Berita Palembang

Kronologi RSMH Palembang Disomasi Pasiennya, Awalnya Operasi Usus Buntu, Kini Keluar Bau Tak Sedap

Novel mengatakan kliennya adalah pelajar wanita di Palembang berinisial CY yang berusia 14 tahun yang baru saja melakukan operasi usus buntu.

Penulis: Hartati | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Hartati
CY terbaring lemah usia dioperasi kedua kalinya akibat pembengkakan pada bagian luka akibat operasi usus buntu yang dilakukan pada akhir Januari lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Keluarga pasien rawat inap dengan tindakan medis operasi usus buntu yang dilakukan di RSMH meminta pendampingan hukum karena merasa anaknya yang dioperasi diperlakukan tidak baik sehingga hasilnya fatal dan membuat kondisi pasien semakin parah.

Direktur LBH Bima Sakti Palembang, Muh Novel Suwa SH MM MSi yang dimintai kuasa menceritakan kronologis kejadian tersebut yang membuat kondisi pasien saat ini masih terbaring lemah di ruang rawat inap rumah sakit tersebut.

Novel mengatakan kliennya adalah pelajar wanita di Palembang berinisial CY yang berusia 14 tahun yang baru saja melakukan operasi usus buntu pada 30 Januari lalu.

Awalnya CY mengeluhkan sakit di bagian perut kanan bawah.

Setelah dilakukan pemeriksaan, didiagnosis awal pada ringkasan perawatan, ternyata pasien mengalami acute appendicitis atau gejala radang usus buntu dan harus di lakukan operasi. 

Lalu, operasi usus buntu dilakukan pada Senin tanggal 30 Januari 2023.

Setelah menjalani operasi dan pemulihan terhadap pasien, pada Jumat 3 Februari 2023, pasien dinyatakan sudah membaik dan diperbolehkan pulang. 

Setelah pasien tiba di rumah, keluarga mencium aroma yang tidak sedap berasal dari bekas operasi tersebut dan juga keluarnya cairan berwarna kuning dengan intensitas yang secara terus menerus.

"Operasi pertama ini cukup mengherankan karena bekas luka tidak dijahit tapi hanya ditutup plaster saja sehingga menyebabkan pembengkakan dan menjalar ke bagian tubuh lainnya yakni alat vital pasien," tambah Novel.

RSMH Palembang Disomasi Pasiennya, Usai Jahitan Bekas Operasi Keluarkan Cairan dan Berbau Tak Sedap
RSMH Palembang Disomasi Pasiennya, Usai Jahitan Bekas Operasi Keluarkan Cairan dan Berbau Tak Sedap (TRIBUNSUMSEL.COM/WIDYA TRI SANTI)

Novel menduga ada dugaan mal praktek karena saat operasi pasien diduga ditangani oleh dokter residen sehingga operasi dilakukan asal-asalan saja yang terbukti bekas luka operasi tidak dijahit hanya ditutup plester saja.

Akibatnya bekas luka operasi mengeluarkan cairan kuning terus menerus dan menerus juga terjadi pembengkakan di area vital pasien atau miss V.

Mengetahui hal tersebut keluarga pasien panik dan segera membawa anaknya kembali ke rumah sakit.

Dokter memeriksa dan mengatakan keadaan pasien tidak apa-apa dan baik-baik saja kemudian menyuruh pasien pulang. 

Karena tidak direspon rumah sakit sehingga keluarga pasien meminta bantuan hukum agar anaknya bisa dirawat dengan baik meski berobat menggunakan BPJS.

"Dugaannya karena berobat dengan BPJS jadi pasien ditangani seadanya saja dan terkesan dibiarkan saja padahal jika dibiarkan kondisi pasien akan berbahaya karena pembengkakan ini sudah menjalar ke organ vital," tegas Novel.

Usai pasien disuruh pulang, Novel kemudian mengajak pasien kembali ke rumah sakit dan melakukan pendamping serta minta penjelasan dari dokter hang melakukan operasi pertama namun pihak rumah sakit katanya tidak mempertemukan dengan dokter yang melakukan operasi pertama kali pada pasien.

“Saat itu dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien menyatakan bahwa klien kami harus dilarikan ke UGD RSUP Moh Hoesin untuk dilakukan pemeriksaan kembali dan akhirnya  dilakukan tindakan operasi kedua dengan alasan appendicitis akut supuratif pada appendiks.

"Operasi kedua ditangani oleh dokter berbeda dengan operasi pertama tapi hasilnya lebih bagus, bekas luka operasi sudah dijahit dan kini masih pemilihan sehingga pasien masih terbaring lemah di ruang rawat inap," tambahnya.

Setelah kasus ini mencuat pun Novel mengatakan tidak ada tindakan khusus dari RSMH, pasien ditetap ditangani seadanya saja dibiarkan saja terbaring dengan tindakan standar.

Dia mengatakan keluarga pasien tidak menuntut apa pun atau yang aneh-aneh hanya ingin anak mereka sembuh dan dirawat dengan layak juga benar. Jangan ada istilah pembedaan hanya karena mereka berobat dengan BPJS sehingga penanganannya tidak layak.

Novel mengatakan keluarga pasien saat ini belum bisa dimintai keterangan dan nanti sore baru bisa bertemu awak media dan membeberkan kronologis sejelas mungkin.

Baca juga: RSMH Palembang Disomasi Pasiennya, Usai Jahitan Bekas Operasi Keluarkan Cairan dan Berbau Tak Sedap

Baca juga: Pendaftaran Online Poli Rehab Medik RSMH Palembang Mulai Hari Ini, Daftar H-2 Berobat

Menanggapi adanya kejadian tersebut Direktur Utama RSUP Mohammad Hoesin Palembang Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS mengatakan, pihaknya masih menelusuri kejadian tersebut.

"Kita akan telusuri dulu permasalahannya seperti apa, intinya kita akan lakukan penelusuran permasalahannya secara lebih jelas," kata Khalimah saat dikonfirmasi, Jumat (10/2/2023).

RSMH Palembang Disomasi Pasiennya, Usai Jahitan Bekas Operasi Keluarkan Cairan dan Berbau Tak Sedap (TRIBUNSUMSEL.COM/WIDYA TRI SANTI)
Baca juga: Pendaftaran Online Poli Rehab Medik RSMH Palembang Mulai Hari Ini, Daftar H-2 Berobat

Menurutnya, pihak rumah sakit akan melakukan penelusuran dulu bersama tim, dan akan berdiskusi dengan tim dokter yang merawatnya, seperti apa kondisi pasien saat masuk, dan saat pulang akan telusuri. 

"Apa kira-kira yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut akan ditelusuri, supaya kami bisa mengetahui permasalahan tersebut secara jelas dan melakukan tindak lanjut terkait masalah tersebut," jelasnya

Khalimah mengatakan, intinya RSMH Palembang selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada pasien, tanpa melihat apakah pasien mampu atau tidak mampu. 

"Kami upayakan diberikan pelayanan dengan kualitas yang sama. Terkait adanya somasi ini kami sedang mengkoordinasikan dengan tim hukum kami," katanya

Menurutnya, pihaknya akan berupaya masalah ini bisa diselesaikan dengan musyawarah.

RSMH Palembang akan berusaha untuk berkomunikasi dengan pasien dan keluarga dengan sebaik-baiknya. 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved