Berita Viral

Fakta Video Virtex WA 'CCTV Bjorka' Tersebar Di Grup WhatsApp, Bikin HP Mati dan Ngelag, Penyebabnya

Inilah fakta dibalik video yang beredar di grup WhatsApp diklaim berasar dari hacker Bjorka. pengguna WA pun mengeluh mendapati hpnya ngelag

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/Terang_media
Inilah fakta dibalik video yang beredar di grup WhatsApp diklaim berasar dari hacker Bjorka. pengguna WA pun mengeluh mendapati hpnya ngelag dan mati 

Keramaian ini bermula dari akun WhatsApp milik aktivis Ravio Patra yang diduga diretas.

Menurut berbagai laporan, akun WhatsApp Ravio diambil alih oleh seseorang tak dikenal, lalu digunakan untuk mengirimkan pesan berantai berisi provokasi.

Dilansir dari Kompas.com, pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya menjelaskan jika virtex bukanlah virus, melainkan kumpulan kode.

“Virtex itu adalah virtual text. Jadi itu adalah sekumpulan kode,”

Bagaimana sebenarnya sebuah akun WhatsApp bisa diretas?

Praktisi keamanan siber, Alfons Tanujaya dari Vaksin.com, membeberkan cara yang kemungkinan bisa dilakukan pelaku peretasan untuk mengambil alih akun WhatsApp korban.

Pelaku akan sengaja masuk ke akun WhatsApp menggunakan nomor WhatsApp calon korban.

Setelah memasukkan nomor, WhatsApp akan mengirim kode OTP yang terdiri dari enam digit atau tautan verifikasi melalui SMS ke nomor calon korban.

Jika tautan verifikasi tersebut diklik, maka akun WhatsApp secara otomatis akan berpindah tangan ke pelaku peretasan.

Namun, menurut Alfons, membuat calon korban mau mengklik tautan atau memberikan kode OTP tersebut tidak mudah.

Oleh sebab itu, pelaku biasanya menggunakan beberapa teknik, salah satunya menggunakan metode rekayasa sosial.

Baca juga: VIRAL Suami Pergoki Istri Selingkuh dengan Berondong di Hotel, Pilu Gegara Istri Bela Selingkuhan

Metode ini biasanya dilakukan pelaku dengan menipu korban, biasanya dengan iming-iming menang undian atau lainnya yang membuat korban akhirnya mau mengetuk tautan atau menyebutkan kode OTP.

Jika cara ini tidak berhasil, kemungkinan peretas menggunakan cara kedua, yakni menyadap SMS calon korban sehingga bisa mendapatkan kode OTP atau tautan verifikasi.

Cara menyadap SMS ini biasanya menggunakan aplikasi pihak ketiga bernama SMS Forwarder.

Namun, menurut Alfons, ponsel korban harus terpasang aplikasi tersebut lebih dulu dan diatur agar bisa meneruskan pesan ke nomor yang dipegang peretas.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved