan memiliki kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya Idul Fitri.
Ada banyak ayat Al-Qur’an yang mewajibkan umat Islam untuk melaksanakan zakat, salah satunya disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:
“Khudz min amwaalihim shadaqatan tuthohhiruhum wa tuzakkiihim bihaa wa salli ‘alaihim inna solataka sakanul lahum; wallaahu Samii’un ‘Aliim”
Artinya: “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui”. (QS. At-Taubah: 103).
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan Rasulullah sebagai pemimpin umat Islam mengambil sebagian dari harta benda para pengikutnya sebagai sedekah atau zakat. Ini untuk menjadi bukti kebenaran tobat mereka (pengikut Muhammad SAW), karena sedekah atau zakat tersebut dapat membersihkan diri dari dosa yang timbul karena mangkirnya mereka dari peperangan dan untuk mensucikan diri dari sifat “cinta harta” yang mendorong mereka untuk mangkir dari peperangan itu.
Selain itu, sedekah atau zakat tersebut dapat membersihkan diri dari semua sifat-sifat jelek manusia yang timbul karena harta benda, seperti kikir, tamak, dan sebagainya. Oleh karena itu, Rasul mengutus para sahabat untuk menarik zakat dari kaum Muslimin.
Makna pemberian zakat fitrah setelah menunaikan ibadah di bulan Ramadhan, selain untuk menyucikan diri, juga bermakna sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu. Memberikan zakat fitrah bertujuan pula untuk berbagi kebahagiaan dan kemenangan di hari raya yang bisa dirasakan semua kaum muslim, termasuk fakir maupun golongan masyarakat miskin yang serba kekurangan.
Berdasarkan SK Ketua BAZNAS No.10 Tahun 2022 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Ibu kota DKI Jakarta Raya dan Sekitarnya, ditetapkan bahwa nilai zakat fitrah setara dengan uang sebesar Rp. 45.000/hari/jiwa.
Kewajiban zakat fitrah wajib ditunaikan semua orang, baik laki-laki, perempuan, anak-anak hingga orang dewasa dan lansia dengan syarat beragama Islam, hidup pada saat bulan Ramadhan dan memiliki kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan hari raya idul Fitri.
Ada banyak ayat Al Qur’an yang mewajibkan umat Islam untuk melaksanakan zakat, salah satunya disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:
Khudz min amwaalihim shadaqatan tutahhiruhum wa tuzakkiihim bihaa wa shalli ‘alaihim inna solataka sakanul lahum; wallaahu Samii’un ‘Aliim”
Artinya: “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui”. (QS. At-Taubah: 103).
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan Rasulullah sebagai pemimpin umat Islam mengambil sebagian dari harta benda para pengikutnya sebagai sedekah atau zakat. Ini untuk menjadi kebenaran tobat mereka (pengikut Muhammad SAW) karena sedekah atau zakat tersebut dapat membersihkan diri dari dosa yang timbul karena mangkirnya mereka dari peperangan dan untuk mensucikan diri dari sifat “cinta harta” yang mendorong mereka untuk mangkir dari peperangan itu.
Selain itu, sedekah atau zakat tersebut dapat membersihkan diri dari semua sifat-sifat jelek manusia yang timbul karena harta benda, seperti kikir, tamak dan sebagainya. Oleh karena itu, Rasul mengutus para sahabat untuk menarik zakat dari kaum Muslimin. Kemudian, penuaian zakat berarti membersihkan harta benda yang tinggal, sebab pada harta benda seseorang terdapat hak orang lain, yaitu orang-orang yang oleh agama Islam telah ditentukan sebagai orang-orang yang berhak menerima zakat.
Selama zakat itu belum dibayarkan oleh pemilik harta tersebut, maka selama itu pula harta bendanya tetap bercampur dengan hal orang lain, yang haram untuk dimakannya. Akan tetapi, bila mengeluarkan zakat terbebas dari sifat kikir dan tamak. Menunaikan zakat akan menyebabkan keberkahan pada sisa harta yang masih tinggal sehingga ia tumbuh dan berkembang biak.
Sebaliknya, bila zakat itu tidak dikeluarkan, maka harta benda seseorang tidak akan memperoleh keberkahan. Walaupun perintah Allah dalam ayat ini pada lahirnya ditujukan kepada Rasul-Nya dan turunnya ayat ini berkenaan dengan peristiwa Abu Lubabah dan kawan-kawannya.
Baca juga: Kumpulan Doa Sambut Ramadhan 1444H/2023 Lengkap Arab Latin dan Arti, Marhaban Ya Ramadhan
Kumpulan Kultum Ramadhan 1444 H
Lengkap Kumpulan Kultum Ramadhan 1444 H
Panduan Kultum Ramadhan 1444 H
Kumpulan Kultum Ramadhan 1444 H Lengkap
Kultum Ramadhan 1444 H/2023
Ramadhan 1444 H/2023
Batas Bayar Zakat Fitrah Sampai Jam Berapa? Ini Waktu Terbaiknya, Lengkap |
![]() |
---|
Bacaan Doa Menerima Zakat Beserta Latin dan Artinya, Ini 8 Golongan Penerima Zakat |
![]() |
---|
Doa Niat Zakat Fitrah untuk Ibu Kandung, Diri Sendiri dan Keluarga, Lengkap Arab Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Tata Cara Sholat Lailatul Qadar Malam 27 dan 29 Ramadhan 1444H, Beserta Bacaan Niat dan Doa |
![]() |
---|
Doa Hari Ke 27 Bulan Ramadhan Lengkap dan Mudah Dibaca, Amalan 10 Hari Terakhir Puasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.