Wawancara Eksklusif Tribun Sumsel
Wawancara Eksklusif Eddy Santana Putra Anggota DPR RI, Kota Palembang Menyedihkan
"Kondisi Kota Palembang menyedihkan," kata anggota DPR RI juga mantan Walikota Palembang dua periode Eddy Santana Putra saat jadi Tamu Tribun.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Eddy Santana Putra, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra yang juga mantan Walikota Palembang dua periode 2003-2008 dan 2008-2013 mengomentari seperti apa Kota Palembang saat ini.
"Kondisi Kota Palembang menyedihkan," kata anggota DPR RI Eddy Santana Putra saat jadi Tamu Tribun Sumsel di Graha Tribun Sumsel, Jumat (10/2/2023)
Menurutnya, di 2013 sambutan terakhirnya atau kata perpisahannya walikota yang akan datang lebih hebat dari dirinya. Itu harapannya, karena tinggal meneruskan apa yang sudah ada.
"Dengan inovasi sedikit saja bisa lebih baik, tapi nyatanya tidak bahkan jadi turun," kata Eddy Santana Putra yang pernah menjadi Walikota Palembang dua periode
Berikut wawancara eksklusif Tribun Sumsel dengan Eddy Santana Putra (ESP)
* Anda terlihat masih muda meskipun usia sudah 66 tahun
Alhamdulillah, dengan rajin olahraga, makan tidak terlalu banyak dan diatur. Alhamdulillah meskipun sudah usia 66 masih sehat.
* Pilih salah satunya saja, Palembang apa Bogor
Palembang
* Pasar 16 atau Jembatan Ampera
Jembatan Ampera
* Banjir atau sampah
Dua-duanya
* Jadi anggota dewan atau Gubernur
Lihat jalannya, Gubernur
* 2018 anda mau maju, tapi nggak dapat restu dan beberapa tahun kemudian nama Eddy Santana akan maju tapi tiba-tiba ada masalah yang muncul. Katanya Anda terlibat proyek fiktif
Sebelum saya ke Tribun Sumsel, tadi sudah ada prescon semacam klarifikasi. Bahwa apa yang diberitakan tidak benar. Untuk itu kepada media online, maupun cetak kalau buat berita ya dikonfirmasi dulu. Ini belum konfirmasi sudah buat berita yang kurang menyenangkan dan bisa merusak nama baik.
Memang ada terjadi seseorang atau oknum yang melakukan penggelapan atau penipuan, tapi bukan saya. Itulah klarifikasinya, dan kemarin sudah ada perdamaian dan pencabutan LP, mudah-mudahan masalahnya cepet selesai.
* Artinya Anda tidak terlibat disitu
Nggak ada, memang saya kenal. Karena ada seseorang datang dari utusan pengusaha menyampaikan bahwa ada proyek di Prabumulih, dia nanya bisa nggak diurus supaya dapat itu.
Saya bilang proyek yang mana? Katanya ada di PDAM senilai Rp 140 miliar-an. Saya sampaikan saya ini pejabat negara jadi tidak bisa mengurus hal seperti itu.
Tapi kalaupun Anda berminat saya kenal orang-orang swasta. Akhirnya mereka berhubungan dan saya tidak tahu kemudian apa yang terjadi, apakah ada transfer senilai berapa saya nggak tahu. Mereka yang tahu, kalau mau nanya sama mereka. Itulah yang terjadi. Mudah-mudahan semua bisa terselesaikan.
* Ini Anda anggap sebagai cobaan awal untuk maju dalam kontestan Pilkada atau apa
Ada pertanyaan seperti itu, apakah ada dipolitisasi. Ia mungkin bisa jadi, tapi bagi saya biasa-biasa saja karena ini saya anggap awal yang baik untuk menaikan rating saya. Iya santai saja, saya kumpulan orang-orang dan saya ajak diskusi
* Di DPR RI Anda komisi berapa
Saya Komisi Lima, Fraksi Gerindra menugaskan saya di komisi lima yang sangat seksi. Karena mitra atau urusnya dengan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan lain-lain itu diminati daerah.
Contoh Jalan Alamsyah ini jadi bagus, rigid dengan ketebalan 30 cm dan baik. Nanti keluar excited tol Keramasan, harapannya bisa sampai Betung, Sekayu bahkan sampai Lubuklinggau.
* Peran Anda sebagai wakil rakyat tentu sangat OK dan memang sudah terbukti
Saya anggota DPR itu di sumpah yang paling kuat anggota DPR harus menyampaikan aspirasi daerahnya. Tentunya anggota DPR memperjuangkan Indonesia, tapi ada dapil yang jadi perhatian khusus. Dapil saya dapil 1 yaitu Palembang, Banyuasin, Muba, Musi Rawas, Muratara dan Lubuklinggau.
* Dulu dapat suara berapa
Hampir 90 ribu
* Dulu statemen Anda yakin dapat 100 ribu
Iya, targetnya 100 ribu, tapi nggak sampai dan di Palembang terbanyak nomor satu, iya 20 persen dari suara yang ada.
* Kalau lihat Palembang sekarang apa komentar Anda
Menyedihkan, waktu saya 2013 sambutan terakhir atau kata perpisahan saya sampaikan walikota yang akan datang lebih hebat dari saya. Itu harapannya saya dan kita semua, karena tinggal meneruskan. Dengan inovasi sedikit saja bisa lebih baik, tapi nyatanya tidak bahkan jadi turun.
Dulu kita kalahkan Medan, dan lain-lain. Dari segi kebersihan, perizinan, transportasi publik dan lain-lain. Itu di Indonesia, bukan Sumsel.
* Kenapa bisa seperti ini ya Palembang
Kita itu harus punya niat untuk melakukan sesuatu yang baik dan positif, setelah niat kerja keras untuk seluruh unsur kelembagaan harus kompak dan berani.
Kalau kita punya niat baik, bekerja keras nanti orang akan lihat hasilnya. Palembang dulu terkontrol di Indonesia, itu memicu saya untuk memperbaikinya dan saya cari sistemnya bagaimana. Akhirnya dalam waktu dua tahun kita bisa jadi kota terbersih.
Bagaimana upayanya, ya itu tadi kerja keras dan punya sistem. Contoh perjuangan kebersihan nyapu pukul 5.00 WIB selesai pukul 6.00 WIB dan pulang. Ketika pukul 10.00 WIB kotor lagi, lalu saya berpikir gimana caranya biar tetap bersih.
Akhirnya terpikir kenapa tidak dijaga saja per segmen. Kalau ada yang buang sampah sambil ditegur dan dibersihkan, jadi sampai sore tetap bersih.
* Lalu kondisinya kenapa bisa seperti itu, apakah karena Romi Herton ditangkap KPK, lanjut Harnojoyo, kenapa kinerja terlihat tidak cemerlang atau faktor politik atau apa
Saya sampaikan tadi harusnya pengganti saya harus lebih hebat. Itu saya suka, dengan adanya peninggalan yang bagus dan ditambahkan inovasi maka bisa lebih bagus lagi.
Sekarang Pilkada lagi di 2024, mari teman-teman lihat figur yang cocok untuk kota Palembang ke depan. Siapa yang sanggup bersikap Kota Palembang seperti dulu. Kalau berpikir positif akan muncul ide-ide cemerlang. Saya inginkan seperti itu.
* Dari nama-nama yang ada, ada Sekda, Yudha, Akbar Alfaro, Ratu Dewa, HNU, Fitri dan lain-lain, Anda pilih mana
Saya tidak boleh seperti itu, seolah-olah nanti berpihak. Karena belum terlihat juga siapa yang bakal cocok jadi walikota. Maka kita harus berpikir jernih calon walikota yang cocok karena belum ada yang cocok betul, ya yang terbaik dari yang ada.
Tolong dilihat baik-baik cari yang terbaik. Ada baiknya ada kombinasi misal ada ASN, politik, swasta dan lain-lain. Kenapa? Karena mereka ngerti bagaimana administrasi, supaya tak terjebak hukum, bisa mengatur dan sudah terbentuk.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel
Wawancara Eksklusif Tribun Sumsel
Wawancara Eksklusif Eddy Santana Putra
eddy santana putra
Eddy Santana Putra Anggota DPR RI
berita palembang hari ini 2023
Berita Palembang Hari Ini
Tribunsumsel.com
Terungkap Kunci Sukses Haji Halim Orang Terkaya di Palembang |
![]() |
---|
H Halim Palembang, Orang Terkaya Blak-blakan Ungkap Prinsip Hidup, Patuh Pajak Takut Tuhan |
![]() |
---|
Menhub Budi Karya Sumadi, Asli Wong Palembang, Anak Jalanan Masa Kecil Jualan Sabun |
![]() |
---|
Kiat Sukses Ala Dirut PT Perkebunan Wak Uban, Produk Olahan Aren Indralaya Dibawa Sampai Korea |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Tribun Sumsel dengan Bupati Banyuasin Askolani: Pergi Pagi Pulang Malam (1) |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.