Pembunuhan Siswa SMK di Palembang
Sosok Eka Siswa SMK Bina Jaya Palembang Dibunuh Teman Sekelas Dimakamkan Hari Ini, Aktif Pramuka
Sosok Eka Nur Prasetiya (17) siswa SMK Bina Jaya yang meninggal dunia dibunuh teman sekelasnya dimakamkan hari ini, semasa hidup aktif di Pramuka.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sosok Eka Nur Prasetiya (17) siswa SMK Bina Jaya yang meninggal dunia dibunuh teman sekelasnya dimakamkan hari ini di TPU Pilu dan Sedih Ogan Baru, Kertapati, Palembang, Kamis (9/2/2023).
Eka semasa hidupnya dikenal anak yang baik dan aktif di Pramuka.
Di rumah duka di Jalan Kiemas Rindo, Lorong Karya Bakti, Kelurahan Ogan Baru, Kertapati terpantau suasana sedih penuh tangis dari teman-teman sekolahnya dan di ekskul Pramuka.
Tak kecuali sang ayah Suroso (71) yang harus merelakan kepergian anak sulungnya.
Berbanding balik dengan yang diinformasikan sebelumnya ternyata menurut pengakuan sang ayah Eka adalah anak yang baik dan tidak pernah memalak orang.
"Yang katanya anak saya malak pelaku 3 bulan itu tidak benar, baik dia itu termasuk pendiam. Pergaulannya bagus, " ujar Suroso di rumah duka, Kamis (9/2/2023).
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banyuasin Sumsel, Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah
Selain anak yang baik ternyata almarhum anaknya itu aktif di kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolahnya.
"Ikut Pramuka dia, makanya banyak teman, " katanya.
Aldo salah satu teman sekelas korban mengungkapkan kebiasaan korban yang memang suka bercanda namun tidak pernah mengganggu ataupun membully orang lain.
"Kalau sama kami bertiga ya dia sering bercanda, " kata Aldo.
Ia bahkan tidak mengetahui jika korban memiliki masalah dengan DM, pelaku yang menusuk Eka hingga tewas.
"Kalau soal itu saya saja tidak tahu, tapi Eka ini orangnya pendiam tidak banyak ulah apalagi malak orang," katanya.
Untuk pelaku DM sendiri dikenal sebagai orang yang selalu menyendiri di dalam kelas.
"Pelaku itu orangnya pendiam juga tapi suka menyendiri. Dia memang sering dibilang sama teman-teman seperti itu (bau badan)," katanya.
Sementara Eko tetangga korban mengungkapkan tahun 2022 lalu korban kerap membantunya berjualan ayam di pasar.
Sang ayah, Suroso sehari-hari bekerja di bengkel mobil milik keluarga
"Anaknya rajin dulu pagi-pagi sering ikut saya jualan ayam, " ujar Eko
DM (16) siswa kelas 11 SMK Swasta telah diamankan polisi di daerah Talang Jambe, dan hendak kabur ke Lubuklinggau.
Dia merupakan pelaku pembunuhan teman sekelasnya, Eka Nur Prasetiya (17) warga Jalan KI kemas Rindo Lorong Karya Bakti, Kelurahan Ogan Baru.
Kini pelaku DM telah dan perkaranya dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Palembang untuk diperiksa dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Setelah Polsek Kertapati melakukan olah TKP dan menghimpun keterangan dari para teman sekelas pelaku dan korban, diketahui bahwa pelaku sering dibilang bau badan oleh korban.
"Kami telah menghimpun keterangan teman-teman pelaku dan korban. Ternyata pelaku ini sering dibully bau badan dan disuruh beli Rexona oleh korban, " ujar Kapolsek Kertapati AKP Alfredo Hidayat, Kamis (9/2/2023).
Peristiwa ini terjadi di dalam kelas sekitar pukul 12:25 WIB, saat menjelang masuk jam pelajaran sekolah.
Saat itu, dua teman kelas mereka yakni Febriana dan Aldo yang sedang melaksanakan piket pembersihan kelas, melihat korban, pelaku dan teman lainnya duduk di bangku belakang.
Lalu pelaku tersebut mengambil senjata tajam jenis pisau dari dalam tas, dan langsung menusuk perut korban bagian dada sebelah kiri, sebanyak 1 kali.
"Pisau itu dibawa pelaku dari rumah. Setelah kejadian dia lari ke Talang Jambe hendak kabur ke Lubuklinggau, " katanya.
Atas perbuatannya pelaku DM diancam Pasal 80 KUHP tentang perlindungan anak.
Pelaku Ditangkap di Sembawa Banyuasin
Pelaku penikaman berinisial DM diamankan polisi usai kabur ke daerah Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Rabu (8/2/2023).
Antara korban Eka dan pelaku DM teman sekelas korban duduk di bangku kelas 11 SMA.
Pelaku diamankan Polsek Kertapati dan dibawa ke Polrestabes Palembang sekitar pukul 16:30 WIB saat di Talang Jambe usai kabur dari lokasi kejadian.
"Pelaku hendak kabur ke Lubuklinggau. Usai kejadian di sekolah, dia pergi ke Talang Jambe kemudian memesan tiket untuk berangkat ke Lubuklinggau, " ujar Kapolsek Kertapati, AKP Alfredo Hidayat.
Dari keterangan tersangka, motif penikaman hingga korban meninggal dunia itu lantaran korban sering memalak dan membully pelaku.
"Kurang lebih 3 bulan ini pelaku sering dibully dan dipalak oleh korban. Dari situ pelaku sakit hati dan akhirnya nekat melakukan hal tersebut, " katanya.
Peristiwa ini terjadi saat jam masuk sekolah saat siang hari.
Alfredo juga mengungkapkan kejadian tersebut terjadi di ruang kelas korban dan pelaku.
"Kejadiannya di dalam kelas, pas siswa baru mau masuk kelas, " katanya.
Pantauan di Rumah Sakit Bari, jenazah korban telah dijemput keluarga untuk dibawa ke rumah duka.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.