Berita Palembang

Chiki Ngebul Nitrogen, BPOM Palembang Sidak Mal Cek Kandungan Berbahaya atau Tidak

Untuk mengetahui jajanan chiki ngebul nitrogen berbahaya atau tidak, BPOM Palembang melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah mal.

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/HARTATI
Untuk mengetahui jajanan chiki ngebul nitrogen berbahaya atau tidak, BPOM Palembang melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah mal, Senin (8/1/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Untuk mengetahui jajanan chiki ngebul nitrogen berbahaya atau tidak, BPOM Palembang melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah mal.

Chiki ngebul menjadi viral setelah adanya temuan kasus keracunan anak akibat mengkonsumsi chiki yang disajikan dengan nitrogen cair tersebut.

Sebanyak 28 anak dengan rincian 24 anak di Tasikmalaya dan 4 anak di Bekasi mengalami keracunan usai menyantap chiki ngebul.

Karena temuan kasus tersebut Kementrian Kesehatan RI mengeluarkan intruksi untuk memantau, evaluasi di masing-masing daerah jika ada temuan kasus keracunan serupa.

Kepala BPOM Palembang Drs Zulkifli, Apt mengatakan menindaklanjuti surat edaran tersebut BPOM bersama Dinkes melakukan sidak pada penjual chiki ngebul.

Baca juga: Korupsi Dana Hibah Bawaslu Ogan Ilir, Penyidik Serahkan Berkas ke JPU Kejari OI

Sidak ini mulai dilakukan sejak kemarin, Minggu (8/1/2023) di Kambang Iwak dan hari ini dilanjutkan sidak pada penjual chiki ngebul di mal.

"Kita turun dan cek ke penjual kita tanya darimana asal nitrogen cairnya dan akan kita cek kandungannya apakah food grade atau tidak," kata Zulkifli, Senin (9/1/2023).

Zulkifli mengatakan nitrogen cair tersebut berasal dari salah satu pemasok nitrogen di Banyuasin dan belum bisa dicek kandungannya karena pimpinan perusahaan tersebut tidak berada di tempat.

Zulkifli mengatakan nanti akan dicek kandungan nitrogen cair tersebut.

Dari hasil sidak Zulkifli menjelaskan ada dua cara penyajian chiki ngebul yang ditemukan. Cara pertama chiki dituang dalam wadah kemudian dituangi nitrogen cair sehingga langsung berkumpul dalam wadahnya.

Kondisi ini membuat nitrogen berkumpul langsung dalam wadah dan mengenai chiki sehingga lebih banyak terkonsumsi.

Sedangkan cara kedua penyajian chiki dilakukan dengan cara chiki dituang dalam wadah dan kocok bersama nitrogen cair kemudian baru disajikan dalam wadah baru untuk dikonsumsi.

"Cara kedua ini lebih aman karena nitrogen lebih terurai setelah dikocok namun tetap harus diteliti dulu apakah kandungan nitrogen ini food grade atau tidak," katanya.

Terkait apakah pedagang chiki ngebul ini bakal ditertibkan atau tidak itu tergantung dari kebijakan masing-masing Pemda yang memiliki kewenangan, namun masyarakat sudah diedukasi agar mewaspadai mengkonsumsi chiki ini akibat temuan kasus keracunan makanan yang disajikan berasap tersebut.

Zulkifli mengatakan sebenarnya nitrogen cair memang digunakan untuk industri makanan sebagai bahan penolong mempercepat proses pembekuan es krim. Namun tidak digunakan langsung sebagai bahan akhir yang langsung dikonsumsi hanya sebagai bahan penolong saja.

Berbeda dengan chiki ngebul yang gas nitrogen cairnya ini langsung dikonsumsi sebagai bahan air karena disajikan bersama chiki tersebut.

Zulkifli mengatakan nitrogen cair berbahaya seperti temuan di Jawa Barat karena menggangu saluran pencernaan.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved