Berita Nasional

5 Sales Asal Garut Dituduh Penculik Anak di Muratara, Wabup Helmi Budiman Minta Hukum Tetap Berjalan

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman Meminta Proses Hukum Tetap Dilanjutkan atas tindak penganiayaan yang dialami 5 warganya di Muratara, Sumsel

TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT AIZULLAH
5 Sales Asal Garut Jadi Korban Hoax Penculikan Anak di Muratara, Sumsel. Meski Permasalahan Tersebut Sudah Berakhir Damai, Namun Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman Meminta Proses Hukum Tetap Dilanjutkan. 

Perdamaian di antara mereka difasilitasi oleh Polres Muratara, Koramil 406-03/Muara Rupit, dan pemerintah daerah setempat.

"Mudah-mudahan ini dapat dimengerti oleh semua, jadi pelajaran kita semua, tentunya sudah melalui mediasi sehingga lahirlah sebuah kesepakatan, kesepahaman, ini menjadi musibah kita semua," kata Kapolres Muratara, AKBP Ferly Rosa Putra dalam keterangan pers, Rabu (8/2/2023) petang.

Ferly menyebutkan kelima pria tersebut diberi sejumlah uang dari 5 kepala desa dan pemerintah kecamatan yang telah sepakat dalam mediasi bersedia bertanggungjawab.

Baca juga: Sosok Eka Siswa SMK Bina Jaya Palembang Dibunuh Teman Sekelas Dimakamkan Hari Ini, Aktif Pramuka

"Ini bentuk kepedulian sebagai bantuan kemanusiaan dari pihak pemerintah kecamatan dan beberapa pemerintah desa memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang kemarin sempat terjadi kesalahpahaman," katanya.

Menurut Ferly, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan hingga akhirnya kelima pria tersebut bersedia berdamai dan tidak melapor balik atas perbuatan tak mengenakkan dan kerugian yang dialami.

"Sudah dicantumkan dalam poin-poin hasil mediasi, dalam surat pernyataan bahwa memahami ini adalah sebuah musibah dan kesalahpahaman," jelasnya. 

Terkait mobil yang dirusak dan barang dagangan mereka yang dijarah warga, Ferly menyebut semuanya telah disepakati ada bentuk pertanggungjawaban berupa uang.

"Itu semua telah disepakati tadi, bahwa ada bentuk pertanggungjawaban sebagai bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban, memperbaiki kerusakan kendaraan itu, jadi ini sudah clear, selesai," ujar Ferly.

Lima pria yang menjadi korban karena dituduh pelaku penculikan anak saat diselamatkan di kantor Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Sumsel, Senin (6/2/2023). (Dokumentasi Warga)
Sementara itu, Kepala Desa Sukamenang, Alfatah menyebutkan jumlah total uang dari kesepakatan patungan 5 pemerintah desa dan pemerintah kecamatan yaitu Rp 30 juta.

Adapun pihak yang bertanggungjawab atas kejadian ini adalah pemerintah Kecamatan Karang Jaya, serta 5 pemerintah desa yakni Desa Terusan, Sukaraja, Rantau Telang, Muara Batang Empu, dan Sukamenang.

"Hasil kesepakatan, 30 juta, itu bentuk kepedulian kemanusiaan, kita semuanya menganggapnya ini musibah bersama. Untuk barang-barang yang dijarah masih kita usahakan dikembalikan," ujar Alfatah.

Salah seorang dari kelima pria korban hoaks penculikan, Asep Erwin mengatakan mereka berlima sudah berembuk dan sepakat tidak akan memperpanjang masalah tersebut.

"Iya kami tidak lapor balik, sudahlah cukup di sini. Anggaplah ini musibah kami saja lah, ke depan mungkin ada hikmahnya," ujar dia.

Hanya saja, kata Asep, mereka menyayangkan aksi main hakim sendiri yang dilakukan massa saat kejadian tanpa mempertimbangkan penjelasan darinya.

Menurut dia, sejak awal diinterogasi warga ketika dihentikan di lokasi kejadian, mereka sudah menjelaskan bahwa merupakan pedagang keliling atau sales jaket.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved