Berita Banyuasin

Empat Desa Terdampak Angin Puting Beliung di Air Salek Banyuasin, Puluhan Rumah Rusak

Empat desa terdampak angin puting beliung di Air Salek Banyuasin Sumsel, Rabu (11/1/2023). Sedikitnya 25 rumah ringan hingga berat akibat musibah ini.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH
Empat desa terdampak angin puting beliung di Air Salek Banyuasin Sumsel, Rabu (11/1/2023). Sedikitnya 25 rumah ringan hingga berat. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Empat desa terdampak angin puting beliung di Air Salek Banyuasin Sumsel, Rabu (11/1/2023).

Sedikitnya 25 rumah rusak ringan hingga berat akibat angin puting beliung yang terjadi dini hari tadi.

Kepala keluarga yang paling banyak terdampak angin ribut, Rabu (11/1/2023) dini hari terdapat di Desa Sidoarjo Kecamatan Air Salek Kabupaten Banyuasin.

Camat Air Salek Meri Hasan ketika di konfirmasi menuturkan, ada empat desa yang terdampak angin ribut yakni Desa Solok Batu sebanyak lima kepala keluarga, Desa Salek Mulya sebanyak dua kepala keluarga, Desa Upang sebanyak satu kepala keluarga dan Desa Sidoarjo sebanyak 17 kepala keluarga.

"Terjadi tadi malam saat hujan disertai angin. Desa yang paling banyak terdampak yaitu Desa Sidoarjo," ujarnya ketika dikonfirmasi, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Status Guru Honor di Dapodik Diperpanjang, Tak Ada Penerimaan Guru Honorer 2023 di Banyuasin

Dalam kejadian ini, lanjutnya tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka. Memang, sebagian besar karena kejadian ini terdampak pada rumah baik yang rusak ringan maupun rusak berat.

Saat kejadian, menurut Meri warga langsung berupaya menyelamat diri. Sehingga, ketika angin menyapu rumah warga berhasil menyelamatkan diri.

"Sementara, untuk yang rusak ringan dilakukan perbaikan dengan cara gotong royong. Tetapi, yang rusak berat sementara di menumpang di rumah keluarga mereka," katanya.

Lanjutnya, dari kecamatan juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Banyuasin. Dari informasi yang diperoleh, direncanakan Bupati Banyuasin H Askolani Jasi akan langsung meninjau ke lokasi bencana.

Angin Puting Beliung di Musi Rawas

Junaidi warga Dusun 3 Desa Suro Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumsel, mengaku bersyukur selamat dari amukan puting beliung yang menghancurkan rumahnya.

Peristiwa mengerikan itu dialami Junaidi bersama keluarganya pada Sabtu (07/01/2023) sore sekira pukul 14.30 WIB. 

Saat kejadian, Junaidi bersama keluarganya yakni terdiri dari Istri, anak, menantu dan cucunya dengan jumlah keluarga sebanyak 9 jiwa sedang menonton televisi di ruang keluarganya. 

Junaidi mengaku, awalnya tidak mengetahui jika rumahnya diserang angin puting beliung.

Sebab, pada saat itu dia sedang tidur, sedangkan keluarganya menonton tv. 

"Awalnya tidak tahu, saya pikir gempa, karena ada guncangan. Saat itu saya tidur di depan tv, sedangkan keluarga saya sedang nonton tv," kata Junaidi, Minggu (8/1/2023). 

Rumah Junaidi warga Dusun 3 Desa Suro Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumsel, yang rusak akibat dihantam angin puting beliung pada Sabtu (7/1/2023) sore sekira pukul 14.30 Wib.
Rumah Junaidi warga Dusun 3 Desa Suro Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumsel, yang rusak akibat dihantam angin puting beliung pada Sabtu (7/1/2023) sore sekira pukul 14.30 Wib. (Eko Mustiawan/Sripoku.com)

Peristiwa tersebut lanjut Junaidi, baru diketahuinya setelah mendengar rumahnya bagian belakang, ambruk.

Kemudian, dia bersama keluarganya berusaha menyempatkan diri. 

"Rumahnya panggung, nah pas yang ambruk itu dibagian belakang dulu. Pas tau itu, saya dan keluarga berusaha menyelamatkan diri," ungkapnya.

Namun saat hendak keluar rumah sambung Junaidi, ternyata tangga rumahnya sudah lebih dulu hilang terbawa angin.

Kemudian, keluarganya hanya bisa pasrah dan berdiri dibagian depan rumahnya atau teras. 

"Pas mau keluar, tangganya sudah hilang, jadi anak dan cucu saya berdiri diatas didepan rumah. Sampai akhirnya saya bisa keluar dan mengendong anak dan cucu saya keluar rumah," imbuhnya.

Junaidi mengaku bersyukur, dia dan keluarganya masih diberikan keselamatan.

Sebab, jika tidak ada kayu-kayu dibagian bawah rumahnya, tentu dia dan keluarganya mungkin akan celaka. 

"Untung tidak langsung ambruk rumah saya, karena dibagian bawah ada kayu-kayu, jadi rumah saya masih bisa berdiri. Kalau tidak, mungkin, saya dan keluarga saya bisa celaka," ucapnya.

Ditambahkan Junaidi, Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (7/1/2023) sore sekira pukul 14.30 Wib. Saat itu, terjadi hujan lebat di sertai dengan angin kencang. 

"Akibat kejadian itu, rumah saya rusak dan nyaris ambruk seluruhnya. Tapi alhamdulillah saya dan keluarga saya tidak terluka sedikitpun," ucapnya.

Akibat kejadian itu masih kata Junaidi, rumahnya tak bisa ditempati, dan saat ini dia bersama keluarganya menempati rumah tetangganya yang kosong.

"Sekarang tinggal di rumah tetangga, kebetulan rumahnya kosong, jadi saya diberikan ijin menempatinya," jelasnya.

Lebih lanjut Junaidi mengatakan, pasca kejadian puting beliung tersebut, kini rumahnya dibongkar total, dan menunggu memiliki rejeki akan kembali dibangun. 

"Hari ini saya bongkar total, rencana kalau ada rejeki akan bangun lagi. Tapi, tidak lagi panggung, pengennya bangun rumah seperti biasanya," pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Suro, Edi Akbar mengatakan, setelah kejadian, dia langsung melaporkannya ke Kepala Desa (Kades) dan BPD, serta pihak Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. 

"Saya sudah laporkan ke Kades dan BPBd, kemudian ke Dinas Sosial (Dinsos) dan juga BPBD," kata Edi saat diwawancarai Sripoku.com, Minggu (8/1/2023). 

Edi berharap, setelah dilaporkannya kejadian tersebut, ada perhatian dari pemerintah terkait, dengan memberikan bantuan kepada keluarga yang terkena musibah, sehingga bisa membantu meringankan bebannya. 

"Akibat kejadian ini, Junaidi dan keluarga tak lagi memiliki rumah, mereka sekarang numpang. Harapannya, ada perhatian dari pemerintah," tutupnya. (SP/Eko Mustiawan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved