Berita Palembang

Heboh Iuran Perpisahan SMP Negeri 1 Palembang Rp 800 Ribu, Ini Kata Ketua Komite Sekolah

Heboh, iuran perpisahan SMP Negeri 1 Palembang Rp 800 ribu diperuntukkan siswa kelas IX juga orangtuanya akan mengikuti acara perpisahan di hotel.

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/HARTATI
Heboh, iuran perpisahan SMP Negeri 1 Palembang Rp 800 ribu diperuntukkan siswa kelas IX juga orangtuanya akan mengikuti acara perpisahan di hotel. Keterangan disampaikan Ketua Komite SMP Negeri 1 Ruslan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Heboh, iuran perpisahan SMP Negeri 1 Palembang Rp 800 ribu. Besarnya iuran diperuntukkan siswa kelas IX juga orangtuanya yang akan mengikuti acara perpisahan yang rencananya diadakan di hotel berbintang.

Ketua Komite SMP Negeri 1 Ruslan mengatakan setelah ada pro kontra iuran Rp 800 ribu akhirnya rencana perpisahan di hotel dibatalkan.

Dia mengatakan sebenarnya pembatalan rencana perpisahan ini menyisakan kekecewaan bagi wali murid yang mengusulkan agar perpisahan digelar di luar sekolah.

Sebenarnya yang mau perpisahan di luar sekolah itu orang tua murid tapi kemudian ada juga yang kontra meski sedikit sekali jumlahnya dan sudah diberikan solusinya.

Tapi daripada kontra ini nanti berkembang menjadi sesuatu yang tidak baik jadi akhirnya setelah dibahas bersama oleh komite dan sekolah maka diputuskan perpisahan digelar di sekolah saja.

Ruslan mengatakan sebenarnya rencana perpisahan itu memang akan digelar di luar sekolah dan soal biaya juga sudah disepakati Rp 500 ribu untuk siswa dan Rp 300 ribu untuk orang tua siswa yang mau ikut hadir.

Baca juga: Pelaku Penusukan Ketua KONI Banyuasin Serahkan Diri, Masih Ada Hubungan Keluarga dengan Korban

Namun kemudian ada kontra dari orang tua siswa yang kurang mampu namun sudah ada solusinya yakni siswa tidak dipaksa ikut bayar bagi yang kurang mampu karena disubsidi silang oleh yang lebih mampu.

Siswa yang tidak ikut iuran juga diperbolehkan tetap datang.

"Meski wali murid yang mengusulkan perpisahan di luar sekolah kecewa tidak jadi dilaksanakan tapi demi keamanan dan kenyamanan bersama jadi kami batalkan dan digelar di sekolah saja," kata Ruslan, Selasa (7/2/2023).

Karena perpisahan digelar di sekolah maka iurannya ada tapi kecil jumlahnya dibanding dengan di luar sekolah.

Meski dianggap kecil namun Ruslan enggan membeberkan besarannya.

"Itu hanya uang partisipan bukan iuran karena sangat kecil nilainya," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Palembang belakangan heboh karena adanya rencana siswa kelas IX sekolah tersebut yang akan mengadakan perpisahan sekolah di luar dengan meminta iuran Rp 500 ribu masing-masing siswa dan Rp 300 ribu untuk orang tua murid yang akan ikut perpisahan.

Sejumlah siswa yang sempat dikonfirmasi terkait iuran ini membenarkan adanya iuran itu untuk perpisahan di luar sekolah yang sudah diedarkan dan divoting untuk memilih mana suara yang lebih banyak nantinya apakah memilih perpisahan di sekolah atau di luar sekolah.

Ani salah satu siswa yang ditemui di sekolah mengatakan informasi terkini mengatakan rencana perpisahan di luar sekolah itu batal berdasarkan info akhir pekan laku atau Jumat (3/2/2023) tadi.

Pembatalan tersebut karena siswa disarankan melakukan pelepasan siswa di sekolah saja sehingga biayanya lebih hemat dan semua siswa bisa ikut serta.

"Infonya batal terakhir dapat seperti itu dan tidak tahu kalau jadi digelar di luar sekolah sebab belum tahu sampai saat ini," ujarnya, Senin (6/2/2023).

Ani membenarkan informasi yang mengatakan kalau usulan perpisahan di luar sekolah tidak dipaksakan pada semua siswa apalagi bagi yang tidak mampu.

Juga tidak ada ancaman jika tidak ikut perpisahan atau tidak ikut membayar iuran juga tetap bisa boleh datang.

"Iya infonya subsisi silang jadi yang mampu ikut membayar yang kurang mampu dan tidak bisa bayar," katanya.

Siswa lainnya mengatakan sebenarnya perpisahan di luar sekolah ini bukan diambil oleh satu pihak karena jauh hari sudah dilakukan pemilihan mau diadakan dimana lokasinya dengan cara mencari suara terbanyak dengan mengirim surat ke wali murid agar memberikan pilihan mau digelar dimana untuk menentukan biaya yang akan dikeluarkan.

"Setiap siswa diberi surat untuk disampaikan ke orangtua agar memilih mau perpisahan dimana dan nanti suratnya dikembalikan lagi ke sekolah agar tahu mana pilihan orangtua murid," ujarnya.

Sementara itu Kepala SMP Negeri 1 Hj Hastia mengatakan terkait iuran perpisahan siswa tersebut itu kebijakan Komite dan kesepakatan bersama dengan siswa dan wali murid karena dia hanya tamu di acara tersebut.

Meksi tidak ada kewenangan langsung terkait uang iuran tersebut namun dia juga mengatakan harus mengetahui hal tersebut sebagai kepala sekolah.

"Tidak ada demo atau penolakan terkait perpisahan tersebut tidak benar atau kalau ada demo sebab informasi terakhir yang ada justru panitia perpisahan mengusulkan agar perpisahan itu jadi digelar di luar sekolah padahal sebelumnya saya sudah sampaikan untuk dibatalkan saja karena kasihan bagi siswa yang tidak mampu," ujar Hastia.

Hastia tidak bisa merinci lebih jelas mengenai rencana perpisahan di luar sekolah tersebut karena itu adalah kesepakatan bersama siswa dan wali murid dan juga komite sekolah.

"Silakan konfirmasi panitia dan komite saja detailnya," katanya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung dari Grup WA TribunSumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved