Berita Kabupaten OKU Timur

Adanya Kelangkaan, Bupati Enos Tegaskan Kuota Pupuk Tahun 2023 Meningkat Hingga 53 Ribu

Upaya yang dilakukan pemerintah yakni dengan meningkatkan kuota pupuk yang diterima oleh Kabupaten OKU Timur dibanding tahun sebelumnya.

Penulis: Edo Pramadi | Editor: Sri Hidayatun
Edo Pramadi/tribunsumsel.com
Bupati OKU Timur Lanosin (Enos) saat diwawancarai di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Desa Kurungan Nyawa I, Kecamatan Buay Madang, Rabu 11 Januari 2023. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA-Adanya kelangkaan pupuk pada tahun lalu membuat Pemerintah Kabupaten OKU Timur harus sigap di tahun 2023.

Bupati OKU Timur Lanosin (Enos) menegaskan bahwa pihaknya berupaya keras agar kelangkaan pupuk tidak terjadi pada tahun 2023 atau diminimalisir.

Upaya yang dilakukan pemerintah yakni dengan meningkatkan kuota pupuk yang diterima oleh Kabupaten OKU Timur dibanding tahun sebelumnya.

Hal itu dikatakan Bupati Enos dalam giat di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Desa Kurungan Nyawa I, Kecamatan Buay Madang, Rabu 11 Januari 2023.

"Jadi Kuota pupuk tahun 2022 kemarin untuk 32 ribu dan ternyata memang kurang untuk urea dan Alhamdulillah di tahun 2023 pupuk menjadi urea 53 ribu," kata saat diwawancarai Tribun Sumsel.

Baca juga: Dukung Kemajuan E Sport, Bupati Enos Buka Tournament Mobile Legends

Baca juga: 2023, Bupati Enos Tekankan Pegawai Miliki Inovasi

Meski demikian, yang masih menjadi perhatian yakni penyebaran kartu tani yang yang belum bisa menyerap semua pupuk tersebut.

"Kekuatan kartu tani yang ada artinya para petani yang masuk dalam kelompok hanya bisa terserap 44 ribu urea dan untuk NPK sekitar 32 ribu," ujar bupati.

Kuota pupuk yang baru tersebut diupayakan segera bisa sampai ke para petani.

"Insyaallah di tanggal 15 Januari ini, janji mereka (Pusri) pupuknya sudah mulai distribusi masuk ke OKU Timur," bebernya.

Untuk itu, Bupati Enos meminta para petani untuk tidak cemas lagi terkait kelangkaan pupuk.

"Pengawasan dari distributor ke pengecer Tupoksi ada di kabupaten, namun dari pengecer kepada kelompok tani masih kita cari formulanya agar bisa tersalurkan dengan baik," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved