Banjir Sumsel

Banjir Muara Enim Rendam Ratusan Rumah, Imbas Sungai Enim dan Sungai Lematang Meluap

Ratusan rumah di Kabupaten Muara Enim terendam banjir sejak, Kamis (9/3/2023) malam.

|
Sripoku/ARDANI ZUHRI
Ratusan rumah di Kabupaten Muara Enim terendam banjir sejak, Kamis (9/3/2023) malam. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Banjir di Muara Enim, Sumsel merendam ratusan rumah warga sejak, Kamis (9/3/2023) malam.

Kondisi ini terjadi akibat Sungai Enim dan Sungai Lematang Meluap sehingga mengakibatkan banjir di Muara Enim.

Warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa siap siaga bergadang untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Dari pengamatan dari semalam Kamis (9/3/2023) hingga Jumat (10/3/2023) pukul 02.00, air dari Sungai Enim dan Sungai Lematang tersebut terus naik.

Baca juga: Harta Pejabat Bea Cukai Andhi Pramono Disebut PPATK Melebihi Rafael Alun yang Diduga Capai Rp 500 M

Tampak ratusan warga seperti di Perumaha Griya Azzury Muara Enim, Rukuna Damai, Kelurahan Muara Enim dan tempat lainnya mulai menyelamatkan diri bersama perabotannya terutama barang-barang elektronik.

Bahkan warga terpaksa begadang untuk berjaga-jaga sebab hampir seluruh rumah ditinggalkan oleh penghuninya karena sudah terendam banjir.

"Kami sudah dari pukul 15.00 siap siaga melakukan pemindahan barang dan evakuasi anak, karena air sudah terus naik," ujar Anca (37) warga Perumahan Griya Azzury Muara Enim, Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Jumat (10/3/2023) pukul 02.00 dinihari.

Menurut Anca, dirinya tinggal di perumahan ini sejak tahun 2019, namun menurut warga yang telah tinggal cukup lama disini banjir besar juga pernah terjadi pada tahun 2016.

Saat ini, dirinya sudah menyelamatkan anak-anaknya dan barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi.

"Rumah saya pondasinya sudah dinaikkan sekitar 1,5 meter, namun masih banjir. Ini banjirnya memang cukup besar," ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Anca, ia berharap ada bantuan dari pemerintah minimal untuk dapur umum.

Meski peralatan dapur dan makan ada, namun tidak bisa masak sebab rumah kebajiran.

Dan mungkin anak-anak besok bisa sekolah atau tidak karena semua pakaian sudah dikemas.

"Kami minta jalan di perumahan kami bisa dibangun minimal sama dengan pondasi rumah supaya tidak terendam seperti ini," harapnya.

Hal senada dikatakan Lukman (40) warga yang sama, bahwa pondasi rumahnya sudah ia naikkan juga sekitar 1,5 meter sebab ia tahu lokasi perumahan ini termasuk dataran rendah.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved